Proverb atau peribahasa merupakan kata-kata
bijak yang digunakan oleh masyarakat yang menggunakan bahasa tertentu dalam
masyarakat tertentu dalam hidup sehari-hari. Peribahasa biasanya digunakan
untuk menunjukkan suatu nilai kebenaran yang diakui dalam masyarakat tersebut.
Darah
lebih kental dari air, ungkapan tersebut menggambarkan tentang persaudaraan yang
dihubungkan oleh darah. Kata saudara sendiri makna dasarnya berkaitan dengan darah.
Kata saudara bila dilihat dari maknanya : 1. orang yang seibu seayah (atau
hanya seibu atau seayah saja); adik atau kakak; 2. orang yang
bertalian keluarga; sanak. Namun, kata
ini mengalami perluasan makna (generalisasi) sehingga berkembang menjadi: 3. orang
yang segolongan (sepaham, seagama, sederajat, dan sebagainya); kawan; teman: dalam
mengerjakan tugas ini, kita akan dibantu oleh saudara kita di kampung ini; 4. sapaan
kepada orang yang diajak berbicara (pengganti orang kedua):Coba Saudara pikirkan
masak-masak; 5. segala sesuatu yang hampir serupa (sejenis dan
sebagainya): Serigala merupakan saudara anjing.
Peribahasa
darah lebih kental dari air mengungkapkan kepada kita bahwa persaudaraan yang
dihubungkan oleh darah itu sangat erat. Bahkan ketika ada kekurangan atau
kesalahan yang dilakukan oleh orang yang bersaudara, saudara yang lainnya akan
mudah untuk memaafkan, memahami, memaklumi kesalahan dari saudaranya. Apalagi
kalau itu saudara kandung. Seburuk apapun mereka, mereka tetap saudara kandung.
Saudara kandung bisa disangkal, bisa ditinggalkan, bisa tidak diakui, tetapi tak
bisa dibatalkan. Alam sudah mencatatnya, darah tak bisa dibohongi.
Bagi
beberapa orang saudara adalah
satu-satunya harta yang paling berharga daripada uang atau lainnya. Seburuk
apapun saudara, ia akan tetap bisa
menjaga hubungan baik dengan saudara sendiri.
Namun,
dengan berbagai persoalan hidup, persaudaraan sedarah terkadang menjadi
renggang.
Ikatan darah tak selamanya
kental. Banyak sekali yang dapat menyebabkan tingkat kekentalan itu menurun
tajam. Perselisihan, iri, dengki, cemburu, adalah berbagai sebab yang mungkin
dapat mengencerkan kekentalan ikatan darah itu. Hingga ada orang mengatakan
bahwa ternyata air dapat lebih kental daripada darah. Orang lain yang tak ada
hubungan darah bisa lebih erat dan lebih dekat daripada saudara.
Ketika air pun bisa lebih kental daripada darah, di sini pula
peran para sahabat dalam hidup seseorang. Pengertian dan penghiburan yang diterima
dari para sahabat dapat membawa seseorang mengalami hidup yang bahagia.
Persahabatan yang dibawa oleh saudara yang tidak sedarah pun bisa membawa
seseorang mempunyai hidup yang berkualitas.
Bahkan, para sahabat bisa membawa seseorang kembali pada sikap memaafkan dan mengampuni
saudara sedarahnya yang sudah menaykiti dia. Saat itulah kekentalan darah dapat
kembali dipulihkan. Ada pengandaian tentang peran sahabat yang dituangkan
begitu indah dalam sepenggal lirik tembang lawas berikut ini : I said there is no reason for my fear. Cause
I feel so secure when we're together. You give my
life direction, You make everything so clear. And even as I wander, I'm keeping
you in sight. You're a candle in the window, On a cold, dark winter's night.
(Can't Fight This Feeling - Reo
Speedwagon).
Ketika
ada sahabat bersama kita, maka kita tak punya alasan atas setiap rasa takut
yang kita miliki. Sahabat sejati akan menunjukkan pada kita pedoman hidup yang
benar dan positif, dan membuat segalanya jadi lebih jelas dan simpel. Sahabat
sejati bagaikan cahaya lilin di tengah dinginnya gelap malam di musim salju.
Dalam renungan saya malam Kamis,
27 April 2016, saya mmengetahui bahwa persaudaraan sedarah memang tak bisa
dihapuskan oleh apa pun. Darah yang mengalir dalam tubuh saya terhubung dengan
darah yang mengalir pada tubuh orang lain sebelum saya, semasa saya hidup, dan
di masa mendatang ketika saya tidak hidup di dunia lagi. Ada keterhubungan antaradarah seseorang, meski
orang itu tidak saling kenal secara pribadi. Tidak menjadi masalah apakah
keterhubungan itu erat atau renggang. Keterhubungan itu tak bisa dibatalkan. Dengan
begitu seseorang harus memelihara keterhubungan tersebut. Melalui hal yang mungkin
bisa dia lakukan meski jarak (masalah hidup, ruang, generasi, alam ) membentang.
Melalui
apakah jarak itu bisa terhubung dan keterhubungan itu bisa
dipelihara? Tiada lain melalui kata-kata yang dirafalkan dalam mantera atau
doa.
Dalam doa orang mengenangkan para
leluhurnya. Dalam doa orang menyampaikan harapannya bagi orang tua yang masih
hidup atau sudah meninggal. Dalam doa orang mendoakan saudaranya yang berada ribuan
kilometer jauhnya. Dalam doa orang mennyampaikan pengampunan kepada saudaranya
yang menyakitinya.
Dalam kata-kata berupa doa yang dibisikkan secara perlahan,
atau diucapkan keras, bahkan hanya sebatas
dalam hati atau pikirannya, semuanya direkam oleh alam semesta yang menjadikannya
energi positif untuk orang yang mendoakannya
dan orang yang didoakannya. Doa
tetap memelihara kekentalan darah. (Christina Enung Martina)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar