ENERGI CINTA
Puisi ini pertama kali diperuntukkan hadiah tanda cinta pada sakramen Perkawinan
Abyatar dan Gabriella (Kiranya energi
Sang Cinta akan membawa kalian berdua pada hidup yang menghidupi)
Tanggal 25 November ini saya membacakan puisi ini dalam rangka Hari Guru 2020.
Puisi ini cocok untuk tema yang kami ambil.
ENERGI CINTA
Bebas
menelusup ruang dan waktu
Keberadaannya
seperti hampa
Tak
terlihat, namun vital bermakna
Hikmat
cinta menembus dimensi waktu
Rasa
nan purba dan kini tetap yang sama
Ia
tetap dalam riak dan gelombangnya
Energinya
berputar dari penjuru ke penjuru
Pada
sudut-sudut hati ia berdiam
Melalui
setiap relung dan ruang
Melintasi
laut dan samudra
Berhembus
pelan bersama angin
Datang
membara antara gunung dan lembah
Tak
satu pun bukit mampu menghadangnya
Atau
cakrawala yang membentang menghalanginya
Ia
kembali memutari hati insani
Ia
menjelma sebagai Eros, Phillia, dan juga Agape
Ia
bijaksana seperti Sang Hujan
Yang
tak pernah memilih tatkala membasahi
Ia
dinamis merambah waktu
Bergerak
tanpa bisa dihentikan
Menelusup
dan menjebol
Mengelus
dan menghidupkan
Meniup
dan mengayomi
Bertunas
lantas mekar berpijar
Karena
dia bersumber dari Sang Sumber
(Ch. Enung Martina)