Jumat, 15 April 2016

MUDRA NATURAL DALAM MEDITASI






Puji Tuhan,  akhirnya saya mendapatkan jawaban yang memuaskan tentang pertanyaan yang menggelayut di pikiran saya. Pertanyaan tersebut adalah: Mengapa saat meditasi yang lama (60 menit atau lebih) saya mengalami badan saya menari sendiri tanpa bisa dibendung atau dikontrol.  Pertama kejadian ini saya takut dan penasaran. Mengapa ini bisa terjadi. Saya bertanya kian kemari taka ada jawaban yang bisa memuaskan diri saya. Beberapa jawaban mengatakan bahwa ada entitas lain di luar diri saya yang ikut bermeditasi bersama saya. Ada sementara yang mengatakan digerakkan oleh energi di luar diri saya. Dari jawaban yang saya dapati tak memuaskan saya karena saya tidak merasa ada energi atau entitas lain yang membuat saya bergerak. Saya bergerak dengan sadar, sesadar-sadarnya. Bahkan ketika saya menari yang terbayang di benak asaya adalah Raja Daud yang menari-nari untuk memuji Tuhan atau Jalaludin Rumi yang menari berputar-putar. Bahkan, Daud, ketika ditertawakan salah satu istrinya ( Mikhal ) ia mengatakan bahwa ia akan melakukan gerakan yang lebih gila dan memalukan lagi bila itu untuk kemuliaan Tuhan.

Akhirnya jawaban tentang mengapa saat meditasi orang bisa bergerak sendiri bahkan menari,  saya dapatkan sendiri dari searching ke berbagai website yang beraliran mulai dari Hindu, Budha, kebatinan Jawa, kebatinan Islam, bahkan yang tak jelas alirannya pun saya sambangi. Saya menjadi website and bloger walking. Berkeliling menjelajah dunia maya demi mendapat jawaban yang memuaskan.

Karena saya ini tipe orang yang seperti Thomas Didimus, percaya bila sudah mendapat bukti, maka saya agak ragu kalau orang menjelaskan secara kelenik atau mistis. Bagi saya sesuatu bisa dijelaskan dengan akal budi dulu. Kalau akhirnya tak bisa dijelaskan, oke lah, saya terima saat itu sambil mencari jawaban yang lebih meyakinkan. 

Jawaban yang bisa memuaskan dari pertanyaan: Mengapa saat saya bermeditasi saya bisa  menari, meliuk, melingkar, gerakan-gerakan silat Taichi, Kungfu, gerakan tari Bali, Jawa, Sunda, tangan ukel, pantat nunggging, muter-muter, goyang kepala, badan bergetar, kepala memutar demikian cepat, kelojotan di lantai, guling-guling, nyembah-nyembah, dan aneka gerakan yang membuat saya takjub dan penasaran.

O, ya perlu diketahui meditasi saya ini meditasi tujuan kesehatan, bukan mencari ilmu atau kekebalan, apalagi pesugihan. Meditasi itu bernama Zhen Qi Sirkulasi. Saya mengenal meditasi ini dari suami saya tercinta, Yohanes Bob Hariyadi Martopranoto. Dia mengikuti meditasi dari suhu bernama Frans Sunioto, teman gereja kami. Suami saya bermeditasi untuk mengobati lututnya yang sering kaku karena peradangan. Anehnya bulan Maret 2015 dia pertama ikut meditasi ini, pada bulan Juli 2015 dia bisa mendaki Bukit Totombok, Cisantana, Kuningan, Jawa Barat, saat kami berziarah ke sana. Dulunya boro-boro mendaki bukit, jalan di rumah saja sakit. Nah, ini dia, saya mulai tertarik dengan kesaktian meditasi ini. Akhirnya, belajarlah saya dengan bimbingan suhu Bob. Begitulah saya menjalani  meditasi ini hingga punya pengalaman unik yang tak dialami suami. Awalnya dia juga heran. Ketika dijelaskan Pak Frans, bahwa itu bisa saja terjadi, akhirnya kami mengerti. Namun, saya belum mendapat penjelasan yang memuaskan hati. Jadilah saya bertanya kian kemari untuk mencari jawaban yang memuaskan.

Jawaban yang memuaskan saya antara lain:
Gerakan gerakan tubuh saat meditasi adalah hal yang wajar, karena terjadi resonansi energi yang di dalam tubuh dengan energi yang dari alam semesta. Kejadian ini dialami beberapa orang ketika lagi pembacaan mantra (orang Hindu-mungkin) atau doa saat berzikir (orang Muslim). 

Ada penjelasan dengan perumpamaan yang menurut saya bisa diterima:  Ada sementara pendapat mengatakan, saat meditasi tubuh kita menari itu sebenarnya kita sedang dalam keadaan benar-benar diam/hening. Ada sebuah   ungkapan "Gerak adalah diam, diam adalah gerak". Ketika melihat orang dalam meditasi  bergerak-gerak, sebenarnya justru dia itu sedang diam. Ketika tangannya bergerak-gerak, itu seperti ada orang lain yang menggerak-gerakan tangannya, memutar-mutarnya, merentangkan atau melipatnya. Sementara dia membiarkan "orang lain" tersebut menggerakan tangannya, ia tidak menolak, tidak pula menginginkan. Justru, kalau dia menahan diri untuk diam, itulah sebenarnya bergerak. Misalnya, Anda berkata kepada kawan Anda, "Diamlah, saya akan menggerakan tanganmu!" tapi kawan Anda itu mengekang tangannya, hingga beradu tenaga dengan Anda, maka Anda berkata, "Diamlah! diamlah! jangan melawan!" padahal tangan kawan Anda itu tidak beranjak dari tempatnya, tapi Anda merasakannya bergerak dan melawan. Justru, kalau kawan Anda membiarkan Anda menggerakan tangannya, Anda mengerti bahwa dia diam saja, manut, menurut, pasrah, tidak melawan.  

Ada lagi penjelasan yang menarik. Gerakan-gerakan itu merupakan gerak tubuh yang natural. Tubuh sedang mengalami mudra secara natural. Apakah mudra itu? Mudra adalah sikap-sikap tangan di dalam Yoga yakni usaha untuk menghubungkan diri dengan Tuhan Yang Maha Esa. Mudra adalah gerak tangan tertentu yang mengandung makna simbolis, sebagai perwujudan fisik dengan mempresentasikan beberapa mantra atau fomula-magis, yang pertama muncul dalam pikiran dan dilanjutkan dengan gerak mulut. Mudra sebetulnya merupakan salah satu wujud personalitas dari manusia untuk berhubungan dengan Sang Pencipta. Merupakan tiga jenis ekpresi yang terdiri dari tiga wujud personalitas dari manusia yang secara simultan dalam tiga bentuk aktivitas, yaitu gerak badan(mudra), ucapan, dan ingatan.

Kata "mudra" berasal dari bahasa Sanskerta yang artinya "tanda". Indikasi mulai digunakan sikap-sikap tangan dalam upacara rupanya berasal dari suatu masa ketika para pendeta merapalkan mantra-mantra tertentu (yakni huruf-huruf atau sukukata-sukukata yang diyakini mampu memberi efek magis), pada saat yang bersamaan diikuti dengan bunyi yang berhubungan dengan bahasa Sanskerta dan gerak jari-jari tangan, itulah yang disebut mudra yang mengandung tenaga magis.

Di Bali mudra digunakan oleh para pandita dalam rangka pemujaan dan disebut dengan istilah "patanganan" yang mengandung makna gerak-gerak tangan. Bila kita memperhatikan peninggalan purbakala berupa seni arca, maka kita akan menjumpai berbagai sikap mudra. Di Candi Borobudur arca – arca dibuat dalam berbagai posisi mudra.

Wikipedia menjelaskan Borobudur dirancang membentuk mandala besar yang melambangkan kosmologi buddhis, suatu konsep alam semesta dalam buddhisme. Aslinya terdapat 504 arca buddha duduk bersila dalam posisi lotus serta menampilkan mudra atau sikap tangan simbolis tertentu. Terdapat lima golongan mudra: Utara, Timur, Selatan, Barat, dan Tengah, kesemuanya berdasarkan lima arah utama kompas menurut ajaran Mahayana yang diwakili oleh masing-masing Dhyani Buddha. Keempat pagar langkan memiliki empat mudra: Utara, Timur, Selatan, dan Barat, dimana masing-masing arca buddha yang menghadap arah tersebut menampilkan mudra yang khas. Arca Buddha pada pagar langkan kelima dan arca buddha di dalam 72 stupa berterawang di pelataran atas menampilkan mudra: Tengah atau Pusat. Masing-masing mudra melambangkan lima Dhyani Buddha; masing-masing dengan makna simbolisnya tersendiri.

Setiap mudra mempunyai fungsi dan maknanya sendiri. Contoh mudra:
Aksobhya Dhyani Buddha :
Dengan Bhumisparsa mudra yaitu telapak tangan kiri ke atas dan diatas pangkuan, telapak tangan kanan menelungkup di atas lutut kanan, menunjukkan bumi sebagai saksi.

Ratnasambhava Dhyani Buddha :
Dengan Wara Mudra yaitu telapak tangan kiri terbuka ke atas pengkuan, telapak tangan kanan terbuka diatas lutut kanan, memberikan anugerah dan berkah.

Amitabha Dhyani Buddha :
Dengan Dhyana mudra yaitu telapak tangan kanan diatas telapak tangan kiri di pangkuan bermeditasi

Amoghasidhi Dhyani Buddha :
Dengan Abhaya Mudra yaitu telapak tangan kiri terbuka diatas pangkuan telapak tangan kanan diatas lutut kanan dengan jari-jari terbuka ke atas, ibu jari ke dalam, artinya jangan takut.

Vairocana Dhyani Buddha :
Dengan Witarka mudra yaitu telapak tangan kiri terbuka diatas pangkuan, telapak tangan kanan diatas lutut kanan, tiga jari : tengah, manis, dan kelingking ke atas, ibu jari dan jari telunjuk membentuk lingkaran, artinya telah menguasai tiga loka (triloka) 

Sebagai seorang pemula dalam meditasi setiap pengalaman baru yang saya alami saya sering panik dan selalu bertanya “apa yang  terjadi dalam diri saya?”. Ketakutan saya sering tidak masuk akal, hanya berdasarkan pikiran atau imajinasi saya. Namun, seiring dengan latihan rutin ada banyak hal yang tadinya tak dimengerti akhirnya  pelan-pelan dipahami. Meditasi memang berat bagi saya. Mengapa? Karena saya merasa tidak nyaman dengan sensasi sakit, pusing, pegal, panas, gatal, pada berbagai lokasi tubuh saya. Rupanya memang tubuh sayalah yang tidak beres. Prana atau chi dalam diri saya mulai memberaskan hal yang tersumbat atau tak beres. Selain itu yang paling berat adalah saya harus masuk ke kedalaman diri. Itu yang sangat sukar.


Begitulah, akhirnya saya merasa puas karena pertanyaan saya terjawab dengan bisa dipertanggungjawabkan secara tekstual. Paling tidak masuk akal saya.  (Ch. Enung Martina)

Baca tentang Meditasi Zhen Qi Sirkulasi;
http://ursaminorblog.blogspot.co.id/2015/06/meditasi-perjalanan-menuju-sehat.html

http://ursaminorblog.blogspot.co.id/2018/03/visual-saat-bermeditasi.html

14 komentar:

  1. Saya juga pernah ngalamin seperti itu mba. Dan sampay saat ini saya belum dapat jawaban apa2

    BalasHapus
  2. Saya pun meditasi juga muncul gerakan yg sama, bahkan saat tdk meditasipun tubuh gerak, seringnya kepala terputar. Lalu muncul spt ada suara di dada, spt bisa komunikasi dgn dalam. Sy bukan dr golongan theis maupun atheis. Sy blm menemukan sejatinya itu apa & gunanya apa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga mengalami hal yang sama. Dari banyaknya jawaban yang saya temukan dari versi medis maupun nonmedis. Saya menemukan jawaban yang masuk akal dari versi medis..tepatnya dari ilmu fisiologi. Tubuh yang sedang relaksasi lalu bergetar sendiri (kadang begetar keras tak beraturan), itu salah satu proses alami tubuh menyembuhkan trauma fisik pada bagian ybs. Jadi kalau dikaitkan dengan ilmu spiritual..gerakan badan yang muncul sendiri tanpa dikendalikan adalah tubuh sedang melakukan pembersihan batin. Biasanya setelah selesai melakukan itu tubuh dan pkiran akan terasa ringan.

      Hapus
  3. Saya pun pernah mengalami seperti itu namun ketika ada pergerakan saat bermeditasi,maka saya biarkan saja selama pergerakan itu tak menggaggu keyamanan saya saat bermeditasi.

    BalasHapus
  4. Saya juga mengalami hal yg sama setelah melakukan zhen qi meditasi dimana badan dan tangan dpt bergerak sendiri, tangan membentuk mudra ttn, dapat membantu dan menyembuhkan atau melancarkan peredaran darag serta seakanberbicara dg guru / shen di dalam hati ... hal ini membuat saya takjub dan sd saat ini sy msh belum mengerti sepenuhnya

    BalasHapus
  5. saya jga merasakan hal yg sama saya dari dari agama kristen protestan sya percya bahwa YESUS adalah penyelamat saya.. stiap kali saya mersa kesepian say biasanya berdoa pada pukul 11 atau skitar 12 malam disitulah say curahkan smua isis hati sya kepada TUHAN dan selang beberapa menit kedua tangan saya berbentuk love terangkat ke ats dan apa bila sya doa smbil nangis kedua tgn sya memeluk sya dgn tangan berbentuk silang lalu menghapus air mata sya.. dan saya merasakan tgn yg memeluk sya dan menghapus air mata saya.. sangat lembut dan ringan walaupun saya merasa sngat sadr.. smpai tangan sya merasa tercengkram dan tak bisa mngendalikan kdng tgn saya trangkat ke atas dan berdiri tegak ke ats.. dalam doa ketika tgn sya terbuka lebar dgn bersrah kepada TUHAN YESUS tgn knan sya mersa sngt dingin tpi bkn dingin sperti biasa g kita rskn nmin dingin yg tk bisa sya jelaskan dan tgn bgian kiri sya meras hangat tp bkn hngat sperti biasa nya nmun sya tdk bisa jelaskan.. sya mncoba mncari jawabn nmun sya merasa belum mndapatkan jwbn yg tepat dan memuaskan

    BalasHapus
  6. Akhirnya terjawab sudah apa yg jadi kegundahan saya .. terima kasih

    BalasHapus
  7. Bu Ursa, mohon ajari saya melakukan meditasi Bu, untuk penyembuhan. gimana cara memulainya ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sudah bicara kita ya. Terima kasih sudah membaca pengalaman saya. Tetap berlatih. Kuncinya adalah : hati yang riang, berlatih, dan yakin.

      Hapus
  8. Saya juga mengalami hal seperti ini kedua tangan saya bergerak sendirinya, pada saat saya mengatur nafas (pranayama).

    BalasHapus
  9. Saya setiap sore melakukan meditasi dengan tidur terlentang karena kalau sambil duduk tak kuat aneh waktu meditasi tangan saya bergerak dan terangkat keatas apakah itu tak apa- apa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak apa-apa. Anda sedang mengalami gerakan natural tubuh kita. Itu juga menyatakan tubuh kita berekasi dalam pemulihan dan membentuk energi baru. Puji Tuhan. salam sehat.

      Hapus
  10. Sya baru akhir2 ini melakukan meditasi...dan bbrp kali yg terakhir badan saya jg bergerak2 sendiri....terimakasih atas informasinya....

    BalasHapus