Sabtu, 09 Januari 2021

MEDITASI DAN KEDISIPLINAN

  

(Jelupang, Jln Srikaya)

KEDISIPLINAN DALAM MEDITASI 

Sebuah kesempatan yang luar biasa kala saya dahulu ingin bermeditasi, mendapat jawaban dari suami saya yang ikut meditasi (kelas Pak Frans Sunito di BSD) dan saya belajar darinya. Tahun 2015,  saat itu saya masih mempunyai batita yang tak memungkinkan untuk keluar rumah malam hari untuk ambil kelas meditasi. Suami saya yang memandu bermeditasi di rumah. Sekedar informasi, saya mengambil meditasi Zen Qi Sirkulasi. Saya pembelajar yang tekun. Setiap hari saya berlatih minimal 1 jam. Puji Tuhan saat hari ke-18 saya mengalami Thong Kwan (meridian Ren dan Du tersambung, itu hanya merupakan awal bahwa aliran Qi (energy murni) di tubuh kita sudah mengalir ke seluruh tubuh). Untuk pengalaman merasakan Thong Kwan silakan lihat di sini. 

  http://ursaminorblog.blogspot.com/2016/04/mudra-natural.html)  

Hingga sekarang tiap hari minimal 20-30 menit saya melakukan praktik meditasi sambil sekalian berdoa malam agar tidak sedia waktu dua kali. Saya sangat ingin belajar dari para guru meditasi secara langsung. Namun, tuntutan pekerjaan menyita waktu saya sehingga keinginan itu hanya ada di angan saja.

Sebuah pribahasa lama berkata bahwa saat seorang murid siap untuk belajar, maka seorang guru akan datang. Nah, hal itu terjadi pada saya. Pada masa pandemic seperti ini banyak kegiatan pekerjaan berlangsung di rumah (WFH). Masa ini pula yang membawa guru saya datang pada saya untuk mengajari. Guru ini hadir melalui sebuah pelatihan virtual.  Guru ini juga masih guru suami saya (Bob Hariyadi) yaitu Suhu Frans dan juga dengan pakar seniornya yang bernama Pak Iwan Sugiarto.  

Maka mulailah saya belajar meditasi secara formal. Peserta ada 74 orang. Kelas yang sangat besar. Padahal efektifnya kelas meditasi sekitar 15 orang. Meditasi lebih efektif dengan kelas kecil agar bisa lebih terperhatikan caranya. Efektifnya lagi akan dipisah antara pemula dan yang kelas lanjutan. Namun, karena situasi belum memungkinkan, maka kelas ini masih dicampur. Saya kira ke depan Pak Frans dan Pak Iwan akan memikirkan hal ini.


Namun, semua itu tak menghalangi seorang murid untuk belajar. Bagi saya keadaan ini menjadi sebuah kesempatan untuk belajar bersama dengan para peserta lain. Puji Tuhan mendapat kesempatan ini. Di bawah ini saya membagi tentang bagaimana kedisiplinan dalam bermeditasi.

Asal kata Disiplin adalah dari bahasa latin Discere yang berarti belajar. Dari kata ini muncul kata Disciplina yang berarti pengajaran atau pelatihan. Dalam bahasa Inggris adalah "disciple" yang berarti pengikut atau murid. Dari sekarang kata disiplin mengalami perkembangan makna dalam beberapa pengertian. Pertama, disiplin diartikan sebagai kepatuhan terhadap peraturan dan tunduk pada pengawasan. Kedua, disiplin juga merupakan latihan yang bertujuan mengembangkan diri agar dapat berperilaku tertib. Perkataan disiplin mempunyai arti kepatuhan kepada aturan. Dengan melaksanakan disiplin, berarti semua pihak dapat menjamin kelancaran berbagai aktivitas, antara lain belajar, bekerja, berusaha, dan lain-lain. Dari disiplin, akan melahirkan mental yang kuat dan tidak mudah menyerah walaupun dalam kondisi sulit sekalipun.

Disiplin dalam bermeditasi menyatakan bahwa meditasi itu adalah sebuah jalan pembelajaran yang terus menerus berproses tanpa henti. Meditasi itu juga merupakan jalan perhatian, memberikan diri fokus  dengan cara memusatkan pikiran pada suatu titik tertentu. Tidak melayang, mbelayang, atau ngalor ngidul ke mana-mana. Meditasi juga adalah sebuah jalan untuk disiplin berani memasuki diri sendiri. Membiarkan guru/instruktur memandu sesuai aturan main yang berlaku. Disiplin untuk mengikuti panduan. Berani mengulang dan mencoba lagi bila itu salah. Disiplin untuk melakukan beberapa peraturan untuk tidak makan sesuatu yang akan menganggu proses energi bergerak lancar. Displin untuk kembali mengecek proses dengan evaluasi dan sharing setelah bermeditasi dalam komunitas.

Berbicara tentang sharing setelah latihan di depan kelas meditasi, berarti di sini juga berani utuk membagikan pengalaman yang sebetulnya milik pribadi. Berani untuk terbuka dengan jujur menyatakan apa yang dirasakan dan dialami. Dengan begitu juga artinya siap untuk dikritik kala cara yang dilakukan kurang tepat. Dengan rendah hati menerima arahan guru/instruktur. Tidak ngeyel saat dibetulkan. Patuh pada aturan yang diterapkan pada saat bermeditasi. Tentunya juga berani untuk membetulkan hal yang kurang tepat saat sudah dikoreksi.

Dalam disiplin meditasi ini saya mendapat pembelajaran. Saya diingatkan untuk memiliki komitmen ketika membuat suatu keputusan meskipun dalam kondisi sulit. Pelajaran sederhana ini muncul saat duduk bermeditasi. Bila sedang bermeditasi merasakan kaki kesemutan, pilihan yang muncul adalah menahan perasaan tidak nyaman tersebut atau menyerah dan ganti posisi kaki. Itu semua tidak mudah pastinya. Syukur bahwa meditasi Zen Qi ini adalah meditasi kesehatan yang mempunyai aturan tak begitu ketat untuk posisi duduk. Aturannya hanya tak boleh bersandar dan telapak kaki menapak. Begitu banyak manfaat yang saya dapatkan dari  latihan meditasi ini. Sebagian adalah manfaat kesehatan fisik, selebihnya juga terkait mental dan spiritual  yang berubah dalam hidup saya.

 (Ch. Enung Martina)

 (sumber: https://www.studilmu.com/blogs/details/pengertian-disiplin-dan-5-sikap-disiplin-orang-sukses, http://myridemyadventure.blogspot.com/, https://bodhigiri.com/meditasi-membawa-perubahan-diri-menjadi-lebih-baik/