PENYAKIT FLU BERAT PADA ANAK DENGAN SAKIT OTOT KAKI
Buah hati sakit, membuat ayah-bunda menjadi kuatir dan was-was akan keadaan si kecil. Saya mempunyai pengalaman yang membuat saya kuatir sekali. Pengalaman ini berkaitan dengan sakit yang diderita oleh anak ke-3 saya, Abhimanyu.
Pada suatu hari Sabtu,
badan Abhimanyu panas. Saya kira itu paans biasa. Hari itu saya harus ke
Bandung untuk giliran menengok ibu saya yang sekarang tinggal di rumah adik
saya. Jadi saya tetap pergi ke Bandung
dan menginap. Saat saya menginap di Bandung kami tetap berkomunikasi sehingga
saya tahu bahwa panasnya 38 derata Celsius.
Hari Minggu, keesokan
harinya saya baru pulang. Minggu sore saya dan Abhimanyu menyiapkan peralatan
sekolahnya seperti biasa. Dia masih aktif, bermain, menggambar, dan bercanda. Badannya
terasa masing sumeng-sumeng dan bibirnya masih nampak merah dan kering. Namun,
demamnya secara keseluruhan sudah hilang.
Esoknya hari Senin,
bangun pagi seperti biasa. Saat dia bangun biasanya langsung ke kamar mandi
buang air kecil, minum air putih, lanjut minum susu, lanjut nonton cartoon
network, lanjut sarapan pagi (makan nasi). Pagi itu, saat dia berdiri mau ke
kamar kecil, ia menjerit kesakitan dan tidak bisa berdiri. Akhirnya ia, ke
kamar kecil dengan digendong.
Ketika kami tanya apa
yang sakit dia menunjuk kedua betisnya. Saat betisnya dipegang dia mengaduh.
Rupanya dia mengalami sakit pada otot betis.
Kami kebingungan apa
yang terjadi dengan anak kami. Lalu kami membawanya ke dokter lagi karena
sebelumnya sudah pergi ke dokter umum. kali ini kami pergi ke dokter neorolog
anak. Untung dekat rumah ada klinik yang menyediakan dokter anak. Untungya lagi
dokter anak yang memeriksa abhimanyu seorang neorolog. Dokter menyatakan bahwa
dia terkena virus sejenis flu. Kami mendapatkan obat batuk-flu dan obat untuk
sakit otot serta antibiotik.
Pengobatan
Alternatif
Karena anak ini
mengalami kesakitan pada kaki yang membuat dia tak bisa berjalan, kami merasa
kuatir. akhirnya kami memutuskan selain berobat ke dokter, kami juga meminta
jasa tukang pijat anak. Kami memanggilnya Mbah Par. Akhirnya Mbah Par datang 3
kali untuk memijat seluruh tubuh.
Mbah Par seorang
tradisional, ia memijat dengan ramuan jahe dan bawang putih. Bahan tersebut
dibalurkan ke otot yang sakit. Bahkan, ia juga memberikan bangle dan jeringao.
Saya jadi teringat masa kecil saya kalo saya demam ibu dan nenek saya suka
membuat obat balur dari bangle dan jeringao.
Orang suka
menghubungkan dua obat tradisional tersebut dengan mitos. Baunya yang menyengat
sangat khas sehingga dianggap bisa mengusir hantu pengganggu anak kecil. Karena
itu sering anak bayi di desa diberi sematan banglai pada bajunya, terutama saat
mau pergi ke luar rumah.
Namun, ketika saya
pelajari mengapa obat ini dijadikan andalan nenek moyang kita dulu rupanya ada
kandungan yang bermanfaat dari kedua tumbuhan ini. Ternyata bangle si obat tradisional ini punya
khasiat yang banyak. Ini dia sekedar pengetahuan. Bangle sejatinya memiliki
nama Latin Zingiber purpureum roxb terbukti
memiliki kandungan berupa asam organik; mineral; lemak; gom albuminoit;
gula; damar (pahit); minyak atsiri (sineol, pinen, sesquiterpen) yang kesemuanya
bersifat karminatif; anti inflamasi; analgesik; antipiretik. Maka tak pelak
tanaman yang satu ini ramai dijadikan obat tradisional sekaligus obat herbal. Beberapa
manfaat bangle yaitu obat masuk angin, perut mulas, sakit kepala, sakit kuning,
nyeri sendi, dan cacingan.
Ada pun jaringao/ jeringau/ delingau/ darinagau yang nama
latinnya Ascorus Calamus ternyata
merupakan tanaman yang sekeluarga dengan talas. Bentuknya seperti pandan hanya
dia tumbuh di air (lumpur) seperti pinggiran sungai, pinggir kolam atau parit.
Kandungan yang terdapat pada tanaman ini adalah minyak atsiri ( glikosida,
asaron, eugenol, asarilaldehida, akorenin, akoretina, akonin, kholin,
isokolamin, akolamonin, kalameona, sioburin, isosiobunin, resin, amilum,
tanin), flavonoid, dan saponin.
Dengan kandungan
tersebut di atas, jaringau mempunyai manfaat sebagai obat alternatif sebagai
penenang alami, pelancar sistem pencernaan, untuk perut kembung, mengobati
tipes, dan kejang.
Dua sejoli tumbuhan
obat alami bangle-delingo sejak zaman dahulu sudah digunakan oleh bangsa
Indonesia untuk mengobati aneka macam penyakit seperti demam, flu, sakit perut,
dan untuk membuat anak lebih tenang. Karena aromanya kerdua sejoli ini sering
digunakan sebagai aroma terapi bagi anak yang sakit sehingga lebih menenangkan
dan membuat mereka mengantuk.
Ketika saya mencium bau
khas dari kedua obat tradisional ini, saya jadi tahu bahwa aromanya pun menjadi
aroma terapi bagi yang sakit. Rasa hangat yang ditimbulkan pun menjadi
melancarkan darah dan melemaskan otot dan persendian yang kaku.
Saya akui memang dengan
diobati secara tradisional membantu Abhimanyu merasa lebih nyaman. Selama sejam
dia dipijit Mbah Par, ia tertidur. Obat yang dibalurkan ke tubuh pun membantu
dia lebih lega untuk bernafas. Otot yang sakit pun terkurangi rasa sakitnya
karena jahe dan bawang putih yang diparut.
Asupan
Nutrisi
Awalnya saya menyangka
Abhimanyu kena flu tulang atau chikungunya, tetapi ternyata bukan. Istilah flu tulang menjadi salah satu istilah
yang sering saya dengar dari beberapa orang. Tanda-tanda umum dan gejala yang
dialami oleh anak saya adalah nyeri otot betis, pusing, kelelahan, dan panas, mata berair, batuk, radang
tenggorokan. Namun, ternyata dokter menyatakan bahwa itu bukan flu tulang.
Untuk mempercepat
kesembuhan dan mengembalikan kekuatan
fisik, saya juga memberikan makanan yang baik padanya. Buah (Abhimanyu suka pepaya dan apel), minum air putih yang
banyak, minum teh madu, minum air jeruk hangat, air kunyit ditambah jeruk nipis dan madu (1
sendok makan 3 kali dalam sehari), telur rebus, nasi/bubur, roti bakar, dan
beberapa makanan yang dia suka. Saya menghindari makanan gorengan dan juga
makanan ringan yang dijual bebas di warung. Cemilan yang saya berikan lebih
kepada buah dan biskuit yang aman seperti kue mari.
Saya diberi saran oleh
Mbah Par agar jangan memberikan minum air dingin. Selain itu juga disarankan
untuk tidak mandi di atas pukul 16.00. Menurut saya amsuk akal agar anak jangan
kedinginan sehingga memicu kembali flunya.
Dari pengalaman anak
saya sakit flu berat ini, saya belajar ternyata obat dan cara tradisional itu
banyak membantu untuk penyembuhan dan pemulihan kondisi si sakit. Saya ini
dibesarkan di desa dengan cara kampung. Jadi saya amsih sering menggunakan cara
kampung yang saya pakai untuk mengatasi berbagai persoalan. salah satunya saat
sakit.
Namun, ketika kita kaji
dan pelajari, cara dan obat kampung ternyata bisa dijelaskan secara keilmuan.
Dengan begitu, sudah pasti amsuk akal. bukan hal yang kelenik atau mistis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar