Kamis, 14 April 2022

PUISI KAMIS PUTIH

 

(pic: https://voxntt.com/)

AKU DIBASUH-NYA


Engkau  telah mengosongkan diri-Mu

dan mengambil rupa seorang hamba,

Yang kadang tak pernah aku kenali

karena Kau begitu tak pantas untuk ukuran dunia

 

Malam ini Kau datang memintaku untuk duduk

Melepaskan segala penat dari urusan sepele yang kuanggap berharga

Dan Kau-buka kasutku serta Kau basuh kedua kakiku

Melepas segala kotoran yang menempel

 

Guyuran air dingin meluluhkan semua debu hingga partikel kecil

Seluruh tubuhku terguyur kesejukan yang tak pernah kurasa

Kesejukan surgawi yang melingkupi seluruh diri

Aku terbang ke langit biru bersama awan putih dan sinar hangat mentari

Terguncang rohku dengan  sukacita

Yang terlepas dalam bulir-bulir air mata yang tak henti

 

Tuala Kau sekakan ke kakiku

Kaki yang selama ini menopang seluruh adaku di Bumi

Kaki yang selama ini membawaku berjalan menuju aneka  tempat

Kaki yang terkadang terabaikan karena sudah terlalu biasa

Kaki yang menjadi suku untuk aku berdiri kokoh

Kaki yang menjadi fondamen dan menopang tubuhku

 

Kau menunduk  mencuci kakiku  bak seorang budak 

Dan Kau tahu bahwa aku sangat tak layak

Namun, aku tahu bahwa kasih-Mu melampaui kaidah

Yang dibuat manusia untuk menetapkan tindak

 

Engkau, Sang Pencipta,  mengambil rupa sahaya

Kalimatullah yang menerbitkan semesta 

Datang menghampiriku tanpa kata

Kefanaanku di hadapan-Mu sempurna

 

 ( Kamis Petang, 14 April 2022, Gereja St. Ambrosisu, Vila Melati Mas)