Sabtu, 02 Juni 2018

AMBON MANISE 3


Katedral Santo Fransiskus Xaverius, Ambon

Hari kedua kami berada di Kota Ambon. Hari ini, Minggu 13 mei 2018. Acara kami setelah sarapan di Hotel, kami mengikuti Ekaristi di Katedral Santo Fransiskus Xaverius, Ambon.
Seperti pada umumnya banguna gereja besar seperti katedral , selalu mempunyai aura keagungan tersendiri. Demikian pua dengan Katedral Santo Fransiskus Xaverius, Ambon ini.  Bangunan ini terletak di  Jalan Patimura, Kota Ambon. Bangunan ini klasik dan  masih terawat serta megah, tepatnya agung. Di halaman samping gereja ada relief yang mengisahkan tentang awal mula misionaris tiba di Ambon, termasuk para misionaris yang tewas terbunuh oleh tentara Jepang pada Perang Dunia II, hingga siapa Uskup Ambon sekarang ini.
Katedral adalah pusat dari suatu Keuskupan dan tempat Bapa Uskup di setiap kesukupan tinggal. Karena itu, b iasanya katedral akan dibangun lebih besar dan lebih egah daripada gereja-gereja setingkat paroki atau stasi.
Demikian pula dengan Katedral Ambon. Katedral Ambon menjadi salah satu bangunan indah dan artistic di Antara bangunan-bangunan lain di sekitarnya. Keindahan ini nampak mulai dari gaya bangunannya, ketiga menaranya yang tinggi menjulang, dan dekorasi patung yang menjadi ciri khas gereja ini. Tak hanya eksteriornya yang indah, interiornya pun tak kalah indahnya, hampir semua yang ada di gereja ini menjadi daya tarik. 

Gereja Katedral St Fransiskus Xaverius Ambon mengambil spiritualitas St Fransiskus Xaverius, mengingat jasanya sebagai pewarta iman Katolik di Keuskupan Amboina. Moto beliau  yang terkenal Da mihi animas (Berilah-bawalah kepada-Ku jiwa-jiwa), menjadi semangat dasar pembinaan yang berorientasi pada penyelamatan jiwa-jiwa di keuskupan kepualauan ini. Gereja menghormati imam Spanyol Francisco Javier atau Fransiskus Xaverius,  berkat kerja pelayanan dari penginjilan dalam menyebarkan kekeristenan di  Maluku.
Keuskupan Amboina merupakan keuskupan sufragan (beberapa Keuskupan yang menyatukan diri dalam suatu Provinsi Gerejani sebagai mitra kerja Keuskupan Agung)   dari Keuskupan Agung Makassar. Wilayahnya meliputi seluruh provinsi Maluku dengan luas wilayah 83.778 km² dan berpusat di Ambon. Keuskupan Amboina didirikan sebagai Prefektur Apostolik Nugini Belanda pada tanggal 22 Desember 1902, memisahkan diri dari Vikariat Apostolik Batavia. Lalu ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Nugini Belanda pada tanggal 29 Agustus 1920. Setelah itu, berganti nama menjadi Vikariat Apostolik Amboina pada tanggal 12 Mei 1949. Kemudian ditingkatkan menjadi Keuskupan Amboina pada tanggal 3 Januari 1961 hingga sekarang.
Mula-mula didirikan sebagai Prefektur Apostolik Guinea Baru (Nouva Guinea Olandese) pada 22 Desember 1902, dipisahkan dari Vikariat Apostolik Batavia (Jakarta). Kemudian statusnya ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Nouva Guinea Olandese pada 29 Agustus 1920. Namanya diubah menjadi Vikariat Apostolik Amboina pada tahun 1949. Ketika hierarki Gereja Katolik di Indonesia didirikan Paus Yohanes XXIII dengan konstitusi apostolik Quod Christus pada 3 Januari 1961, statusnya meningkat lagi menjadi diosis (keuskupan).
Siapakah di balik nama Katedral Ambon ini? Xaverius terlahir bernama Francisco de Jaso  Azpilcueta di Kastil Xavier (dalam bahasa Spanyol modern Javier, bahasa Basque Xabier, bahasa Katalan Xavier) dekat Sangüesa dan Pamplona, di Navarro, Spanyol. Lahir sebagai putera bangsawan Basque di Navarro. Pada tahun 1512, Kastilla menginvasi Navarro. Banyak benteng yang dihancurkan, termasuk kastil keluarga, dan tanah-tanah disita. Ayah Fransiskus meninggal dunia pada tahun 1515.
Rupanya sejarah Katolik di Ambon, Maluku, Kalimantan, India, Malaka, serta Jepang tak bisa dilepaskan dari tokoh Fransiskus Xaverius. Dia mencintai Asia dan menghabiskan seluruh karya penyebaran agama ke kawasan Asia Timur dan Tenggara. Dialah pelopor misionaris Katolik dan menjadi co-founder serikat Jesus (SJ) bersama Ignatius Loyola.
Sejarah Ambon dan Maluku berubah karena kehadiran Fransisxus Xaverius di tahun 1546-1547. Dia bekerja tanpa lelah di Ambon, Maluku, Ternate, Moro, Borneo, dan meletakkan fondasi Katolik yang kuat di daerah ini. Kemungkinan besar dia membaptis sekitar 60.000 orang selama berkarya di derah itu.
Setelah berhasil berkarya di Asia Tenggara, Fransiskus berhasrat menyebarkan injil di Jepang. Namun karena menyadari bahwa budaya dan bahasa Jepang yang sulit, dia ingin belajar dulu bahasa dan budaya Cina sebelum berkarya di Jepang. Dia berlayar ke pulau Sancian, dekat Cina daratan. Namun sakit yang berat menghapus impiannya, di Sancian Fransiskus meninggal di usia 46,  3 Desember 1552. Impian untuk sampai ke Cina tak pernah terwujud. Itulah nama besar di balik Katedral Ambon.
Saya mempunyai pengalaman rohani yang berkesan di katedral ini. Kisahnya ikuti pada Ambon Manise 4. (Ch. Enung Martina)


1 komentar:

  1. Patung Fransiskus Xaverius di Keuskupan Amboina Jl. Pattimura, Dibangun tahun berapa, tingginya berapa, lebarnya berapa, terima kasih

    BalasHapus