SATU SENJA DI
SUKABUMI
( sanjak
catatan tentang Santa Angela Merici)
Ketika aroma senja menguar
tertiup angin gunung
Membawaku pada renung yang dalam
Pada seorang perempuan dari 500 tahun silam
Dengan pribadi berani, ugahari
Menantang gelombang pada zamannya
Ketika
desau angin di antara daun-daun
Bak
bisikan mesra kekasihMemimpinku untuk mempelajari
sekelumit kisah lama
Tentang perempuan yang mempercayakan
seluruh denyut hidupnya
Pada Sang Pencipta
Hawa sejuk Sukabumi memanduku
Untuk mempelajari riwayatnya
yang tak lekang dimakan usia
Tentang duka yang membenihkan litani
yang tak pernah henti
Cahaya
mentari senja menerobos
sela-sela hanjuang merah
Yang
bergairah mereguk tetes cahayasela-sela hanjuang merah
Kehangatannya mengingatkan
pada mesranya keluarga kecil
Di satu sudut bumi, dezenzano
Yang menyimpan cerita tentang
kasih seorang ayah,
Giovani Merici
Awan putih berarak di
kelengangan
langit senja Sukabumi
Membantuku melihat pribadi
memikatlangit senja Sukabumi
Dari perempuan sederhana Santa Angela
Pribadi tegas, namun lembut
Pendamai bagi yang berselisih
Cericit
burung berkicau menyambut senja
Di
atas dahan-dahan mahoni tuaRiuh dan bebas
Mengingatkanku pada pribadi Angela
Lepas, bebas menanggapi panggilan Tuhan
Pada suatau senja di sukabumi
Angin November berhembus percaya
diri
memutari ujung bumi
Seperti Angela mericiKaryanya hingga di bumi Pertiwi
Menancap kuat pada putra-putri pemilik masa depan
(Ch. Enung Martina- Sukabumi, medio November 2014)
keren banget
BalasHapus