Senin, 25 Maret 2024

REKOLEKSI HARI 2 TRIDUUM PASKAH 2024


(doc. pribadi-Magdala Juni 2019)

MAKNA SALIB (Rm Hendra Sutedja, SJ)

Salib Katolik istimewa karena ada korpus (tubuh Kristus).

Banyak orang beranggapan salib itu berhala. Paulus berkata salib itu kebodohan bagi orang yang tak percaya. Bagi kita salib adalah keselamatan. Kita memasang salib artinya secara visual kita mengingat bahwa salib adalah sentral hidup kita. Kita selalu terarah dapa salib sebagai lambang keselamatan.  

Orang Katolik menjadikan salib pusat iman kita karena kita masuk pada kebahagiaan, keselamatan, dan sukacita.

Salib bukan arti negatif. Di balik salib ada hal yang kita pahami:


Galatia 3: 13

Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: ”Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!”


Ada korpus artinya Yesus mengambil kutuk dosa kepada tubuh-Nya yang tersalib. 

Kutuk dosa yang turun pada diri kita diambil-Nya. Dia menggantikan kita untuk menanggung kutuk dosa. 


Kita jatuh dalam dosa muncul dalam dorongan-dorongan cinta diri. Akibat yang mengerikan dari dosa adalah hidup menjadi kacau karena menjauh dari kasih Allah. Tak dapat membedakan mana tujuan dan mana sarana. Tujuan hidup adalah melaksanakan kehendak Allah. Kita ambil bagian dalam kemuliaan Ilahi, kodrat Ilahi. Kodrat ilahi adalah sifat-sifat Allah sendiri. Salah satu sifat ilahi adalah akal budi. Agar kita bisa melihat rencana Allah dan hidup di dalamnya dengan bahagia dan sukacita.


Kehendak adalah kekuatan yang membawa kita pada kebaikan, pada tujuan.

Kalau kita memakai akal kita sesuai kehendak Allah, hidup akan baik-baik dan bahagia. Hidup mengakar dan berdasar pada kasih Allah.

Allah Tritunggal hidup dalam kemuliaan dan kasih abadi. Kasih yang mulia akan berbuah, yaitu hidup menjadi indah, mulia, dan bahagia karena penuh dengan kasih.

Namun, kenyataannya hidup kita masuk pada kegelapan. 

Kekacauan akibat dosa akan membawa kekacauan pada yang lain juga.

Semestinya kita mengarah pada hal-hal yg luhur.

Kristus telah menebus kita dari kutuk dosa. Yesus membayar kontan dengan penyaliban-Nya.

Kutuk adalah kesengsaraan karena akibat perbuatan dosa kita.

SALIB: Yesus menjadi pematah kutukan dosa

Jalan salib: ada 14 stasi, sebetulnya kesengsaraan untuk semestinya kita yang mengalami, tetapi diambil alih oleh-Nya.


Kita harus kembali pada realita hidup kita.

Kita memeriksa hati, tempat cinta bersemayam. 

Apakah di hatiku masih ada cinta? Atau dihatiku ada keingnan utuk menyenangkan diriku?

Sifat cinta mengalir ke luar,

Seberapa besar kasih dalam diriku?

Kasih adalah daya untuk melakukan tindakan2 keselamatan. 

Seberapa besar saya rela berkorban?

Kalau kita memiliki daya kasih yang tebal, maka akan memperkuat daya kita dalam kehidupan, termasuk mengalami kesulitan.

Cinta adalah tindakan yang mempunyai daya mencipta. 

Kita melihat kadar  tipis tebalnya cinta kita. 

Terkadang dalam diri kita ada tipu daya, iri hati, kemarahan, kebencian dll

Kalau kita dikuasai hal2 negatif, lihatlah salib!

Ada kasih dan keselamatan  dari DIA yang tergantung untuk menebus kutuk dosa kita.


Roma 3:9-12 dan 23

Menyatakan bahwa manusia memang berdosa. Kita kehilangan kemuliaan Allah.

Kita mengalami hidup yang kehilangan kemuliaan. 

Temukan cara-cara untuk berpikir, merasa, dan bertindak yang kehilangan kemuliaan Allah. 


Dalam catatan Petrus arti salib punya arti terhadap dosa

1 Petrus 2: 24 

Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.


Pada tubuh-Nya yang hancur (bilur-bilur-Nya) kita disembuhkan.

Pada salib ada kekuatan yang nyata. Salib Realita keselamatan. 

Kita melihat dosa-dosa kita yang mematikan. 

Yesus menyembuhkan kita dari akibat dosa. 

Fokus diubah bukan melihat hal yang negatif menjadi: Aku punya martabat yang dikembalikan Yesus di kayu salib.

Aku mau dalam diriku kebenaran sedang dibangun. 

Yesus tak menyembunyikan dosa. 

Tuhan Yesus mengalahkan dosa dan mematahkan kutuk dosa. Karena itu kita hendaknya hisup berada dalam Yesus. 


Saat kita memandang salib, kita mengingat bahwa kita terbebas dari tipu muslihat dosa dengan segala akibatnya.

Temukan suatu gerak untuk melakukan yang benar. 

Suara yang mengganggu saat kita melakukan hal dosa, itu adalah suara Tuhan.

Tuhan bekerja, berproses membebaskan kita.


Kis 2: 38

“Jawab Petrus kepada mereka: Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus”.


Pertobatan berarti yang buruk (tipus dosa), Tuhan mengajak kita untuk berbalik. 

Dalam BAPTISAN ada pengampunan dan penerimaan Roh Kudus


Roma 8: 1

Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman g bagi mereka yang ada di dalam Kristus 1 Yesus. Karena itu, sekarang tidak ada lagi penghukuman bagi orang yang ada dalam Yesus Kristus. Maka oleh sebab itu sekarang tiadalah lagi hukuman ke atas orang yang di dalam Kristus Yesus.


Dosa hukumannya adalah mati. Dengan memandang salib kita dibebaskan dari dosa dan kematian. 

Salib adalah kekuatan kasih Tuhan bagi kita yang berdosa


Roma 5: 6-8

5:6 Karena waktu kita masih lemah,  Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka  pada waktu yang ditentukan   oleh Allah. 5:7 Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar--tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati--. 5:8 Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, v  ketika kita masih berdosa.


Kesombongan yang membuat seseorang merasa kuat.Kesombongan akan membawa kita jatuh dalam dosa.


Pernahkan saya mengalami kuasa salib?

  • unchecked

    Diampuni, dibebaskan dari dosa

  • unchecked

    Diberi hati yang baru

  • unchecked

    Sadar dicintai Tuhan

( Ch. Enung Martina)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar