Jumat, 11 Maret 2022

Tolong CT Value Saya Masih Rendah!



Pada hari ke-12 terkena Omikron, saya melakukan PCR. ternyata hasilnya menunjukkan CT value saya 27.7. Saya bertanya pada teman yang pernah terkena covid. Dia menyatakan bahwa CT saya rendah, berarti saya masih positif.

Terus terang saya panik juga. Tapi, saya ini kan jenis orang seperti Thomas Didimus, yang gak pernah setuju dan menerima begitu saja kata-kata orang. Jelaslah pasti saya akan berliterasi untuk membuktikannya. Nah, di sinilah saya sampaikan hasil literasi saya. 

CT Value adalah singkatan dari Cycle Threshold Value. Angka yang ditunjukkan adalah putaran pada mesin ke sekian (sesuai angka), terdeteksi virus Sars Cov-2 pada pemeriksaan PCR Swab. Semakin tinggi angka CT, semakin pula virus terdeteksi.

Nilai CT dibutuhkan oleh dokter untuk memutuskan diagnosis dan langkah perawatan atau pengobatan selanjutnya.  Nilai CT tidak digunakan untuk menentukan seberapa parah penyakit seseorang. Seberapa menularnya seseorang atau kapan seseorang dapat dibebaskan dari isolasi/karantina. 

Di masyarakat awam beredar kepercayaan seperti ini: Jika CT Value saya rendah, saya sangat menularkan. Jika CT Value saya sangat tinggi, tandanya sudah sembuh, donk. 

Pertanyaannya: Apa benar seperti itu?

Untuk mengetahui seseorang masih menularkan virus Covid-19 adalah dengan pemeriksaan kultur virus serta gejala klinis yang harus diagnosis oleh dokter. 

Menurut penelusuran yang saya lakukan standar angka pada mesin PCR bisa berbeda tiap rumah sakit, karena merek dan standar yang digunakan juga berbeda. PCR hasil NEGATIF rata-rata menggunakan standar 35-40, tergantung pada alat yang digunakan saat melakukan RT-PCR (Reverse transcription-Polymerase Chain Reaction).

Nah, menurut pendapat ahli medis mengutip dari pernyataan dr. Jaka Pradipta, Sp.P dari website https://mayapadahospital.com/  “Daripada menghitung angka CT Value, pahami definisi SEMBUH dari Covid-19,” “Sembuh adalah apabila pasien tersebut dari yang bergejala, kemudian menjadi tidak bergejala lagi selama 3 hari. Sembuh adalah dari orang yang tidak bisa beraktivitas, kemudian bisa beraktivitas lagi,” demikian  dr. Jaka Pradipta, Sp.P, melanjutkan.

Mengapa seorang dokter bisa mentakan demikian?

Ternyata berdasarkan penelususran  PCR Swab Test tidak dapat membedakan virus yang masih hidup/aktif dan virus yang sudah mati/tidak aktif (sudah menjadi bangkai). Selama masih ada materi genetik virus Corona di dalam tubuh, maka hasil PCR akan tetap positif.

Ternyata Saudaraku, proses penghancuran sisa-sisa bangkai virus oleh tubuh memakan waktu hingga 83 hari, sehingga masih memungkinkan terdeteksi oleh PCR sampai 3 bulan ke depan. Nah, lo panjang dan lama kan!

WHO sendiri menyebutkan bahwa kini pasien positif COVID-19 sudah bisa dinyatakan sembuh ketika ia tidak lagi menunjukkan gejala COVID-19, tanpa memerlukan konfirmasi tes PCR. Namun, untuk lebih amannya, tes PCR masih digunakan pada beberapa kasus.

Sedangkan kriteria sembuh bagi pasien positif COVID-19 yang berlaku di Indonesia:

  • Pasien tanpa gejala: Sudah melewati masa isolasi selama 10 hari.
  • Pasien dengan gejala ringan hingga sedang: Sudah melewati masa isolasi selama minimal 10 hari, ditambah 3 hari tanpa gejala.
  • Pasien dengan gejala berat: Sudah melewati masa isolasi selama minimal 10 hari, ditambah 3 hari tanpa gejala dan 1 kali hasil negatif pada tes PCR.

Nah saudara-saudara, saya mendapat beberapa kesimpulan dari sumber-sumber yang saya baca;

  • WHO menyebutkan bahwa kini pasien positif Covid-19 sudah bisa dinyatakan sembuh ketika ia tidak lagi menunjukkan gejala Covid-19, tanpa memerlukan konfirmasi tes PCR.
  • CT Value tidak menentukan tingkat kegawatdaruratan seseorang dalam mencari rumah sakit ataupun menimbulkan kepanikan.
  • Yang harus dilihat adalah gejala klinisnya, hasil lab darah serta saturasi oksigen. Yang bisa menilai kegawatdaruratan pasien adalah seorang dokter.
  • CT Value tidak bisa menentukan apakah pasien Covid-19 tersebut tanpa gejala, gejala ringan-sedang, dan gejala berat.
  • Kegunaan CT Value untuk medis adalah untuk keperluan diagnostic seorang dokter dan menilai perjalanan membaiknya imunitas seorang pasien selama melawan virus.
  • PCR Swab Test tidak dapat membedakan virus yang masih hidup/aktif dan virus yang sudah mati/tidak aktif (sudah menjadi bangkai).
  • Sembuh adalah dari orang yang tidak bisa beraktivitas, kemudian bisa beraktivitas lagi
  • Sembuh adalah apabila pasien tersebut dari yang bergejala, kemudian menjadi tidak bergejala lagi selama 3 hari.

 Sumber: 
https://mayapadahospital.com/news/salah-kaprah-tentang-ct-value

https://www.alodokter.com/komunitas/topic/mengapa-ct-velue-masih-rendah-padahal-sudah-insoman-10-hari

https://www.alomedika.com/perlukah-pcr-pasien-telah-sembuh-covid19

https://covid19.go.id/p/hoax-buster/salah-nilai-ct-pada-tes-pcr-menentukan-kesembuhan-pasien-covid-19




Tidak ada komentar:

Posting Komentar