SEMBILAN BELAS
(untuk Metta)
19 tahun kita ditakdirkan untuk menjadi ibu-anak
Dan waktu-waktu mendatang untuk sepanjang kisah kita
Kita tetap ibu dan anak
Manis seperti gula-gula kapas yang kita makan saat kau duduk di TK
Kamu yang pertama menjadi buah cinta
Antara aku dan kekasihku, ayahmu
Kamu yang membuat perutku mules saat akan lahir di dunia
Kamu yang membuatku mules saat kamu meninggalkan rumah
Kamu yang membuat aku bangga menjadi seorang ibu
Karena keberhasilan kecil dan besar
Kamu yang membuat aku kuatir ketika makin hari kau beranjak dewasa
Kamu yang membuat aku ingin menempuh separuh dunia ini
Hanya untuk membuatkan secangkir teh panas beraoma melati
Kamu yang membuatku menangis dan tertawa untuk beberapa peristiwa
Kamu juga yang membuat aku mensyukuri setiap detik hidupku
Kamu yang membuat aku berdenyut hidup
Untuk berjuang tanpa lelah
Dan melewati batas garis ketakmungkinan
Kamu yang ada dalam setiap untai doaku
Dari sini, di negri yang kita cintai, meski terkadang kita mencacinya
Aku ucapkan selamat ulang tahun
Tak kubuatkan nasi kuning
Atau ayam goreng kesukaanmu
Tapi kubuatkan puisi ini
Sebagai tanda cinta terdalamku dari lubuk nubariku
(Ciamis, 30 Desember 2009,
Dengan segenap cinta
IBU: Ch. Enung Martina)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar