Untuk menjadi guru, seseorang harus juga belajar dari berbagai kebijaksanaan yang berasal dari para pendahulu, termasuk juga para spiritualitas. Di bawah ini ada kiat menjadi guru yang baik bila belajar dari kebijaksanaan Isa, Sang Guru.
Tiga matra Sang Guru terdapat pada Yohanes 14:69: Akulah jalan kebenaran dan hidup.
1. Jalan : Dia adalah yang dapat diikuti atau diteladani
2. Kebenaran : memberi inspirasi, memberikan ajaran yang benar. Ajarannya segar dan
abadi untuk situasi dan waktu serta tempat yang berbeda ajaran itu
akan tetap sesuai.
3. Hidup : Memberikan harapan sehingga orang bisa bertahan hidup dengan penuh
harapan.
Pribadi Sang Guru:
Pribadi yang terbuka, mampu menerima siapa pun sehingga pengikutnya begitu banyak.
Pengikut-Nya sewaktu Dia hidup adalah:
- kelompok 12 (12 rasul)
- 70 murid
- Murid lain
- Murid yang tersembunyi (tidak terang-terangan mengakui karena alas an politis dan
agama)
- Sporter yang selalu memebrikan dukungan
- Khalayak ramai
Memberikan ajaran yang segar
- menantang
- tidak terjebak pada satu pengalaman
- ajarannya menyentuh pribadi
- materi lama diperbaharui
- menggerakkan daya nalar
- menggerakkan kehendak
- sesuai konteks (kontekstual
- memakai yang ada di sekitarnya
- memakai ajaran lama untuk konteks kekinian
Memberi harapan
- kepada orang berpenyakit tak tersembuhkan ( contoh mujizat pada perempuan yang
menderita pendarahan bertahun-tahun)
- memberikan kesembuhan secara sosial (melepaskan dari isolasi sosial) contoh orang
kusta yang disembuhkan
- menyembuhkan penyakit struktural (Zakeus si pemungut cukai)
- menyembuhkan penyakit spiritual (mengampuni dosa)
(Tulisan disarikan dari retret Romo Aria Dewanto, SJ dengan penambahan oleh Ch. Enung Martina)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar