Sang Timur, kata itu begitu menyentuh hati saya. Kata
tersebut merupakan julukan kehormatan kepada Yesus. Asal kata dari Bahasa Jawa : Sang artinya
Yang dan Timur berarti kecil. Jadi Sang Timur berarti ”Yang Kecil”. Sebutan ini
sebagai tanda penghormatan bagi Yesus yang masih muda. Sang Timur merupakan
pelindung di dalam karya pendidikan.
Ketersentuhan
hati saya semakin dalam ketika saya masuk di komplek sekolah untuk berkebutuhan
khusus yang dikelola oleh Yayasan Sang Timur. Bagaimana saya tidak tersentuh,
kami disambut dengan kepolosan, keramahan, dan keceriaan peserta didik Tuna Grahita. Hari itu
Juamt, 2 Oktober 2015, bertepatan dengan Hari batik Nasioanal. Anak-anak SKh Sang
Timur sedang beribadat pagi. Kami rombongan dari SMP Santa Ursula BSD langsung
bergabung dalam ibadat tersebut.
Tema
yang dibawakan dalam ibadat saat itu adalah mengawali bulan Maria. Jadi seluruh
rangkaian ibadat saat itu berkaitan dengan keteladanan Bunda Maria. Setelah bacaan dilantunkan lagu Firman-Mu
Tuhan dengan lirik sebagai berikut:
KUSIAPKAN HATIKU TUHAN'TUK DENGAR FIRMAN-MU SAAT INI
'KU SUJUD MENYEMBAH-MU TUHAN
MASUK HADIRAT-MU SAAT INI
CURAHKAN URAPAN-MU TUHAN
BAGI JEMAAT-MU SAAT INI
KUSIAPKAN HATIKU TUHAN
'TUK DENGAR FIRMAN-MU
FIRMAN-MU TUHAN TIADA BERUBAH
DAHULU SEKARANG SELAMA-LAMANYA
TIADA BERUBAH
FIRMAN-MU TUHAN PENOLONG HIDUPKU
HATIKU TELAH SIAP TUHAN
'TUK DENGAR FIRMAN-MU
Lagu itu sering
saya dengan dan sering saya nyanyikan dalam ibadat, tetapi pada saat saya
bersama anak-anak Sang Timur saya merasakan kekhusukan yang berbeda. Saya merasakan bahwa Tuhan memberikan
firman-Nya dan itu bebarti jiga kasih-Nya untuk siapa pun, tak pilih-pilih. Saya
melihat anak-anak Sang Timur dengan kepolosan mereka menyanyikan lagu itu
dengan penuh khidmat. Mereka memuji Pencipta dengan cara mereka sendiri.
Sungguh saya tersentuh.
Setelah ibadat
saya sempat bergabung dengan anak-anak kelas SMP dan SMA dalam kelas mereka.
Sempat berkenalan secara resmi di depan kelas meraka. Dan mereka menyambut saya
dengan gembira. Demikian pula anak-anak kelas 9 Santa Ursula yang ikut belajar
bersama mereka juga merasakn semangat yang sama dengan saya. Nampak dari antusias mereka saat bersama teman-temannya
dari sang Timur.
Saya sempat
berkeliling lihat-lihat sekitar
lingkungan sekolah. Saya melihat lambang sekolah Sang Timur berupa perisai berwarna hijau di tengahnya
bergambar bintang berwarna kuning yang memancarkan 7 cahaya berwarna kuning dan
5 sinar ke bawah yang sekilas pancaran tersebut membentuk salib, serta tulisan
Sang Timur di antaranya.
Ternyata saya
mendapat informasi bahwa lambang tersebut mempunyai makna : Dasar lambang
berwarna hijau, berarti : menyatakan pengharapan cita-cita yang luhur. Warna
kuning pada bintang, berarti : menyatakan jaya mulia. Tujuh sinar memancar ke
atas pada bintang berarti : ketujuh kurnia Roh Kudus, yaitu : Roh Hikmat, Roh Pengertian, Roh Nasihat, Roh Keperkasaan, Roh Pengenalan akan Allah,
Roh Kesalehan,dan Roh Takut akan Allah. Lima sinar yang bersinar ke bawah adalah lambang dari
Dasar Negara kita yaitu Pancasila. Menyatakan bahwa pendidikan di Sang Timur tidak boleh lepas dari Pancasila sebagai dasar
negara. Sedangkan gambar bintang merupakan
lambang penunjuk jalan bagi tiap orang Sarjana dari negeri Timur yang mencari seorang
Putera Raja yang baru lahir yaitu Yesus Kristus yang disebut juga Sang Juru
Selamat. Bintang tersebut menunjukkan jalan sampai ke tiga orang Sarjana
menemukan Kanak-kanak Yesus yang baru lahir di dalam sebuah gua yang dingin di
Betlehem.
Tujuan dari pendidikan Sang Timur adalah membawa anak didik bercita-cita
luhur dan berjiwa gembira. Membawa anak-anak untuk berjiwa murni dan memiliki
cinta sejati. Membawa anak-anak didik untuk saling mencinta dan saling
melayani. Membawa anak-anak didik untuk menjadi manusia yang bertanggung jawab,
berdikari, mandiri, tertib, disiplin, jujur, dan bermoral tinggi.
Ternyata SLB
Tunagrahita semakin berbenah diri memberikan layanan pendidikannya dengan
semaksimal mungkin. Namun, dalam pelayanan, mereka juga mengalami hambatan. Tak ada gading yang tak retak, tak ada sesuatu
yang dilakukan dengan kesempurnaan penuh. Permasalahan tahun 2004 menyisakan
permasalahan akses jalan yang hingga kini membuat banyak planning besar
tertunda antara lain ” Pembangunan Gedung SMPLB dan Asrama bagi Anak – Anak
Berkebutuhan Khusus.
Banyak
hal yang telah dilakukan pihak sekolah. Dalam pelaksanaannya tidak mungkin hanya dilakukan oleh pihak
sekolah seorang diri, tetapi juga diberi suport yang luar biasa oleh kerjasama
dengan pihak wali murid yang terkoordinir oleh Komite Sekolah. Hampir pada setiap
kegiatan Outdoor, wali murid yang dikomandoi
Komite Sekolah memberi banyak bantuan sehingga banyak acara – acara tersebut di
atas dapat berjalan dengan baik dan memberi efek baik bagi peserta didik.
Begitu pun dukungan moral dan materil yang senantiasa diberikan oleh para
pemerhati Anak Berkebutuhan Khusus yang ada di SKh Tunagrahita Sang Timur.
Begitu
pun kerjasama Pihak Sekolah dan Pihak Dinas Pendidikan yang terjalin dengan
baik sehingga memungkinkan program – program pemerintah dapat dijalankan dengan
baik di sekolah ini. Partisipasi pihak sekolah terhadap program dari pemerintah
juga bisa diikuti oleh Sang Timur dengan baik. Hal-hal
tersebut yang memberi kontribusi bagi perkembangan SKh Tunagrahita Sang Timur
hingga sekarang.
Dari
perbincangan sekilas dengan beberapa guru, ternyata banyak orang tua yang
mempunyai anak berkebutuhan khusus ini belum memperhatikan pendidikan
putra-putrinya. Entah karena minimnya
jumlah sekolah-sekolah Luar Biasa disuatu area pemukiman tertentu atau karena
orang tua mereka seringkali malu atas kebutuhan khusus yang putra – putri mereka alami
sehingga lebih memilih tidak mengijinkan putra – putrinya berada di tempat
umum. Atau juga mungkin karena beban
ekonomi yang sangat menekan sehingga membuat banyak orang tua menomorduakan
pendidikan putra – putri mereka yang mengalami kebutuhan khusus.
Karya
Konggregasi Sang Timur dalam melayani pendidikan dan pelatihan bagi Anak Berkebutuhan
Khusus diawali dengan kegiatan belajar mengajar yang ditangani langsung oleh
Sr.Maria Pia PIJ, Sr.Rita PIJ, Ibu Harti dan Ibu Dewi. Yang pelaksanaannya dilakukan
dengan menumpang di 3 kelas lantai dasar SDK Sang Timur. Karya Pendidikan bagi
Anak Berkebutuhan Khusus ( ABK ) dimulai pada tahun 1992.Semula
jumlah ABK yang ditangani hanya 5 peserta didik terdiri dari 3 peserta didik
putra dan 2 peserta didik putri. Pada tahun 1993 menjadi 40 peserta didik
terdiri dari 16 peserta didik putra dan 24 peserta didik putri. Dan sekarang
di tahun 2015 setelah 23 tahun kemudian jumlah
peserta didik berjumlah 111 orang.
Yang
saya kagumi dari semua hal di atas adalah pelayanan para suster dan para guru
di sana. Saya menjadi guru sudah 26 ahun. Namun, pelayanan saya terhadap
anak-anak tak ada apa-apanya dibandingkan dengan para guru yang bekerja di SKh
Sang Timur dan juga para guru hebat lainnya yang tersebar di seluruh pelosok
tanah air ini. Kesabaran yang luar biasa. Itulah yang saya lihat dari para
suster dan para guru di sana. Mereka benar-benar pendidik sejati.
Saya
terharu dengan hal yang merak lakukan. Saya mengajar di sekolah dengan
anak-anak normal dan fasilitas memadai. Terkadang saya merasa lelah dan
mengeluh dengan ini itu ketika saya
mendapatkan masalah. Namun, itu benar-benar hanya keegoisan saya saja sebagai
manusia yang imannya cupet. Saya tak ada apa-apanya dibandingkan dengan para
guru dan para sustedr di Sang Timur.
Saya malu, Saudara!
Sang Timur
sendiri rupanya yang membawa saya ke sana untuk belajar dari DIA. Dia Sang Guru
yang senantiasa memberikan kasih-Nya bahkan nyawa-Nya untuk murid-murid yang
dikasihi-Nya. Saya dan Anda adalah murid-murid-Nya juga. Sungguh kunjungan ini
membawa refleksi yang dalam pada diri saya untuk panggilan hidup saya sebagai
seorang guru. Bravo, Suster, Bapak, Ibu dari SKh Sang Timur! Salut untuk semua
keluarga besar SKh Sang Timur! (Ch. Enung Martina)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar