Ada kalanya pandangan tentang hidup
begitu jernih terlihat, tetapi ada kalanya segalanya menjadi tampak kabur. Pada
saat segalanya kabur, kita bisa disesatkan. Namun, saat itu kita juga
disadarkan bahwa kesetiaan tidak dijamin oleh pemahaman, tetapi oleh kedalaman
hubungan pribadi dengan Tuhan dan bagaimana kita tinggal di dalam Dia.
Mutu seseorang tidak dijamin oleh
tingginya pendidikan, tetapi oleh dalamnya kesadaran diri akan jati dirinya,
sesamanya, dan Tuhan. Demikian juga mutu pribadi seseorang dalam dunia kerja
bukan dilihat dari tingginya pangkat
atau golongan, bukan juga dari bagaimana
bagusnya laporan yang dia buat, atau bukan pula dari pandainya dia berkata-kata
di depan forum, tetapi bagaimana dia melakukan tugasnya dengan setia dan penuh
dedikasi tanpa melihat kehadiran atau ketidakhadiran atasan.
Jika kita merasa segalanya masih tetap
suram, kita diajak untuk belajar mengagumi Tuhan yang terus berkarya secara
tersembunyi. Saat hati sungguh disentuh oleh cinta Tuhan, pandangan kita pun
kembali jernih.
Entah berapa banyak model barang
elektronika diciptakan setiap harinya. Iklan untuk menawarkannya pun silih
berganti. Tuntutan pasar dan persaingan ketat semakin cepat untuk memproduksi
model baru. Karena itu, tidak ada perangkat yang sempurna. Jika kita membeli
satu untuk hari ini, segera besok muncul produk baru yang lebih canggih, lebih
cepat, dan lebih murah. Berkata ya untuk sebuah produk diartikan tidak untuk
yang lain.
Demikian, begitu banyak hal baru yang
kita temui dalam hidup kita sehingga terkadang kita bingung dalam memilihnya.
Terkadang hal baru itu belum tentu benar atau sesuai dengan kebutuhan kita.
Tentunya diperlukan kebijakan dalam memilihnya.
Kembali kepada pribadi yang bermutu,
meskipun ada banyak hal baru yang memerlukan seleksi dalam memilih, pribadi ini
dengan bijak akan mampu memilahnya. Meskipun perkembangan zaman begitu cepat,
namun tak mampu menggerus pribadi
bermutu. Keadaan atau tantangan apa pun yang ada di hadapannya, akan dihadapi
dengan keuletannya.
Ketika terpapar kenyataan bahwa tak ada
yang menghargainya, pribadi bermutu tetap setia dengan pilihannya untuk tetap
menjalankan tugasnya dengan baik. Dia tak terpengaruh oleh terpaan jaman atau
terhanyut suasana di sekitarnya. Mungkin sekali- sekali ia tergoyah dengan apa
yang telah dipilihnya. Mungkin pula suatu waktu ia ragu dengan pilihannya
karena melihat kenyataan bahwa ada hal lain yang lebih menggiurkan, yaitu untuk
tidak berkomitmen. Mungkin pula akan muncul berbagai pertanyaan. Banyak hal selalu bisa dipertanyakan, dari
yang sederhana hingga yang paling rumit. Pertanyaan yang semakin rumit terus
muncul. Pertanyaan yang makin rumit itu terus dibuat karena terkadang ia
takut akan jawaban yang sebenarnya yang
akan menuntutnya begitu keras.
Namun, kembali ia akan melihat
pilihannya. Dia akan mencari peneguhan dari sumber yang benar yang mampu
menegakkan kembali pendiriannya untuk berkomitmen dalam hidup. Tidak ada
penjelasan hebat yang mampu memuaskan. Pengalaman pribadi bersama Tuhan jauh lebih meyakinkan daripada segala macam
pertanyaan dan jawaban yang hebat sekali pun.
Untuk sebuah tindakan heroik dibutuhkan
keberanian. Seorang hero akan melakukan perbuatan besar yang mampu membuat
kagum orang lain. Heroik bagi satu orang belum tentu bagi yang lain. Pangeran
Dipenogoro adalah seorang pahlawan bagi Indonesia, tetapi pemberontak bagi
pemerinatahan Hindia belanda. Robinhood adalah seorang penolong bagi rakyat
jelata, tetapi perampok menurut penegak hukum.
Sudah tentu para hero ini akan
mendapatkan penghargaan dari banyak pihak. Namun, bagi pribadi bermutu
keheroikan tidak dilihat dari perbuatan
besar yang mendapat pengharagaan besar saja. Keheroikan juga dilihat dari
perbuatan kecil, sederhana, yang ecek-ecek, yang bagi orang tertentu dianggap
tak penting. Pribadi bermutu akan tetap melakukan tindakan-tindakan kecil itu
dengan setia. Melakukan tugasnya dengan iklas. Bila dia seorang guru, dia akan
memperlakukan siswanya dengan penuh cinta, datang tepat waktu - bahkan jauh
sebelum waktu, tidak meninggalkan kelas dan duduk di ruang guru, mengajar
siswanya dengan penuh tanggung jawab, memberikan semua hal administratif yang
diperlukan.
Begitulah pribadi bermutu. Saya mengenal
begitu banyak pribadi bermutu. Namun, terkadang dunia tak melihatnya.
Mutiara-mutiara ini adalah milik Tuhan yang hadir di tengah-tengah kita untuk
membuat dunia ini nyaman. Mutiara-mutiara ini tak bersinar karena terkadang
terhalang oleh lumpur kekalutan dunia. Dunia lebih memandang pada yang penuh
gemerlap dengan keindahan harta atau juga pandai berkata-kata dan pandai
memanipulasi. Mereka ini eksis di dunia dengan kegemerlapannya mereka hadir di
antara mutiara-mutiara yang terbenam tadi. Mereka begitu percaya diri dan rasa
percaya diri mereka menenggelamkan butiran mutiara ini.
Namun, mutiara atau pribadi yang bermutu
ini, dia akan tetap abadi dari waktu ke waktu. Mereka tidak seeksis para hero
dunia. Namun, kehadirannya sungguh menjadi berkat bagi dunia. Karena itu
tetaplah berjuang para mutiara untuk mempertankan pribadimu yang bermutu itu.
Karena dengan pribadimu yang bermutu memberi dampak yang baik bagi dunia.
Ch. Enung Martina