Senin, 17 Agustus 2015

PERJALANAN 10: KOTA AIR, VENESIA

Perjalanan kami sesudah berkunjung dari Basilika Santo Antonius Padua adalah menuju tempat yang terkenal, yaitu kota air, Venesia.


Kota yang dikenal dengan sebutan Kota Kanal ini memiliki daya tarik tersendiri karena karena jalur transportasinya kebanyakan terdiri atas kanal-kanal alih-alih jalanan beton atau aspal. Oleh karena itu, penduduk Venesia menggunakan gondola sebagai alat transportasi mereka. Gondola adalah perahu dayung tradisional dari Venesia yang berbentuk panjang dan bagian bawahnya datar. Selain gondola, kota terapung ini juga memiliki  vaporetto,  semacam perahu untuk memuat orang banyak.


Kota air nan cantik ini memiliki sebutan "City of Mask" karena topeng khasnya. Mengapa dengan topeng? Orang-orang Venesia memakai topeng saat diadakannya karnaval tahunan di negara mereka. Karnaval ini dimulai dari 40 hari sebelum hari paskah dan berakhir pada hari Rabu Abu. Para pengrajin topeng, yang disebut mascherari memiliki tingkat sosial yang spesial di antara masyarakat.


 Kota Venesia terpisah menjadi dua bagian besar oleh Grand Canal, kanal utama yang ada di tengah kota ini. Dulu, orang-orang mengalami kesulitan untuk menyebrang dari satu bagian ke bagian lainnya. Oleh karena itu, dibangunlah Rialto Bridge untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Jembatan ini dibangun pada tahun 1811 oleh Nicolo Barattieri. Rialto Bridge adalah jembatan tertua di Venesia.


Venesia (bahasa Italia: Venezia) adalah ibu kota regione Veneto dan Provinsi Venesia di Italia. Kota ini memiliki luas wilayah 412 km².  Dahulunya pernah menjadi sebuah negara tersendiri.   Republik Venesia (bahasa Italia: Repubblica di Venezia, bahasa Venesia: Repùblica Vèneta atau Repùblica de Venesia) adalah negara yang berpusat di daerah Venesia di Italia timur-laut. Negara ini berdiri selama satu milenium, dari akhir abad ke-7 hingga tahun 1797. Negeri ini juga dikenal dengan julukan La Serenissima. Republik Venesia pada masa kejayaannya adalah kekuatan maritim dan perdagangan utama di wilayah Mediterania. Republik Venesia berdiri di kota ini dari abad ke-9 hingga ke-18.

Kota yang terletak di bagian timur laut Italia ini langsung mengingatkan kita pada sebuah nama, Marco Polo. Nama pedagang asal Venesia yang mengembara ke sejumlah negara Asia ini mudah diingat karena tercantum di pelbagai buku sejarah yang diajarkan sejak sekolah dasar. Nama Marco Polo tak bisa dipisahkan dari Venesia. Bahkan nama Marco Polo diabadikan sebagai nama bandara di kota itu.

Venesia lebih dikenal sebagai kota wisata dan kota industri. Peninggalan dari kemasyhuran kota dagang menjadikan Venesia sebagai salah satu tempat wisata yang terkenal di tepi Laut Adriatik. Dengan julukan The Queen of The Adriatic yang hingga kini masih melekat.

Beberapa tempat yang terkenal di Venesia selain Rialto Bridge adalah Piazza San Marco, atau disebut juga St. Mark's Square, adalah taman terkenal di Venesia. Tempat ini dibangun pada abad ke-9. Ada sebuah kanal kecil di dekat tempat ini, namanya Rio Batario. Piazza San Marco dapat disebut sebagai tempat yang paling terkenal di Venesia. Tempat ini selalu dipadati oleh turis dan masyarakat setempat. Selain dipenuhi oleh manusia, tempat ini juga dipenuhi oleh burung merpati.


Campanile di San Marco atau mungkin dikenal sebagai menara lonceng St Marks telah berdiri  di bawah satu abad, atau lebih dari seribu tahun. Menara lonceng ini masih asli dan runtuh pada tahun 1902. Struktur yang berdiri pada saat ini telah diselesaikan pada tahun 1912 dan merupakan replika yang tepat dari menara. Lima lonceng yang digunakan untuk menyampaikan lima pesan yang berbeda dan masih dibunyikan saat ini, tetapi hanya untuk mempertahankan tradisi dan bukan sebagai alat komunikasi. Untuk mencapai atas gunakan lift dan akan melihat bagian atas untuk serta melihat pemandangan isi kota yaitu melihat atap, air, pelabuhan, pegunungan dan alun-alun semua dapat dilihat dari pandangan 360 derajat.

Venesia dahulu merupakan wilayah terkaya di Eropa dan pernah berdiri sendiri sebagai Republik sehingga tak heran memiliki banyak gereja indah.Beberapa wisata gereja  di Venesia antara lain  :

Gereja St. Roch, nama St. Roch dikenal sebagai santo yaitu pelindung orang sakit. Pengunjung dapat melihat makam kaca di gereja di mana tubuhnya terbungkus. Banyak wisatawan berjalan-jalan di jalur utama Venesia ini untuk mencari ketenangan sambil menikmati karya seni yang luar biasa. Namun, saat kami berkunjung ke Venesia begitu banyak wisatawan sehingga tak ada ketenangan itu.

Gereja Basilica San Marco ini dibangun pada tahun 1084-1117 oleh arsitek Domenico Contarini dengan gaya arsitektur campuran Gotik dan Byzantine. Pengaruh Byzantine terlihat jelas pada kelima kubahnya yang menyerupai kubah masjid bergaya Ottoman Turki. Gereja ini merupakan gereja terpenting di kota air Venesia dan menyimpan relik jenazah St. Markus, salah satu dari ke-12 murid Yesus. Pada abad ke-11, keindahan gereja ini membuatnya dikenal dengan nick-name Chiesa del Oro atau “Gereja Emas”. Basilika ini merupakan gereja katedral Katolik Roma Keuskupan Agung Venice, Italia utara. Didepan gereja Basilika tersebut terdapat halaman yang begitu luas berbentuk kotak, dimana disetiap pinggirnya juga terdapat banyak toko-toko yang berjualan termasuk juga ada rumah makan dan kafe-kafe. 

Gereja Santa Maria della Salute ini dibangun pada 1631-1681 oleh arsitek Baldassare Longhena, gereja bergaya Baroque ini didirikan sebagai wujud syukur atas berakhirnya wabah yang melanda Venesia pada 1630 (“salute” sendiri berarti kesehatan). Kubah raksasanya telah mewarnai panorama Venesia dan terlihat jelas saat wisatawan memasuki Grand Canal, aliran sungai terbesar di Venesia.
Gereja San Giorgio Maggiore adalah di sebuah gereja dekat di Basilika St Mark, di seberang Lapangan Santo Markus. Gereja ini dirancang oleh arsitek Italia terkenal Andrea Palladio. Selesai pada 1610, desain adalah contoh klasik dari arsitektur Renaissance, dengan material marmer. Dibuat  dua tingkat dan tinggi, dan berbentuk kolom simetris. Di dalam ruangan, cahaya menelusup melalui jendela untuk menerangi lengkungan tinggi. Bangunan itu dengan pengaturan sederhana dari ubin berwarna putih dan terakota.

Gaya bangunan Gereja San Zaccaria mengusung transisi campuran ghotik dan renaissance. Gereja tersebut mengisi ruang bawah tanah selaras dengan sungai yang menjadi ikon Venesia. Salah satu pemimpin lokal yang dikenal dengan Doge e mendirikan gereja sejak abad ke-9. Belum sampai satu abad penuh, seorang arsitek melirik gereja untuk direnovasi. Tak lama kemudian, Doge e meninggal dan dimakamkan di ruang bawah tanah. Lahan pemakaman sang pendiri gereja ditata rapih sesuai karakter.

Biasanya sebagian ruang bawah tanah di Venesia menjadi tempat pembuangan air sungai. Berbeda dengan sekitar gereja malah dibuat ruang doa bagi umatnya. Daripada menghancurkan pemakaman asli, sang arsitek membuat taman pemakaman cantik di bawah tanah dengan hiasan kolam segar. Namun, pemakaman tersebut belum banyak terekspose. Pengunjung hanya mengincar segi arsitektur gereja yang unik dan elegan (dikutip Atlas Obscura, Selasa (23/9/2014).

Di Venesia ada sebuah gereja yang diubah menjadi mesjid. Karena itu saya mencari beberapa sumber kebenarannya. Ini hasilnya:
Sebuah Gereja Katolik di kawasan Cannaregio, Santa Maria della Misericordia, Venesia akan difungsikan sebagai Masjid. Bangunan ini disulap hingga dinding ruangannya berhiaskan huruf arab, lantainya ditutupi sajadah yang menghadap ke kiblat serta tidak menghilangkan identias mosaik salib yang berada di balik mihrab. Adapun hasil karya seniman Swiss-Islandia Christoph Buchel ini merupakan bagian dari Venice Bienalle yang akan dijadikan paviliun nasional selama Bienalle. Buchel sendri dikenal sebagai seorang seniman progresif yang kerap kali membuat karya yang menyita perhatian publik lantaran kerap kali mengangkat tema yang memiliki pro dan kontra.
Awalnya ia cukup kesulitan memilih lokasi yang tepat untuk dijadikan masjid, hingga akhirnya pilihan jatuh ke Gereja Katolik Santa Maria della Misericordia, yang sudah tak digunakan selama lebih dari 40 tahun. Setelah menemukan tempat yang cocok, masalah lainnya pun datang. Dalam pertemuannya bersama dengan tokoh Venesia, polisi dan pejabat Bienalle, Buchel diingatkan untuk tidak mengubah eksterior gereja termasuk di antaranya tidak diperbolehkan memasang lafadz 'Allahu Akbar' di pintu masuk.
Bahkan pada bulan April kemarin, proyek ini terancam gagal setelah pemimpin tokoh Venesia mengirim surat ke Pusat Seni Islandia dengan peringatan bahwa ini bisa menjadi ancaman keamanan. Terutama setelah mereka mengaitkannya dengan isu-isu kekerasan di dunia internasional. Para pejabat Bienalle juga memberi jarak dengan proyek tersebut. Namun begitu, Buchel dan kurator seni Nina Magnúsdóttir tak menyerah.
Setelah mereka berkonsultasi dengan pengacara, mereka memutuskan untuk terus membangun proyek tersebut. Hingga pada hari Rabu (06/5/2015) kemarin, proyek ini nyaris rampung. Buchel berharap ini bisa menjadi simbol toleransi ditengah krisis Islamophobia di Eropa.
Dua hari sebelum peresmian, diharapkan masjid ini sudah bisa digunakan untuk Shalat Jumat. Hamad Mahamed, seorang imam lokal juga sudah datang dan memimpin doa di masjid tersebut.
"Tidak masalah jika masjid berada di Gereja Katolik, ini juga bisa menunjukan bagaimana sebenarnya Islam, tidak seperti yang mereka kerap lihat di media," tandasnya.
Bagaimanapun, ini merupakan langkah berani di tengah meningkatkan islamophobia di Eropa. Pemimpin muslim di Venesia mengatakan, bahwa ini merupakan media yang tepat untuk mengkampanyekan hal yang sebenarnya tentang Islam. Terutama untuk mengimbangi isu yang sangat kuat mengenai pandangan barat soal islam dan kekerasan.
"Kadang-kadang anda harus memperlihatkan diri untuk menunjukkan bahwa anda cinta perdamaian dan menunjukkan diri untuk memperlihatkan bagaimana budaya anda pada orang-orang," jelas Mohamed Amin Al Ahdab, Presiden Komunitas Muslim Venesia, kepada New York Times, Kamis (07/5/2015).
Keberadaan masjid ini akan melengkapi masjid agung di Marghera yang selama ini dijadikan sebagai pusat komunitas Islam di Venesia. Umat Islam di Venesia sendiri sudah sejak lama memimpikan adanya masjid yang berada di pusat kota Venesia. (jogya.tribunnews.com)

Venesia memang kota yang diimpikan orang untuk dikunjungi. Saya orang yang tidak terlalu suka keramaian. Karena itu ketika saya datang di Venesia, saya merasa kurang nyaman karena padatnya pengunjung. Di sini begitu banyak kafe dan toko-toko merek terkenal. Di beberapa tempat bisa ditemui kafe 24 jam, jadi tak perlu takut kelaparan. Mau minuman beralkohol, kopi panas,  sampai minuman teh tersedia di sudut-sudut kota. Demikian pula makanan dari pasta hingga pizza semua ada di sini. Pesan saya adalah berhati-hati ketika memesan makanan di kafe atau restaurant karena kebanyakan hanya menggunakan bahasa Italia. Terutama ketika kita memesan pasta dengan saus  sea food. Mengapa begitu? Karena kelompok kami mempunyai pengalaman seru dan kecut dalam hal ini. Di daftar menu tertulis 13 Euro, tetapi ketika bayar harus bayar 32 Euro. Ketika ditanya alasannya karena tergantung pada timbangan lobster   yang  dipesan. Begitu katanya!
Namun, di atas semua pengalaman yang kami alami, saya sungguh bersyukur atas kesempatan yang Tuhan berikan sehingga saya sampai di tempat yang luar biasa ini.
(Ch. Enung Martina)





Sabtu, 15 Agustus 2015

PERJALANAN 9: ST. ANTONIO PADOVA


PADUA, dikenal sebagai Padova di Italia. Padua merupakan kota tertua di Italia Utara. Kota ini diyakini berdiri pada  abad ke-12 SM oleh penguasa Trojan (Troya-Yunani). Padua sudah pasti sarat dengan sejarah yang membentuknya.  Sebagai kota tertua, tentunya Padua kaya akan kisah dan peninggalan sejarah, di antaranya Galileo Galilei yang pernah menjadi dosen di Universitas Padua yang berusia hampir 800 tahun; ahli sejarah Livy yang lahir di kota tersebut; serta Santo Antonius, seorang pastor dari ordo Fransiskan yang terkenal akan kotbah-kotbahnya yang kuat. Basilica di Sant'Antonio (tempat istirahat dari St. Anthonius) merupakan salah satu  situs sejarah terkenal dan  tertua di Eropa (1222). Selain itu ada juga Kapel Scrovegni yang dibangun pada abad ke-13.
Untuk masa sekarang Padua merupakan salah satu comune di wilayah Veneto, Italia Utara, tepatnya timur laut. Kota ini dialiri dua sungai besar yaitu  Sungai Bacchiglione dan Sungai Brenta. Memang, kota ini masih kalah populer dengan Venezia, yang berada tidak jauh dari Padova (lebih kurang 40 Km). Tapi soal potensi wisata, Padova tak kalah memesonanya. Bagi penggemar sepak bola Calcio San Paolo Padova  merupakan klub sepak bola dari kota Padua. Pemain terkenal dari Padua adalah Francesco Toldo , yang lahir di sini, dan Alessandro Del Piero , yang memulai karir profesionalnya di Calcio Padova .
Kami mengunjungi kota ini pada hari ke-7, tepatnya hari Minggu, tanggal 21 Juni 2015. Kami tiba di Padua disambut dengan hangatnya matahari bulan Juni. Kami bermakssud untuk mengikuti perayaan ekaristi di Basilica St. Antonio Padova.
Apa hubungannya Kota Padua dengan napak tilas Santa angela? Rupanya Santa Angela semasa hidupnya juga pernah pergi mengunjungi kota ini, tentunya untuk berdoa di Basilika Santo Antonius Padua yang terkenal itu. Seperti kita ketahui bahwa Angela itu seorang anggota Fransiscan ordo ke-3. Sudah pasti tempat itu merupakan tempat yang penting bagi Angela.  Mari kita mengenal sedikit  wisata rohani di kota ini!

Basilika Santo Antonius Padua
Pada masa Santo Antonius, di tempat ini awalnya berdiri sebuah gereja kecil bernama Santa Maria Mater Domini, yang pada akhirnya disatukan ke dalam bangunan Basilika. Bagian bekas gereja kecil ini sekarang bernama Chapel of the Black Madonna. 
Basilika ini memiliki altar yang dihiasi pahatan dan relief bergaya rennaisance karya seniman master Donatello. Di dalamnya terdapat tempat penyimpanan relikwi dari Santo Antonius dan beberapa santo lainnya. Setidaknya lima juta peziarah dari berbagai penjuru dunia mengunjungi gereja ini setiap tahunnya.

Pembangunannya dimulai pada tahun 1232, tepat satu tahun setelah Santo Antonius wafat, dan rampung pada tahun 1301 setelah melalui beberapa tahapan renovasi di atas tiga konstruksi. Basilika yang ada saat ini merupakan bangunan yang berdiri di atas 3 konstruksi sebelumnya dalam kurun waktu 70 tahun, mulia tahun 1238-1310.

Di dalam Gereja terdapat 3 tempat yang menyimpan relikwi dari Santo Antonius dan Santo-santo yang lainnya. Yang menjadi bagian paling penting adalah tempat yang menyimpan relikwi lidah dari St. Antonius sendiri yang masih utuh sampai saat ini.
Makam dari St. Antonius yang disebut sebagai tabut dari awalnya, berada di altar dari kapel yang bernama Chapel of the tomb of St. Anthony. Pada awalnya jenazah St. Antonius berada di Kapel St. Maria Mater Domini (yang sekarang disebut Chapel of the Black Madonna) mulai dari tahun 1231 sampai 1263. Kemudian dari tahun 1263 sampai 1310 jenazahnya berada di bagian tengah Basilika di bawah altar utama. Lalu sampai akhirnya mulai dari tahun 1350 – sekarang dipindahkan ke dalam kapel yang sekarang ini disebut sebagai Chapel of the tomb of St. Anthony.

Kami mengikuti perayaan ekaristi di sini dari pukul 11.00 sampai pukul 11.45. pada hari Minggu setiap jam di basilika ini diselenggarakan ekaristi kudus. Misa diselenggarakan dalam bahasa Italia. Namun, keuntungan dari Gereja Katolik adalah tata cara liturgi yang sama di seluruh dunia, sehingga meskipun bahasa pengantar menjadi kendala, kami tetap bisa mengikuti perayaan itu dengan baik. Selama kami mengikuti ekaristi, pengunjung yang keluar dan amsuk untuk berdoa di dekat makam Santo antonius tak henti mengalir. Mereka berjalan dengan tenang, tanpa menganggu perayaan ekaristi yang sedang berlangsung.
Sepanjang mengikuti perayaan ekaristi di basilika ini, saya merasakan bahwa gereja kuno ini auranya memang lain. Tatkala berdoa itu rasanya berbeda. Karena saya sedang belajar meditasi, saat berdoa saya berusaha menerapkan metode meditasi tersebut. Berdoa di basilika ini ketika saya memadukan cara ini, aliran energi yang saya rasakan adalah hangat di dalam tubuh, tetapi hawa di sekitar saya dingin, serjuk menyegarkan.

Usai perayaan misa, giliran  kami untuk mengantri mendekati makam tersebut. Antrian berjalan perlahan dalam tenang. Beberapa orang meletakkan foto dan kertas ujud doa di altar dekat makam tersebut. Kami tidak tahu hal itu, jadi kami tak menyiapkan hal seperti itu. Saat  sedang mengantri, kami berpapasan dengan rombongan lain dari berbagai bangsa. Ketika saya melihat kiri dan kanan, tiba-tiba ada seorang perempuan Asia tersenyum kepada saya seolah sudah mengenal saya. Saya pun membalas senyumnya. Dia lantas menyapa saya denagn bahasa yang saya tak mengenalinya. Namun, ketika saya simak rupanya itu bahasa Thailand. Perempuan itu menyangka saya orang Thailand juga. Saya jawab dalam bahasa Inggris bahwa saya dari Indonesia. Namun, rupanya ia kurang memahami bahasa Inggris. Jadi kami hanya saling melempar seyum persahabatan saja.

Kisah  Santo Antonius Padua


St. Antonius lahir di Lisbon pada tahun 1195 dari sebuah keluarga bangsawan yang kaya dan terhormat. Orang tuanya mengirim dia studi untuk berharap suatu hari kelak anaknya akan menjadi seorang magister atau uskup. Ia kecewa dengan rencana orangtuanya yang sangat ambisius  agar kelak anaknya menjadi orang terkenal. Antonius kecil yang menerima nama baptis Ferdinand, sangat rajin berdoa. Sebuah lukisan yang melegenda menceritakan kepada kita kekuatan yang dimilikinya karena doanya : suatu hari sementara dia sedang berdoa di Katedral Lisbon, dia mengusir setan dengan membuat tanda salib di atas lantai.
Pada usia 11 tahun kedua orangtuanya meninggal dunia sehingga Fernando menjadi yatim piatu. Ia diasuh oleh pamannya yang sangat memanjakannya. Ketika usianya mencapai 13 tahun, setelah doa yang panjang dan refleksi yang sangat serius, ia memutuskan untuk masuk biara. Pada usia 15 tahun, Fernando merasa terpanggil untuk menjadi seorang imam. Meskipun pamannya menentang dengan keras keinginannya, toh pada akhirnya Fernando diijinkan juga masuk biara.  Dia meninggalkan istananya yang kaya dan pergi ke biara Santo Vincent. Di dalam ordo ini Antonius mendapatkan pendidikan intelektual yang sangat baik sehingga dia menjadi salah seorang religius yang sangat pandai di daratan Eropa pada permulaan abad ke 13. Namun kehidupan di dalam biara di situ tidak mendukung kehidupan Antonius. Maka dengan ijin superiornya, dia meninggalkan biara tersebut dan menuju ke biara St. Agustinus yang penuh kedamaian di Coimbra, Portugal. Di situ dia melanjutkan studinya dengan intensif sampai berumur 25 tahun dan pada saat itu dia telah ditahbiskan menjadi imam. Sembilan tahun di Universitas Coimbra, Fernando belajar dengan tekun. Ia menjalin persahabatan dengan para pengikut St. Fransiskus dari Asisi.

Kemudian Fernando memutuskan untuk bergabung dengan Ordo Fransiskus Asisi (OFM = Ordo Saudara-saudara Dina) dengan tujuan agar dapat segera ditugaskan ke Maroko, supaya ia pun juga dapat menjadi saksi sekaligus martir Kristus seperti para martir yang lain. Fernando diterima di Ordo Fransiskus dengan nama Antonius. Sayang sekali, begitu tiba di Maroko, Antonius jatuh sakit sehingga terpaksa pulang kembali.  

Sembilan tahun lamanya Antonius berkhotbah, mempertobatkan banyak orang dan melakukan banyak mukjizat di Perancis, Sisilia serta Italia. Ia seorang pengkhotbah yang ulung. Kemana pun ia pergi orang banyak datang berduyun-duyun untuk mendengarkan khotbahnya. Menurut legenda, bahkan ikan-ikan di danau pun bermunculan  keluar untuk mendengarkan khotbahnya.

Antonius begitu bersemangat dalam mewartakan Injil, sehingga ia sering lupa makan dan kurang istirahat. Karena itu ia jatuh sakit dan meninggal dunia di Arcella, dekat Padua, pada tanggal 13 Juni 1231, dalam usia 36 tahun. Setahun kemudian, ia dimaklumkan sebagai santo oleh Paus Gregorius IX. Pesta St. Antonius dirayakan tanggal 13 Juni.

Kita mengenal beliau sebagai santo yang dimintai doanya bila ada barang yang hilang. Mengapa bisa begitu? Nah, ini kisah dibaliknya! Santo Antonius diangkat menjadi santo pelindung barang-barang yang hilang atau pun dicuri karena pengalaman hidupnya. St. Antonius mempunyai sebuah buku Mazmur yang sangat berarti baginya. Dalam buku Mazmurnya itulah ia mencoretkan catatan-catatan atau komentar-komentar yang dipergunakannya untuk mengajar murid-muridnya di Ordo Fransiskus. Seorang novis (yaitu seorang biarawan yang sedang menjalani masa percobaan) mulai bosan dengan kehidupan religius biara, karenanya ia memutuskan untuk melarikan diri. Ia pergi dengan membawa serta buku Mazmur St. Antonius! Ketika St. Antonius menyadari bahwa bukunya telah hilang, ia menjadi sangat sedih. St. Antonius berdoa dengan sangat agar buku Mazmurnya segera diketemukan atau dikembalikan kepadanya. Tuhan menjawab doa St. Antonius. Novis yang telah mencuri bukunya itu merasa tidak tenang jiwanya, sehingga akhirnya ia mengembalikan buku Mazmur itu kepada St. Antonius. St. Antonius memaafkan segala perbuatannya. Novis itu bahkan diterima kembali di biara. Begitu ceritanya!

  
Prato della Valle


Saat kami akan menuju Basilika Santo antonius Padua, kami diajak melewati sebuah taman berumput hijau yang luas. Rupanya nama taman itu adalah Prato della Valle (“padang rumput dari pebukitan). Prato della Valle memiliki luas 90 ribu meter persegi, berbentuk lingkaran elips dan termasuk salah satu taman terluas di Eropa dan terluas di Italia.
Taman ini dikelilingi parit yang dialiri air sehingga mengesankan sebagai sebuah pulau di tengah laut. Ada empat jembatan sebagai penghubung taman dengan jalan utama. Mulai dibangun pada tahun 1636 dengan didanai oleh sekelompok bangsawan asal Venezia dan Veneto, awalnya tempat ini dibuat sebagai tempat pertarungan antar penunggang kuda. Sementara di sekelilingnya berdiri megah puluhan patung. Salah satunya adalah patung Andrea Memmo, dianggap sebagai pendiri kota Padua.
Saat kami lewat di taman itu, banyak sekali orang sedang berekreasi, keluarga, muda-mudi berpasangan, dan orang-orang tua. Mereka asyik menikmati hangatnya udara musim panas di tengah hamparan rumput hijau yang diselingi pohon-pohon. Keindahan taman itu yang menimbulkan suasana romantis sehingga banyak digunakan untuk mengambil foto preweding.



Jumat, 07 Agustus 2015

PERJALANAN 8 : Milan, Kota Adibusana


Setelah berwisata ke Gunung Kudus Varallo, kami melanjutkan perjalanan untuk melihat kota terkenal yang sering tercatat karena sepak bolanya dan karena menjadi pusat fashion dunia.

Comune di Milano merupakan kota yang terletak di Lombardia, wilayah paling maju di Italia. Sebagai ibu kota dari wilayah Lombardia, kota Milan terkenal dengan perusahaan adibusana dan toko-tokonya  yang terletak di via Montenapoleone dan Galleria Vittorio Emanuele di Piazza Duomo, yang adalah salah satu pusat belanja tertua di dunia. Beberapa perusahaan merek dunia yang ada di Milan misalnya Giorgio Armani, Dolce & Gabbana, Prada, Gianni Versace, Pirelli, Telecom Italia, Fiera Milano, Alemagna, Alfa Romeo, Motta, Mediaset, Bugatti, dll.

Milano berasal dari bahasa Latin, Mediolanum yang berarti 'di tengah hamparan'. Kota ini adalah kota utama di sebelah utara Italia yang merupakan ibu kota wilayah Lombardia dan pusat ekonomi serta keuangan Italia. Provinsi Milan mencakup wilayah seluas 1.982 km² dan mempunyai 188 distrik.
Selain dikenal sebagai pusat fashion dunia, Milan juga dikenal dengan karya seninya yang mendunia. Di sini ditemukan bangunan-bangunan dengan seni artsitektur tinggi.  Beberapa bangunan gereja dengan arsitektur tinggi adalah    Duomo (katedral Milan), Sant'Alessandro, Basilica di Sant'Ambrogio, Santa Maria delle Grazie (di dalamnya terdapat lukisan terkenal  "Jamuan Terakhir" karya Leonardo da Vinci), San Babila, San Bernardino alle Ossa, Basilica di Sant'Eustorgio, Basilica di San Lorenzo, San Marco, Santuario di Santa Maria dei Miracoli, Santa Maria del Carmine, Basilica di San Nazaro Maggiore, Santa Maria presso San Satiro, Santo Stefano Maggiore.

Sebetulnya, saya tidak berjalan-jalan keliling untuk mencari objek bersejarah dan seni. Mengingat waktu yang tersedia terbatas, menjadi pilihan yang tak mudah kala itu untuk memutuskan: memilih berkeliling melihat aneka karya seni atau berkeliling melihat pusat belanja dunia? Saya akhirnya memutuskan  berkeliling masuk dari toko ke toko untuk melihat berbagai barang merek terkenal dunia karena ada banyak jenis karya seni dan arsitektur yang tersebar di seluruh Italia. Beberapa karya dan objek seni itu sudah saya kunjungi. Sebetulnya saya masuk dari toko ke toko  hanya lihat saja karena pastilah kocek saya tak bisa beli barang-barang itu. Maklum euro-nya terbatas! Saya hanya penasaran saja, ingin tahu seperti apa pusat belanja kelas dunia ini. Saya ikut teman saya, Ibu Paramitha,  yang sangat akrab dengan berbagai merek barang tersebut. Saya ternganga saja melihat harga barang yang bagi saya tak masuk di akal ketika dikalkulasi ke rupiah. Namun, ketika dari toko- ke toko saya sambangi, setiap toko berjejal dengan orang, pembeli atau mungkin juga jenis orang seperti saya yang hanya ingin tahu saja.  

Namun, saya tak kurang akal untuk mencari keindahan Milan dari sudut seni. Saya mencari tahu dari media dan bertanya-tanya pada tour guide kami, Louis. Inilah hasil penjelajahan saya!



Katedral dengan gaya Gothic , Duomo, terletak di jantung geografis pusat kota. Bangunan ini hanya saya lewati dan pandang dari sebrang tempat parkir bis kami. Banguan klasik yang  satu  ini mengungkapkan cinta dan keindahan serta  kekuatan yang masih membuat kota ini nampak berbeda dari kota lainnya hingga  hari ini. Konstruksi bangunan ini dimulai pada tahun 1386 namun penyelesaiannya memakan waktu hampir 500 tahun. Katedral ini memiliki 135 menara dan 3.200 patung yang menghiasi atap katedral.  Katedral ini merupakan gereja ketiga terbesar di dunia berwarna abu abu muda, berukuran tinggi 108 m dan panjang 158 m, dengan bentuk bangunan yang sangat artistik ini masih berdiri kokoh sampai saat ini.

Piazza del Duomo, merupakan alun-alun dari katedral yang merupakan pusat sejarah kota Milan. Di alun-alun ini juga terdapat  patung Vittorio Emanuele dan perumahan Palazzo Reale, Museum Duomo dan Museum of Contemporary Art. Louis menjelaskan bahwa jika kita memperhatikan jalan-jalan yang berada di sekitar kawasan ini, maka akan terlihat jelas bahwa jalan-jalan tersebut membentuk pola yang berpusat di Piazza del Duomo. Sebuah bukti yang sekali lagi menunjukan bahwa tempat ini memiliki kedudukan paling penting di Milan.

Bangunan lain adalah Basilika Sant 'Ambrogio adalah salah satu gereja tertua di Milan. Gereja ini dibangun pada tahun 379 s/d 386 SM. St. 'Ambrogio (Ambrosius) adalah santo pelindung Milan. Kata Louis, kita  bisa melihatnya (tubuh yang diawetkan) di ruang bawah tanah bersama dengan dua martir dari  abad ketiga. Gereja ini adalah contoh yang sangat bagus dari arsitektur Romawi dan di dalamnya terdapat peninggalan, ukiran, mosaik dan juga mezbah emas.

Selain bangunan gereja, bangunan lain yang terkenal dengan keindahan arsitekturnya adalah Castello Sforzesco, Ca' Granda (Universitas Milan), Palazzo della Ragione, Palazzo Reale, Teatro alla Scala, Stasiun Sentral Milan, Palazzo Serbelloni, Galleria Vittorio Emanuele II, Menara Velasca, dan Menara Pirelli. Selain itu ada juga beberapa musium yang memamerkan  berbagai barang bersejarah seperti  Museo Egizio, Museo Poldi Pezzoli, Museo della Preistoria e Protostoria, Museo d’Arte Antica, Museo Teatro alla Scala. Tentu saja kami tak sempat mengunjungi semua tempat yang menjanjikan penuh dengan petualangan ilmu pengetahuan tersebut.



Koleksi seni lama dan baru berpadu menjadi satu di kota metropolitan ini. Lukisan yang paling terkenal di Milan adalah  The Last Supper karya Leonardo Da Vinci yang tersembunyi di dinding ruang makan yang berdampingan dengan Basilica di Santa Maria delle Grazie. Karya ini menggambarkan Kristus dan murid-muridnya pada saat yang perjamuan terakhir yang dramatis. Lukisan itu berkisah  ketika Kristus mengungkapkan bahwa dia menyadari pengkhianatan salah satu muridnya, Yudas Iskariot. Lukisan itu  adalah salah satu karya yang sarat secara  psikologis menurut para ahli. Karya ini merupakan  salah satu gambar yang menjadi  ikon dunia.


 
Pusat belanja kelas dunia yang  tak tertandingi merupakan  salah satu dari daya tarik tersendiri bagi para turis. Kompleks perdagangan besar ini tak bisa lepas dari  kehidupan malam yang  berkilau. Pamor opera di La Scala, jejak karya Si Jenius Leonardo da Vinci, dan aneka merek dunia yang bertebaran, membuat Milan dikenal sebagai kota yang tak tertandingi.
Saya mau bagi-bagi pengalaman bagi yang gemar berbelanja. Bila Anda akan belanja di Milano, yang gemar berbelanja pakaian ataupun barang-barang bermerk terkenal seperti : Gucci, Versace, Fratelli Rossetti, Prada, Cartier dan masih banyak lagi. Ada beberapa tempat atau pusat perbelanjaan yang terkenal di kota Milan, antara lain : Via Montenapoleone, Via della Spiga, Via Sant’Andrea, Via Manzoni, Via Borgospesso dan Via Santo Spirito. Bagi Anda yang gemar berburu barang bermerk Giorgio Armani, Via Manzoni adalah tempat yang harus Anda tuju.

Jika Anda hanya ingin berbelanja di outlet-outlet, di kota Milan pun banyak tersedia. Harg-harga barang yang dijual di outlet biasanya relatif murah. Louis memberikan tips berbelanja di Milan. Katanya untuk mendapatkan seasonal sale hingga diskon 70%, datanglah pada awal bulan Januari dan Juli. Butik terkenal ‘10 Corso Como’ juga mempunyai outlet yang menjual barang-barang dari musim lalu. Outlet ‘10 Corso Como’  ini berada di Via Tazzoli 3 – 20154 Milan. Kata Louis lagi , ada baiknya mengunjungi butik-butik di segitiga emas Montenapoleone di Milan, karena butik-butik Prada, Gucci dan merk lainnya itu dibangun dan didesain seperti layaknya museum. Walaupun kita tidak berbelanja di sini, kita tetap bisa melihat dan mengalami pengalaman berbelanja barang bermerk. Begitu kata Louis.

O, ya ada sisi kurang enak dari kota ini: Selain dikenal dengan kemegahannya, kota ini juga dikenal memiliki tingkat kriminalitas yang cukup tinggi terutama kasus pencopetan. Milan menjadi salah satu kota yang tidak aman di Eropa karena banyaknya turis-turis yang berkunjung untuk berbelanja dan hal ini digunakan sebagai kesempatan para kriminal untuk mendapatkan keuntungan dari orang-orang tertentu. Daerah-daerah di sekitar pusat perbelanjaan menjadi tempat yang sangat popular bagi sekelompok orang bohemian, gypsy, atau imigran-imigran yang datang dari Asia Selatan dan Afrika Utara untuk mencuri barang atau uang para pengunjung dengan sangat cepat.

Sisi yang tidak enak yang lain adalah pengunjung juga wajib berhati-hati saat berada di Piazza de Duomo, biasanya imigran-imigran dari Asia Selatan datang menghampiri untuk menawarkan sekepal jagung untuk makanan burung-burung merpati. Kita memang dapat menolaknya walaupun mereka akan terus memaksa. Dan jika Anda menerimanya maka bersiap-siaplah untuk membayar dengan harga tinggi. Satu-satunya cara untuk menghindar adalah dengan mengalihkan diri atau berjalan menuju crabieneri (polisi) di sekitar Anda. Tempat lain yang harus diwaspadai adalah saat berada di Milan Stazione Centrale, stasiun kereta utama di kota Milan. Turis-turis yang terlihat baru tiba pertama kali di kota ini akan menjadi tujuan para kriminal jika tidak berhati-hati.

Milan memang memiliki magnet bagi setiap orang yang berkunjung ke sana. Tidak hanya wisata belanjanya, tetapi juga keindahan bangunan bangunan kuno yang bersejarah yang masih terawat dengan baik. Milan memang mempesona dan pesonanya siap menghipnotis siapa saja yang sempat menginjakan kakinya di Milan. Karena itu berhati-hatilah berbelanja di sini, bisa-bisa  membuat lupa waktu dan nyaris menghabiskan limit kartu kredit atau persediaan euro Anda! . (Ch. Enung Martina)