Kamis, 04 April 2024

REKOLEKSI HARI KE-3 TRIDUUM PASKAH 2024



REKOLEKSI HARI KE-3 : MAKNA KEBANGKITAN

 Romo Hendra Sutedja, SJ


Kebangkitan adalah misteri yang jadi dasar iman kita. Kalau kebangkitan tidak kita tangkap dan hayati, maka kita tak akan mampu beriman.

Hidup dalam tampilan kasarnya banyak tantangan dan perjuangan. Hanya pengalaman kebangkitan yang bisa mengubah kita secara fundamental.

Kebangkitan Kristus merupakan peristiwa sejarah. Yesus tak hanya menyelamatkan secara gagasan, tapi real, nyata, kebangkitan yang menyejarah.   Kesejarahan ini penting karena Tuhan tidak membebaskan kita dari belenggu maut hanya dengan gagasan-gasan saja, tetapi Ia melakuka itu dalam tindakan historis seorang manusia. Allah menjelma manusia yaitu Yesus yang sepanjang hidup-Nya dipakai untuk mewartakan dimensi baru yaitu kehidupan dalam kemuliaan Bapa. Karena itu wafat dan kebangkitan Yesus sangat penting yang terjadi secara historis dalam diri seorang manusia. Iman kita bukan sekedar iman khayalan, bahwa ada orang yang bernama Yesus, ia mati disalib, dikubur, lalu bangkit pada hari ke-3.  Maka kebangkitan itu sangat penting bagi hidup kita yang kedagingan.



Kebangkitan sangat penting untuk kehidupan kita. Kita harus masuk dalam misteri kebangkitan. Untuk bisa masuk dalam misteri itu karena rahmat Allah. Undangan rahmat ini bisa kita tangkap dalam sejarah dan dalam pengalaman nyata hidup kita. 

Kita hidup bergumul dalam kegagalan, kesempitan, kengerian, dan  penderitaan. Di tengah-tengah itu,  dalam sejarah hidup kita  yang tak sempurna Tuhan menyelamatkan, kasih-Nya yang sempurna, yang memperbaharui seluruh ciptaan, dan mencipta baru, itu semua bisa kita tangkap. 


Arti kebangkitan tak hanya  hadir berupa renungan  suci yang tak ada esensi dan substansinya. Kita mau melihat kebangkitan bisa kita temukan dan hayati dalam realita hidup kita. Kebangkitan adalah unsur sentral hakiki dalam iman  Kristiani. Tak ada kebangkitan tak ada kekristenan.  Karunia kebangkitan sudah diberikan kepada kita sudah terjadi dalam sejarah kita.  Maka dalam perjuangan hidup harian kita, kebangkitan harus nyata. 


 Kekeristenan bersumber pada 3 misteri: Sengsara, wafat, kebangkitan, dan kedatangan kembali.


Tanpa kebangkitan maka iman kita sia-sia


 1 Kor 15: 14

Dan, jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga imanmu.

Paulus mau mengatakan bahwa tanpa kebangkitan maka iman kita sia-sia. Artinya sia-sia tak ada dasar ril, tak ada kenyataan yang menjadi dasar dari bangunan iman kita.  Hal itu kita akui dalam kredo (syahadat) kita, pada kalimat-kalimat menjelang akhir kredo aku percaya akan kebangkitan badan dan kehidupan kekal. 


Gereja melalui para rasul mewariskan suatu pengalaman iman yang disebut tradisi yang mengalir sepanjang sejarah Gereja. Tradisi itu diwali dari pengalaman Yesus sendiri, yang menjadi Kepala Gereja, bagaimana kepercayaan itu dibentuk dan diwariskan terus menerus dalam sejarah Gereja. Kita percaya akan kebangkitan badan  dan dengan kebangkitan badan inilah kita masuk pada kehidupan kekal. Kita masuk ke surga dengan badan yang dibangkitkan. Itulah iman kita. 


Pertanyaan refleksi kita: 

Apakah aku sungguh percaya akan kebangkitan Kristus?

Bagaimana iman tersebut aku hayati?

Percaya adalah rahmat awal, harus dihayati, baru kemudian berada dalam gerak penyelamatan.  Kalau percaya tak dihayati itu nol. 

Perumpamaan talenta menunjukkan juga talenta  percaya akan kebangkitan. Ada orang yang tak mau mengolah percaya akan kebangkitan dalam hidupnya, dia hanya memendamnya saja. Maka imannya tak tumbuh. Akhirnya ia masuk ke dalam kegelapan dan kertak gigi. 


Arti kebangkitan : kebangkitan Kristus yang tak bisa dipisah dari kesengsaraannya/penyalibannya merupakan peristiwa sejarah. Kebangkitan Yesus dengan amat tegas memperlihatkan bahwa pengorbanan Yesus di kayu salib adalah sempurna bagi penebusan dosa  kita, bagi keselamatan kita. Kebangkitan Yesus mengambil kutuk kita. Tindakan pengorbanan Yesus sempurna untuk kebangkitan dan keselamatan manusia

Buah kebangkitan: seluruh kemanusiaan Yesus mati disalib untuk keselamatan manusia

Dalam cengkraman kejahatan kita dibangkitkan oleh pengorbanan-Nya. Yesus membawa kemanusiaan kita yang hancur karena dosa, Yesus menebus nya. Buah penebusan-Nya kelihatan pada saat Dia bangkit, seluruh kemanusiaan Yesus dibangkitkan. Maka dengan demikian kebangkitan memperlihatkan dengan sangat tegas bahwa pengorbanan kematian-Nya di kayu salib pas, cocok, sempurna bagi penebusan dosa kita. Kematian, kebangkitan, dan muncul hidup baru. Itulah kesempurnaan. 


Dalam cengkeraman kematian membuat kehidupan berhenti. Namun, tiba-tiba ada kebangkitan. Hidup baru, Maka di situ kelihatan tindakan menyerahkan diri sampai kematian-Nya adalah tindakan kasih yang disetujui Allah Bapa sebagai tindakan yang sempurna untuk mengalahkan maut dan menyelamatkan manusia. Hal itu bukan hanya bualan, tetapi berdasarkan pewahyuan Tuhan. 



1 Kor 15;3-4


Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu,   yaitu apa yang telah kuterima   sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita,   sesuai dengan Kitab Suci,  15:4 bahwa Ia telah dikuburkan,   dan bahwa Ia telah dibangkitkan,   pada hari yang ketiga,   sesuai dengan Kitab Suci; 


Kenyataannya banyak orang yang menyangkal kematian Yesus. Bila orang menyangkal kematian Yesus, berarti juga menyangkal kebangkitan-Nya. Kalau tidak ada kebangkitan berarti tak ada keselamatan. Ajaran ini bidaah yang sudah ada ribuan tahun lalu. St. Paulus pada zamannya juga mengalami hal itu, maka dia menegaskan dengan pada 1 Kor 15;3-4

Perjuangan umat purba menegaskan bahwa Yesus mati sebagai penyelamat kita. kebangkitan-Nya membuktikan bahwa Dia penyelamat yang berkenan kepada Bapa. Kita belajar teologis yang substansial yang akan menjadi benih penghayatan iman kita. 


1 Kor 15: 17

Dan jika Kristus tidak dibangkitkan 1 , maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. 


Kepercayaan kita berdasarkan kebangkitan. Dengan kematian-Nya, Yesus mengambil kematian kita. Kalau Yesus tak bangkit, berarti kita masih terikat dosa. Perkenanan bapa nampak dalam kebangkitan Yesus. Penyelamatan itu sukses karena kematian dikalahkan, lalu Yesus bangkit. Dalam kebangkitan-Nya Yesus dibenarkan oleh Allah seluruh tindakan dan sikap-Nya. Dalam kebangkitan kebenaran itu terjadi bahwa kuasa maut dan dosa tak bisa mencengkeram kehidupan. Iman kita harus muncul karena realita yang dilakukan Allah dan hadir dalam diri kita sebagai iman. Maksudnya bahwa kita dibenarkan bahwa dalam perjuangan hidup kita yang tidak selalu  bahagia, bahkan yang sering terjadi adalah derita dan air mata, kita harus lihat bahwa di dalam semua kutukan itu, keselamatan telah terjadi. Maka itu jangan terpuruk. 


Banyak orang mengalami pengalaman kematian masih dianggap hanya pengalaman negatif. Belum melahirkan pengalaman iman. Terperangkap dalam pengalaman bahwa kematian itu menyedihkan, belum mengalami kemuliaan. 


Realita kebangkitan membawa pada sukacita

 Dalam perjuangan hidup kita, keselamatan telah terjadi.God is good all the time. Dengan karunia kebangkitan membuat hidup kita lebih bermakna. Kita masuk pengalaman pribadi yang keputusasaan dan hal lain yang negatif. Iman mengajarkan kebangkitan. Yesus bangkit dari kubur yang gelap, pengap, dan sempit. 

Iman mengajarkan tentang untuk menjalani kehidupan dg penuh syukur.

Kebangkitan bukan omong kosong.Dengan kebangkitan-Nya Yesus kita dibenarkan oleh Allah.Dalam kebangkitan Yesus kita juga dibenarkan oleh Allah. Dengan bangkit Yesus membenarkan kita di hadapan Allah. Dengan kebangkitan iman saya akan kehidupan setelah mati, tidak sia-sia. Dengan kebangkitan ada kebahagiian, sukacita, dan harapan 

Arti kebangkitan= kehidupan

 

Roma 4 : 25

Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita.


Yesus diserahkan pada kematian karena pelanggaran kita. Dengan kebangkitan Yesus membenarkan kita. Kematian dikalahkan sekali utk selamanya. Kebagkitan adalah kehidupan. Kematian dikalahkan sekali dan selama-lamanya. Ini realita hidup. 


Dengan kebangkitan Yesus, melepaskan dan memberikan keselamatan


Kis 2: 24

Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu.


Kematian adalah sengsara maut

Kematian adalah kutuk dosa, ini masuk dalam kesengsaraan, masuk dalam kegelapan, terpisah dari Tuhan yang hidup. Dengan kebangkitan; sengsara dan maut yang terpisah dari Tuhan dienyahkan. Dengan kebangkitan Yesus, melepaskan dan memberikan keselamatan. Karunia kebangkitan membuat hati berubah. Kita dapat menemukan daya itu dalam hidup kita. Kita mempunyai pengalaman terpuruk. Yesus bangkit dari kubur yang gelap, pengap, sempit, dan meluaplah kehidupan baru dalam kebangkitan. Kebangkitan bukan omong kosong. Karena Kristus bangkit, iman saya akan kehidupan setelah mati tidak sia-sia. Kebangkitan Kristus melepaskan kita dari kungkungan dosa dan maut. Dengan kebangkitan Yesus, allah membenarkan kita artinya membalikkan kita ke arah yang benar. Di dalam kebangkitan ada kelegaan, harapan, dan sukacita karena penyelamatan Allah. 

Apakah aku menghayati kebangkitan?

Ada harapan kira bergerak ke arah Tuhan.


Kebangkitan mengalahkan kematian selama-lamanya

1 Kor 15: 21-22

Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia,  demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. 15:22 Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.


Kebangkitan mengalahkan kematian selama-lamanya. Yesus mengalahkan kematian. Kita ikut serta dalam kebangkitan-Nya. Kita dihidupkan kembali. Tuhan akan memberi rahmat-Nya. Hal itu terjadi bila kita bersekutu dengan Tuhan Yesus. Kita bersatu dalam proses keseharian. Kalau kita berhasil mengalahkan suatu godaan atau sikap fatalistik, maka kita bersekutu dalam Dia. Kita harus maju terus.  

Kuasa kehidupan yang ditawarkan Tuhan membawaku pada kebangkitan.

Kita berhasil mengalahkan yang fatalistik.


Arti kebangkitan : mengikuti kehendak-Mu di Bumi seperti di Surga.

Bumi bersatu kembali dengan sorga karena kuasa dosa dikalahkan. Surga dan bumi yang terpisah karena dosa Adam-Hawa, dalam kebangkitan Yesus disatukan kembali. Hidup kita yang penuh sengsara dan maut dalam keputusasaan abadi dibawa pada kehidupan baru. Seluruh ciptaan tercipta baru dalam kemuliaan. Maksudnya daya kehidupan baru. Sikap iman mampu melewati pengalaman-pengalaman duniawi yang temporal. Rahmat Tuhan membawa diriku mampu mengendalikan dan mengontrol diriku untuk masuk ke garis penyelamatan. 


Datanglah kerajan-Mu di Bumi seperti di surga artinya terang-Mu yang hadir sekarang bisa aku tangkap, aku pegang, dan hayati di bumi ini untuk membawa seluruh kehidupan ke arah yang benar. Apa yang Yesus ajarkan di dalam doa bapak kami, itu sudah terjadi. Dunia yang sudah tercipta baru, itu berharga di mata Allah. Allah memandang hidup kita sekarang ini adalah hidup yang mulia. Namun, terkadang kita gagal melihat itu. Hidup kita bukan hanya setumpuk kesia-siaan dan penderitaan serta beban. Tetapi ada kemuliaan yang sedang diperjuangkan. Hidup ini tidak ringan. Namun, tetap kerajaan Surga sudah hadir di Bumi ini. Maka di tengah-tengah perjuangan kita, kita berusaha melihat bahwa Kerajaan Allah sudah ada di tengah-tengah kita di dalam semangat baru, visi baru, keyakinan baru. Bila kita memandang dari sudut lain, kita melihat hal yang sama dengan sudut pandang yang berbeda, kita bisa melihat sisi keindahannya. Kemuliaan yang merupakan buah kebangkitan sudah hadir.


Jangan ada kesalahpahaman. Ketika para rasul mengatakan bahwa Yesus bangkit, itu artinya bukan bangkit hanya roh saja, tetapi dengan badan juga. Yesus yang bangkit adalah manusia yang tercipta baru. Pengalaman ciptaan baru terjadi dalam hidup kita. Dengan persatuan kita dengan Yesus, kita bisa mengatasi kesempitan dan batas-batas kemanusiaan kita yang sempit. Itulah yang membuat hidup kita jadi baru. Kebangkitan  badan itu realita lain. 



Lukas 24: 38-42

24:38 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu? 24:39 Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah,   karena hantu tidak ada daging   dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku." 24:40 Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka. 24:41 Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah Ia kepada mereka: "Adakah padamu makanan di sini?" 24:42 Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng.


Yesus hidup kembali jiwa dan raga-Nya. Itulah yang disebut oleh paulus sebagai badan mulia, badan kebangkitan. Makanya para murid susah mengenali-Nya. Hal yang penting bahwa hidup kita yang duniawi ini setelah penyelamatan Yesus dalam kebangkitan badan, itu dicipta baru dengan roh dan badan yang mulia. Itulah iman kita, bahwa kita dibangkitkan jiwa raga kita. Esensinya sama, wujudnya berbeda. Esensinya tetap tubuhku, jiwaku, tetapi bentuknya berbeda, ada jasad, tetapi tidak seperti yang lama. Maka disebut tubuh yang mulia. Maka kita juga akan dibuat semacam itu pada akhir zaman dan kita akan masuk ke Surga bersama Bapa. Itulah artu kebangkitan. Bukan hanya semangat kita yang diperbaharui, tetapi pada akhir zaman pada saat kita sudah mati, tubuh dan jiwa kita dibangkitan dalam kesatuan ada bersama Bapa. Ini menegaskan kepada kita, betapa berharganya hidup kita, tubuh kita. Maka dalam kaitan itu juga, ada pertanyaan reflektif untuk kita: Apakah aku sadar akan kemuliaan hidupku (jiwa dan raga) yang sedang disempurnakan? Dalam tugas kita, perhatikan orang-orang yang kita hadapi adalah manusia-manusia yang sedang disempurnakan Tuhan. Kita harus membantu mereka agar mereka tumbuh dalam kesempurnaan kebangkita. Maka jika kita berhadapan dengan siapa pun jangan lecehkan. Hargai pribadi yang kita hadapi. 


Kita mulai kembali dan selalu kembali bahwa kesalahan kita sudah dihapus oleh Tuhan. Kita bangkit dan hidup baru dalam semangat kebangkitan jiwa dan raga kita. 


Kesimpulan

  • Kita harus menyadari bahwa hidup kita adalah kehidupan yang telah diberi kehidupan spiritual dan diberi kemuliaan

  • Kita harus memiliki tindakan yang memancarkan kehidupan rohani yang baru

  • Kita harus menutup lembaran hidup lama dan masuk lembaran hidup baru dalam anugerah kebangkitan Yesus

  • Kita wajib menjaga kekudusan yang dicipta baru oleh Tuhan

  • Kita harus hidup sebagai orang yang dibesarkan dalam Kristus

  • Kita harus hidup sebagai umat yang bangkit