Jumat, 26 Juni 2015

LAPORAN PERJALANAN 2: ROMA KOTA ABADI

Banyak jalan menuju Roma. Begitu sebuah pribahasa yang sering kita dengar. Kira-kira maknanya adalah banyak cara untuk meraih suatu tujuan. Hari Rabu, 17 Juni 2015 merupakan hari ketiga dalam perjalanan napak tilas kami ke Italia. Akhirnya kami tiba di Roma dengan selamat. Kami menginap di Villa Aurelia yang terletak di Via Leone XIII, 459, 00165 Roma, Italy.

 letak Vila Aurelia

Dalam tulisan ini saya sedikit akan mengetengahkan villa tempat kami menginap ini karena rupanya bukan hotel atau penginapan biasa saja. Bangunan ini termasuk bangunan klasik yang berseni. Villa ini terletak 600 meter dari Villa Pamphilj Park, Roma. Villa Aurelia menawarkan parkir gratis, dan lokasi yang damai dengan pemandangan menghadap St. Peter's Basilica. Semua kamar yang fungsional meliputi TV satelit dan kamar mandi pribadi. Kamar-kamar yang cerah di Aurelia dilengkapi dengan AC dan lantai keramik. Wi-Fi tersedia dengan biaya tambahan. Menurut penjaga di vila ini yang bahasa Inggrisnya cukup lancar, bus ke Kota Vatikan dan Piazza Venezia Square berhenti dalam jarak 5 menit di jalan utama dekat vila ini. Untuk menuju jalan utama berjalan kaki sebentar. Stasiun Kereta San Pietro berjarak 2 km, untuk koneksi menuju pusat transportasi Termini. Sarapan klasik ala Italia disajikan pada pagi hari saat kami sarapan, dengan menu  mencakup croissant manis, yoghurt, dan coffee latte.

Ketika saya mencari berbagai sumber, rupanya Villa Aurelia, awalnya dibangun untuk Cardinal Girolamo Farnese sekitar 1650. Bangunan ini berfungsi untuk pengaturan untuk konferensi, resepsi publik, konser, dan program lainnya. Hal ini juga termasuk apartemen untuk Academy Warga dan dikelilingi oleh 3,8 hektar kebun megah.

Sebelum sarapan pagi, saya berkeliling sekitar vila. Kebunnya luas dan indah dihiasi aneka tanaman hias yang sedang mekar bersemi. Saat saya menikmati keindahan bunga-bunga musim panas, saya dikejutkan dengan sapaan ‘good morning’ dari seorang pria setengah baya, yang saya sangka sebagai pria Philipina, jika menilik dari postur dan kulitnya. Namun, dugaan saya tentang pria ini salah semua. Karena pria tersebut adalah seorang imam SCJ yang berasal dari Indonesia. Saya mengetahui identitasnya saat saya dikenalkan oleh Suster Littah. Rupanya vila tempat kami menginap ini milik dari para imam SCJ   (Sacerdotum a Sacro Corde Jesu) atau Kongregasi Imam Hati Kudus Yesus. Kalau di Indonesia pusatnya ada di Jl. Karya Baru 552/94  Km.7, Palembang  30152, Sumatera Selatan.



Audensi Umum Paus Fransiskus
Hari ini merupakan hari yang istimewa bagi kami, rombongan Santa Ursula BSD,  karena hari ini, Rabu, 17 Juni 2015,  kami akan mengikuti audensi umum pemimpin Gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskus, di lapangan Basilika St. Petrus. Kami benar-benar menantikan peristiwa ini. Sesudah menikmati sarapan ala Italia di Vila Aurelia, kami berangkat untuk mengikuti acara istimewa ini.

Dalam hangatnya udara musim panas pada  pagi hari di Vatikan, kami sudah mulai antri untuk menuju pemeriksaan tentara Vatikan yang terkenal itu.  Akhirnya sesudah  lolos dari pemeriksaan, kami mencari tempat duduk di deretan kursi yang masih cukup lowong. Meski sudah banyak orang yang hadir saat itu, tetapi deretan kursi masih ada yang kososng. Saat itu audensi baru akan diadakan pukul 09.30 waktu setempat. Kami sudah hadir sejak pukul 07.30. Menunggu lama pun tak masalah bagi kami. Sepertinya hal itu berlaku juga bagi ribuan orang dari berbagai madhab di bumi ini yang sudah memadati lapangan St. Petro.

Perasaan saya bercampr aduk. Yang jelas pasti bahagia karena mendapat kesempatan langka ini. Perasaan lain adalah kagum dan terpesona karena begitu banyak orang dengan aneka warna kulit, bahasa, dan tentunya asal mereka. Saya bertanya sebenarnya apa yang mereka cari di sini? Jauh-jauh mereka datang hanya untuk mendapat kesempatan ini. Semuanya terarah pada satu tujuan untuk mendapat berkat dari orang yang menduduki tahta Santo Petrus itu. Saya jadi merinding, kalau membayangkan bila Yesus sendiri yang hadir di sini bagaimanakah kiranya suasananya? Pasti akan lebih menggemparkan lagi. Paus sebagai wakil-Nya di dunia saja, semua orang sudah menantikannya dengan penuh antusias.

Detik-detik Paus datang pun akhirnya tiba. Semua orang mengarahkan pandangan pada satu titik dari pintu tempat dia datang. Yang tak melihat, memusatkan perhatian pada layar TV besar yang terpasang di setiap sudut lapangan itu. 
Saya tak bisa memandang wajahnya dari dekat. Namun, aura yang terlihat dari jauh pun sudah dapat dirasakan. Orang ini bukan semabarang orang. Melainkan orang yang luar biasa.


Hari itu bacaan Injil yang diangkat tentang Yesus menyembuhkan anak Janda dari Nain. Injil dibacakan dalam beberapa bahasa: Italia, Inggris, Latin, dan Arab. Untung hari itu saya duduk bersebelahan dengan Romo Ignatius Ismartono, SJ, selaku pembimbing rohani kami selama berziarah. Padre Ignatio, begitu nama beken beliau selama berada di Italia, menjelaskan beberapa isi khotbah Paus karena diuraikan dalam bahasa Itali. Jadi saya bisa memahami isi khotbah tersebut. Ada beberapa kata Itali yang sama dengan bahasa Inggris. Jadi saya bisa menyambungkan sendiri, lalu saya konfirmasi  kebenarannya kepada Padre Ignatio.

Beginilah kira-kira isi khotbah Paus dalam audensi tersebut:

Saudari dan Saudara terkasih, sebagai kelanjutan dari katekese keluarga saya hendak mengajak kita semua untuk merenungkan kembali suatu peristiwa yang sangat dramatis dan penuh penderitaan yang harus dihadapi oleh stiap orang tanpa kecuali, yaitu kematian anggota keluarga. Yesus sangat mengasihi mereka yang sedang berduka sebagaimana bacaan hari ini ( Rabu, 17 Juni 2015) mengingatkan kita, karena kematian orang yang dikasihi senantiasa membawa penderitaan bagi keluarga.


Semoga kita, dengan  kelembutan dan kasih sayang dari Kristus yang mendekati kita dapat menawarkan penghiburan bagi keluarga yang sedang menderita karena kehilangan anggota keluarganya.  Semoga juga kita menjadi saksi-saksi akan cinta kasih yang dinyatakan Kristus melalui salib-Nya dan  kebangkitan-Nya. Cinta lebih kuat daripada kematian. Diatas segalanya, mari kita bersyukur atas iman kita pada-Nya yang adalah satu-satunya merupakan  pemberian respon yang baik untuk menanggapi kebutuhan terdalam kita dalam menghadapi kematian orang yang dikasihi.

Hal ini sangat jelas bagi orangtua yang kehilangan seorang anaknya. Kehadiran Yesus bagi seorang janda di kota Nain menunjukkan kepada kita bahwa Dia bersama kita di masa tergelap hidup kita dan dia menemani kita ketika kita kehilangan dan meratap. Iman yang sejati akan Dia, kebangkitan-Nya, kehadiran-Nya yang selalu menyertai, membuat kita menghadapi dan menjalani kehilangan kita. Sengat maut sebagaimana disebut oleh Santo Paulus, akhirnya kita pahami dan yakini bahwa kematian bukanlah pemegang keputusan terakhir.


Hari ini juga saya hendak menyapa para peziarah yang menghadiri audiensi hari ini, antara lain Zambia, Hongkong, Indonesia, Jepang, Pakistan, Vietnam.

Kami sangat bahagia karena pada audensi itu, nama komunitas kami (Sekolah Santa Ursula dari Indonesia) disebut. Begitu nama kami disebut, dengan serentak kami berseru/berteriak: Yeee! Huuu!

Kira-kira pukul 11.30 audensi berakhir. Kami diberi kesempatan untuk membeli sovenir di pertokoan sekitar. Seperti biasanya, orang Indonesia kalau bepergian selalu memikirkan oleh-oleh untuk sanak-saudara di tanah air. Toko-toko di sana sangat ramai karena melayani para pengunjung dari berbagai negara. 


salah satu sudut Kota Roma


Ch. Enung Martina


Kamis, 25 Juni 2015

MEDITASI PERJALANAN MENUJU SEHAT

MEDITASI PERJALANAN MENUJU SEHAT



Tulisan ini saya bagikan berkaitan dengan pengalaman suami , Pak Bob ( Yohanes Bob hariyadi Martopranoto) yang membagikannya pada saya. Saya menjalani apa yang suami saya share-kan dan ternyata mengalami hal yang bermanfaat bagi tubuh saya pada usia yang golden age lewat ini. Dalam Komunika beberapa edisi yang lalu, Pak Wahyu, salah satu umat dari Puspita Loka, pernah menyampaikan kesaksiannya berkaitan denagn meditasi ini.  Dalam tulisan ini, saya juga mau menyampaikan rasa terima kasih tak terhingga kepada Bapak Frans Sunioto (maaf kalau ejaannya kurang tepat) yang sudah banyak berbagi kepada banyak orang tentang metode meditasi yang membawa berkat kesehatan. Berkat Tuhan berlimpah kepada Bapak Frans dan keluarga.
Meditasi yang Pak Bob ikuti dengan master-nya Pak Frans ini bernama Zhen Qi Sirkulasi. Seperti pada umumnya masyarakat mengetahui bahwa meditasi adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar untuk memusatkan banyak titik perhatian ke satu titik perhatian. Salah satu teknik meditasi yang terkait dengan pernapasan adalah meditasi sirkulasi temuan DR. Li Shao Bo, seorang profesor asal Lanzhou, China. Meditasi ini disebut Zhen Qi. Zhen artinya asli, dan Qi artinya energi. Zhen qi atau energi asli/murni manusia sebenarnya sangat potensial untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan dan stamina, sayangnya hanya sedikit orang yang paham mengenai hal ini.

Zhen qi adalah ilmu yang mengajarkan orang supaya panjang umur dengan cara mengoptimalkan energi vital yang sudah ada dalam tubuh kita sendiri, yaitu dengan teknik pernapasan yang terkonsentrasi pada embusan napas (napas buang).  Zhen Qi Sirkulasi mengajarkan bahwa pernapasan dalam itu sangat penting, akan tetapi justru kita tidak pernah melakukannya. Kita terbiasa menggunakan pernapasan luar yang berlangsung antara 16-20 kali per menit. Menurut isi Kitab Kaisar Kuning ( buku pengobatan tradisional Tiongkok tertua yang memiliki pengaruh besar dalam pengukuhan dasar teori pengobatan tradisional Tiongkok yang masih eksis hingga saat ini), zhen qi akan efektif bila kita melakukan pernapasan dalam yang berlangsung antara 9-10 kali per menit. Hitungan 9-10 kali per menit menunjukkan bahwa kita diharapkan bisa bernapas dengan  dalam dan lambat.

Menurut DR. Li dalam bukunya "Treatise on Zhen-Qi Circulation", konsentrasi pada embusan napas ini memiliki arti sangat penting. Saat kita menghembuskan napas, saraf parasimpatik akan bekerja dan saraf simpatik terhalangi. Akibatnya, tubuh menjadi rileks. Saat rileks, dengan sendirinya tekanan darah menurun dan segala nyeri akan hilang. Nah kalau bicara pada persarafan seperti ini, saya yakin paramedis lebih mengetahuinya.

Saat kita menghembuskan napas, oksigen menjadi sebuah kristal energi. Hembusan napas menyebabkan energi di jantung turun ke ulu hati, membuat sistem pencernaan bekerja sempurna. Lalu turun ke dan tian bawah (pusat energi di bawah pusar). Sembari mencapai pernapasan ideal ini, kita diajari menggerakkan zhen qi supaya membuka 8 meridian yang kita miliki,  yaitu yang qiao, yin qiao, yang wei, yin wei, chong, dai, ren, dan du.  Istilahnya memang agak ribet kala saya membaca petunjuk naskah yang dibawa suami saya, apalagi saat mendengarkan dan melihat CD-nya karena menggunakan bahasa Mandarin.

Ini gambar meridian yang dimaksudkan, saya contek saja  daripada bingung membayangkannya:




Namun dalam prakteknya, kita hanya berkonsentrasi supaya zhen qi membuka dua meridian utama, yakni ren (meredien konseptual)  dan du/tu (meridian yang mengalir) . Setelah dua meridian utama atau gerbang energi terbuka, dengan mengatur supaya zhen qi melewati jalurnya, keenam meridian lainnya secara otomatis akan terbuka. Jalur energi pun menjadi lancar. Selanjutnya berakibat 12 meridian umum lainnya juga ikut terbuka, sehingga efeknya seluruh tubuh akan sehat karena seluruh jalur energi atau meridian tidak terhambat.

Teknik pelatihan Meditasi Zhen Qi ini berlaku untuk semua umur. Walaupun sangat sederhana, namun efek latihan ini luar biasa. Setelah jalur meridian terbuka, tubuh akan terasa segar, sehat, dan tidak mudah sakit. Teknik pelatihan Meditasi Zhen Qi ini berlaku untuk semua umur. Walaupun sangat sederhana, namun efek latihan ini luar biasa. Setelah jalur meridian terbuka, tubuh akan terasa segar, sehat, dan tidak mudah sakit. Pelatihan pun mudah hanya duduk di kursi/bangku tanpa bersandar, kaki menapak, tangan di pangkuan dengan telapak tangan tertutup, mata terpejam, dagu lurus, duduk santai, bernafas secara biasa tanpa menimbulkan bunyi. Sepanjang meditasi lidah ditekuk membentuk huruf L dan mulut tertutup (mingkem). Untuk teknik lihat pada link ini :  http://www.secapramana.com/isi/meditasi.htm
Ada sensasi tubuh yang saya rasakan pada saat saya menjalani meditasi ini. Sensasi yang saya rasakan adalah saat di meridian pertama saya merasakan pening dan tegang di kepala, kemudian berangsur terasa hangat di dada, lalu sel-sel di bagian kaki mulai berdenyut-denyut. Tangan juga mulai berekasi agak baal. Saat ke meridian 2 saya merasakan berat sekali karena dulu saya pernah dioprasi sesar. Nah, di meridian ini saya merasakan perut hangat dan menuju panas, bekas jahitan oprasi sesar saya berdenyut, berdenyar, dan nyeri sekali. Selain itu saya merasa ada ulat bulu yang merayap di sekitar pinggang, kaki, tangan, sangat gatal! Perasaan yang campur aduk di meridian 2 ini  saya rasakan sampai 3 hari  latihan. Mungkin karena daerah itu parah.
Hari ketiga saat saya latihan, saya mengalami buang air besar (mencret 3x). Pada meridian 3, 4, dan 5  saya merasakan panas dan sangat pegal  di sekitar pinggang sampai saya tak kuat duduk karena pegal sekali. Saya akhirnya ambil posisi berdiri. Pada meridian 3,4,5 juga saya merasa berat sekali sampai 3 hari juga sensasi itu saya rasakan. Demikian pula di meridian 6 dan 7 saya mrerasakan berat sekali. Panas, nyeri, tingcelekit (sakit datang-pergi) yang dari arah tulang ekor, merambat naik ke punggung, belikat, ulo-ulo (tulang punggung yang menghubungkan dengan tulang ekor). Saya merasakan berat di punggung kiri saya. Sensai panas selama berada di meridian ini saya rasakan.

Ada cerita di balik latihan yang saya jalani. Ceritanya saya tidak memenuhi kuota waktu sesuai tuntutan yang benar karena faktor kesibukan yang saya miliki. Saya memenuhi 13 kali latihan, namun pada hari ke-13 saya ada acara kemping Pramuka SMP St. Ursula,  sehingga latihan agak tersendat. Pada hari ke-13 saya latihan dalam posisi tidur menjelang istirahat malam di ruang kepala sekolah. Sensasi yang saya rasakan adalah otak saya sangat merasa geli, segeli-gelinya sampai saya tidak tahan. Nah, saya masih terus melanjutkan latihan pada hari ke-14 dan selanjutnya. Latihan kurang efektif juga karena sebentar dan juga banyak gangguan. Saya juga masih ada acara mengantar anak pelatihan menulis di Rumah Perubahan, Bekasi. Namun, pada hari ke-18 saya mengalami sensasi aneh. Saya melanjutkan latihan  di lapangan olah raga SMP-SMA Ursula sambil menunggu anak kelas VII dan VIII bertanding di lapangan. Saya duduk sambil berlatih meditasi.
Sensasi yang ini aneh sekali. Biasanya sensasi itu perasaannya agak menganggu kaena ketidaknyamanan. Namun, sensasi yang saya rasakan di lapngan ini membuat ‘nagih’ karena sangat nikmat, suka cita, dan diri saya ada dalam keadaan bersyukurrrrr sekali. Sepertinya saya dibanjiri dengan udara sepoi-sepoi yang tak ada hentinya. Anak rambut saya sekitar kepala saya terangkat semua seolah ada energi listrik statis yang menariknya. Saya rasanya tak ingin membuka mata karena kenikmatan yang belum pernah saya rasakan ini.

Selain itu efek dari meditasi (berlaku bagi semua jenis meditasi), kita dapat lebih menyadari kebesaran Sang Pencipta akan kehebatan dan kesempurnaan alam semesta ini, tempat  kita dapat memanfaatkan segala sesuatu dari alam yang tersedia di sekitar kita untuk mencapai kenikmatan hidup (sehat, sejuk, tenang, dan bahagia). Dengan demikian kita dapat lebih bersyukur kepada Sang Pencipta yang telah memberikan segala sesuatu baik adanya (disarikan dari berbagai sumber).






LAPORAN PERJALANAN

TERDAMPAR DI DUBAI


Tak ada yang kebetulan dalam hidup ini. Begitulah orang-oang bijak berkata. Demikian pula dengan judul tulisan ini. Dalam perjalanan rombongan para guru dan tata usaha Santa Ursula BSD, kami mengalami terdampar di Dubai. Hal ini terjadi karena pesawat EMIRATES dengan penerbangan  EK357 pada tanggal 15 Juni 2015 dari Sukarno Hatta menuju Roma, yang sedianya hanya akan singgah di Dubai sekitar 4 jam,  ternyata berubah menjadi 11 jam karena ada kebakaran kecil di bandara Roma yang mempengaruhi pada oprasi Emirates di sana. Ini artinya kami transit di Dubai hampir seharian. Dan itu berarti pula kami menginap di hotel transit Dubai. Kami boarding pukul 17.10 dan pesawat berangkat pukul 17.35. Penerbangan Jakarta – Dubai memakan waktu sekitar 7 jam. Perbedaan waktu Jakarta - Dubai 3 jam. Kami tiba di Dubai sekitar pukul 24.35 waktu Indonesia bagian Barat atau pukul 21.35 waktu Dubai. Pastinya mata kami sudah sangat berat dan perih karena mengantuk. Meskipun tidur di pesawat, tetapi pastinya tak akan sesempurna di tempat tidur.

Bandara Internasional Dubai adalah bandara yang melayani penerbangan internasional sekaligus menjadi tempat singgah beberapa penerbangan internasional. Bandara yang megah ini tak pernah tidur. Menurut Wikipedia Bandara Internasional Dubai  dirancang pada tahun 1959, saat Sheikh Rashid bin Saeed Al Maktoum mengorder konstruksi bandara tersebut. Bandara ini diresmikan pada tahun 1960 dengan penerbangan pesawat DC-3 dan menjadi rumah bagi 9 maskapai penerbangan. Saat ini Bandar ini menangani semua jenis pesawat.

Bandara Internasional Dubai sekarang sudah mengalami ekspansi besar dengan konstruksi terminal 3 dan landasan pacu baru yang memiliki lebar 60 m. Ekspansi ini  membuat nyaman pesawat Airbus A380, yaitu sebuah pesawat berbadan lebar dua tingkatdengan empat mesin yang mampu memuat 850 penumpang dalam konfigurasi satu kelas atau 555 penumpang dalam konfigurasi tiga kelas.  Bandara ini juga mengalami ekspansi untuk membangun 2 stasiun di Green Line dari Dubai Metro yang dibangun secara kompleks. Sistem metro ( Rapid transit) adalah angkutan cepat, kereta bawah tanah, yaitu sebuah jalur rel penumpang listrik di wilayah dalam kota dengan kapasitas dan frekuensi yang tinggi. Sistem ini memisahkan  jalur dari sistem transportasi lainnya. Sistem angkutan cepat umumya ditempatkan di terowongan bawah tanah atau rel melayang yang berada di atas tanah. Satu stasiun dibangun pada Terminal 1 dan yang lainnya dibangun pada Terminal 3. Sistem Metro operasinya dimulai sejak tahun 2012. Pokoknya sangat canggih dan membuat saya terbengong-bengong karena kagum dan  tidak mengerti.
Sistem Metro

Selain itu di bandara ini  secara luas diketahui umum  sebagai surga perbelanjaan Duty Free  (toko yang menjual barang impor kepada pembeli yang meninggalkan negara tersebut tidak dikenakan pajak atau tambahan lain) terbaik di dunia. Barang dengan harga menarik dan kualitas terbaik berputar di sini. Ada banyak toko di antara Bandara Internasional Dubai dengan branded internasional pula. Yang doyan belanja di sinilah sorganya.


Lanjutkan kisahnya karena nanti kita terjebak di pertokoan di bandara nan super wah ini. Kami akhirnya mendapatkan penginapan setelah sekian lama dibawa ke sana ke mari untuk mengurusi birokrasi ijin menginap. Lama sekali proses ini berjalan, lebih dari satu jam. Baru pukul 23.30 waktu Dubai, kami bisa mendapatkan angkutan menuju hotel transit kami. Di hotel, masih dilanjutkan mengantri kunci. Akhirnya pukul 24.30, kami mendapatkan kunci kamar masing-masing. Sesudah bersih-bersih, akhirnya pukul 01.00 pagi kami bisa beranjak tidur. Kamar hotelnya  nyaman. Apalagi bagi kami yang sudah mengalami pengembaraan lebih dari sehari itu.

Minggu, 07 Juni 2015

SPIRITUALITAS DALAM KITAB KAMASUTRA

Bila kita mendengar kata kamasutra, pikiran orang langsung tertuju pada sebuah buku atau kitab  yang berisi tentang sex. Pendapat umum kamasutra  merujuk hampir semua buku yang mengutas tentang aturan-aturan bercinta. Memang secara harfiah, pengertian kamasutra adalah ajaran atau aturan mengenai gairah. Tentu gairah yang dimaksud disini adalah gairah seksual. Merujuk pada istilah kamasutra umum ini, ada banyak kamasutra lain yang tersebar di wilayah Asia. Seperti, kamasutra India, kamasutra Arab, kamasutra Cina, hingga kamasutra Jawa.

Pada tulisan ini, saya akan mengetengahkan The Book of Love yang berasal dari India. Kamasutra India   sebenarnya merujuk pada sebuah kitab Kamasutra yang ditulis oleh Vatsyayana sekira 1800 tahun silam. Kama adalah keinginan,sedangkan sutra adalah suatu metode/formula. Jadi Kamasutra sendiri dapat diartikan sebagai metode/formula bagaimana memaknai kehidupan sebagai sebuah seni dalam menyalurkan keinginan manusia dari yang terbawah (seks) menuju pada kemuliaan (cinta) dan mengapai keillahiaannya (kasih).
Kamasutra India ditujukan untuk keharmonisan dan keserasian pasangan dalam hubungan seks. Pembahasan seks dalam Kamasutra yg ditemukan kembali oleh Resi Vyasa ini hanya mengulas satu bab saja tentang berbagai postur-postur sanggama. Jadi seks dalam kamasutra bukan hal yg diutamakan,namun sangat penting. Postur-postur dalam kamasutra bertujuan utk menjadikan pasangan suami istri tidak mengalami kebosanan,serta dapat melakukan eksplorasi mengeluarkan segala " keliarannya" dng cara yg beradab.
           Kamasutra bicara secara holistik. Di dalam Kamasutra diajarkan bagaimana mencapai kepuasan lewat persatuan lelaki dan perempuan. Namun kepuasan tersebut tidak hanya kepuasan fisik semata tapi juga utk mencapai kepuasan dari 5 lapisan kesadaran dr manusia. Lima lapisan kesadaran manusia mulai dari fisik,energi,mental,intelegentia dan spiritual.
Seks adalah seni. Jika tidak dipahami secara tepat,maka perbuatan seks seorang dua anak manusia tidak lebih baik dari hewan.Karena manusia merupakan mahluk yang dianugerahi dengan potensi untuk terus dikembangkan.
           Kamasutra berbicara tentang kebebasan,yang tidak bisa dibakukan. Dibutuhkan pengetahuan yang benar dan tepat tentang seks dan kesehatan. Pendidikan yang benar dan relevan tentang seks. Di Indonesia sejak zaman dahulu pendidikan seks ini telah di ajarkan oleh para resi-resi kerajaan. Candi Cetho dan Sukuh merupakan candi tempat  untuk belajar  Kamasutra, tentang bagaimana   menjalin  hubungan yang sehat dan 'nonviolence' (berkualitas).
            Pengetahuan serta pendidikan seks dibutuhkan sehingga tidak terjadi salah arah,mengartikan kebebasan seks sebagai sebuah kebebasan yg tanpa norma aturan/menggunakan aturan agama sbg dalih pembenaran. Kebebasan yg tidak bertanggung-jawab ini akan membawa manusia turun ke bawah dalam tataran sebagai manusia yg utuh dan mulia. Pengetahuan yg menyeluruh dalam seni kehidupan kamasutra akan membawa manusia menjadi pribadi yg dewasa. Seks dipahami bukan sekedar pelepasan nafsu semata,namun juga dihayati dan dirasakan sebagai penyatuan jiwa. Ada entitas yg lebih tinggi daripada sebuah kenikmatan yg sekejab.
           Puncak tertinggi dari sebuah pertemuan atau ikatan manusia dalam perkawinan adalah bagaimana mengembangkan tiap pribadi sesuai dengan potensinya. Saling mendukung,saling mensupport dalam kebaikan,kebaikan yang tetap membuat setiap individu tetap dengan keunikannya yang khas. Inilah persahabatan yang sungguh indah. Demikianlah dari anak tangga seks, manusia dilembutkan dengan cinta antara dua hati dalam geraknya mencapai keilahian yang tak terbatas.
(disarikan dari berbagai sumber- Ch. Enung Martina)



Rabu, 03 Juni 2015

KEADILAN SOSIAL


          Tulisan ini saya buat berkaitan dengan tugas saya menunggu anak-anak kelas VII-A SMP Santa Ursula BSD berproses dalam Proyek Pancasila. Sedianya proyek ini akan dipamerkan pada puncak peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke -70 mendatang. Kelas ini mendapat tugas dalam proyek ini untuk membahas Pancasila sila ke -5, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
            Saya jadi tergelitik dengan kata-kata ini. Saya jadi ikut belajar bersama mereka. Sepertinya saya belajar PMP (Pendidikan Moral Pancasila) di masa  saya sekolah dulu. Namun, bedanya guru PMP saya tidak memakai metode proyek seperti ini. Mungkin kalau dulu dibuat proyek seperti ini, saya tidak bakal mengantuk belajar PMP.
            Keadialn sosial itu apa?  Masyarakat yang tertata baik dalam keharmonisan dan keadilan merupakan cita-cita semua bangsa. Semua orang dalam satu negara selalu menginginkan hidup dalam keadilan dan persamaan hak dengan berpedoman pada peri kemanusiaan. Dengan demikian segala aspek yang melingkupi hidup masyarakat sudah tentu harus ditata seadil mungkin.
            Bagaimanakah dengan negri kita tercinta ini?  Semestinya  undang-undang yang adalah sarana penataan semua warga negara Indonesia, haruslah disusun sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi norma keadilan. Termasuk dalam hal ini pelaksanaan hidup bernegara bagi para pemimpin bangsa.
            Keadilan sosial adalah sebuah konsep yang membuat para filsuf terkagum-kagum sejak Plato membantah filsuf muda, Thrasymachus, karena ia menyatakan bahwa keadilan  adalah apa pun yang ditentukan oleh si terkuat. Dalam Republik, Plato meresmikan alasan bahwa sebuah negara ideal akan bersandar pada empat sifat baik: kebijakan, keberanian, pantangan (atau keprihatinan), dan keadilan.
            Keadilan sosial juga merupakan salah satu butir dalam Pancasila. Kadang beberapa orang menganggap yang namanya keadilan itu adalah kesamaan. Semua dibagi sama, semua dibagi rata. Seperti grup lawak Bagito, yang konon artinya adalah bagi roto akhirnya tidak bertahan lama karena harus pecah akibat yang kononnya juga karena tidak membagi rata.
          Keadilan adalah menempatkan segala sesuatu pada tempatnya. Keadilan (bersama dengan kebaikan dan hormat terhadap diri sendiri) pada dasarnya merupakansalah satu prinsip moral dasar, yang pada hakikatnya berarti memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya. keadilan sosial bukan semata-mata masalah keadilan individual. Artinya, keadilan sosial bukan hanya masalah kehendak baik dari masing-masing individu, seakan-akan kalau semua orang Indonesia ini mau berkehendak baik dan bertindak dengan adil, sepi ing pamrih rame ing gawe, lantas dunia ini akan beres dan keadilan sosial akan tercapai dengan sendirinya. Sampai batas tertentu itu ada benarnya juga, tetapi keadilan sosial tidaklah sesederhana itu.
        Kita sering mendengar atau mungkin mengalami mendapat upah yang tidak adil. Berbicara tentang pemberian upah yang tidak adil itu terjadi belum tentu  karena kekejaman atau keserakahan si pemberi upah, melainkan karena struktur industri, kantor, lembaga, atau juga bahkan sistem ekonomi secara keseluruhan yang tidak mengizinkan terlaksananya keadilan tersebut. Kedailan sosial yaitu keadilan yang pelaksanaannya tergantung dari struktur proses-proses ekonomis, politis, sosial, budaya, dan ideologis dalam masyarakat.
        Namun, bukan suatu yang mudah untuk dilaksanakan. Kenyataannya hingga sekarang di negri ini banyak hal yang belum diletakkan sesuai pada tempatnya dan pada porsinya. Tentu langkah selanjutnya yang penting setelah mengerti apa itu keadilan sosial adalah bagaimana mengusahakannya, atau dengan kata lain,sebetulnya apa arti atau konsekuensinya kalau bangsa Indonesia mau mengusahakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sebagaimana tercantum dalam sila kelima.
        Keadilan sosial secara hakiki adalah keadilan struktural, maka mengusahakannya juga selalu berarti mengurangi kemungkinan bekerjanya struktur-struktur yang menyebabkan ketidakadilan. Mengusahakan keadilan sosial jelas pertama-tama adalah membongkar struktur-struktur di atas yang menyebabkan segolongan orang tidak dapat memperoleh apa yang menjadi hak mereka atau tidak mendapat bagian yang wajar dari harta kekayaan dan hasil pekerjaan masyarakat sebagai keseluruhan.  
        Namun,  pada saat yang sama mengharapkan keadilan sosial hanya dari negara adalah naif. Bukan karena seakan-akan orang-perorangan yang menduduki tempat-tempat yang berkuasa niscaya bersikap acuh tak acuh terhadap nasib orang kecil, melainkan karena membongkar ketidakadilan sosial atau ketidakadilan struktural dengan sendirinya bertentangan dengan kepentingan-kepentingan golongan yang berkuasa, dan karenanya maksud baik itu dengan sendirinya pasti kalah terhadap kepentingan-kepentingan golongan-golongan yang mereka wakili untuk mempertahankan kedudukan yang menguntungkan itu. Oleh karena itu jelas bahwa keadilan sosial, selain harus diusahakanoleh negara, juga harus secara nyata diusahakan sendiri oleh mereka yang tertimpa ketidakadilan dan dibantu oleh berbagai pihak seperti lembaga, organisasi,  maupun perorangan dalam masyarakat.
Ch. Enung Martina