NYATANYA KITA HARUS BERDAMAI
Masalah adalah kenyataan
akan menjadi sulit bila kau menginginkannya
yang kutahu bahwa aku masih gagap
dengan kematian yang mengelilingiku
dia sangat nyata di hadapanku
sengatnya tajam membawa binasa
tiap saat angin mengabarkan kedatangannya
melalui polusi kota
juga media yang memajangnya
aku masih gugup dengan dia
rasanya dia masih beringas
atau aku yang masih menolaknya?
yang kutahu bahwa dia tak terhindarkan
datang dengan arogan tanpa permisi
melalui sederet nama virus dan bakteri
atau penyakit menahun dan dadakan
dia menebarkan kecemasan
berhasil melumpuhkan harapan
tanpa basa-basi membawa sangsi
pada tiap hati yang tak bernyali
maka kini akan kukibarkan
bendera perdamaian antara aku dan dia
aku katakan biar kuselesesaikan tugasku
hingga waktu yang ditentukan tiba
dan pada saatnya biar dia datang melaksanakan tugasnya
bagai saudara kandung kami berdamai
menikmati waktuku dan waktunya
sambil kuacungkan gelas persaudaraan untuknya
di antara lalu lalangnya berita kematian di seluruh pelosok negri
( Christina Enung Martina: sedang belajar menerima kenyataan dan berdamai dengan keadaan di tengah kepungan Covid 19)