Jumat, 04 Desember 2015

LELAKI ITU .....

Saya baru selesai membaca sebuah buku yang berjudul Adam Harus Bicara karya Deshi Ramadhani, SJ. Buku ini menarik karena bila dilihat dari judulnya serpertinya buku ini diperuntukkan bagi para lelaki. Namun, saya yang berjenis kelamin perempuan menjadi penasaran mengenai isi buku ini.

Buku ini dibuat penulis akrena keprihatinannya akan lelaki yang sering disangkutkan dengan hal-hal negatif seperti kekerasan. Penulis menuliskannya karyanya ini dilandasi  kegelisahannya tentang arti lelaki yang menuntut penjelasan penjelasan serius. Hal ini dipicu karena pengalamannya dalam berbagai kesempatan berbicara di depan publik tentang Teologi Tubuh dalam bentuk seminar, diskusi,retret, rekoleksi, atau loka karya, baik di dalam negri maupun di luar negri. Selain itu juga berdasarkan pengamatannya pada kehidupan menggereja sehari-hari, banyak kegiatan gerejawi pesertanya sebagian besar adalah perempuan.

Kegelisahannya itu digerakkan untuk mendalami secara lebih serius segala hal sebanyak mungkin untuk bisa menjawab pertanyaan: Apa artinya seorang lelaki sejati sebagaimana direncanakan sejak awal penciptaan oleh Allah sendiri? Pertanyaan tersebut membawa penulis pada wilayah yang selama ini tak dikenalnya mulai dari perbedaan psikologis, biologis, dan sosial budaya.

Buku ini melihat sisi lelaki dari berbagai aspek. Isi disusun berdasarkan 14 bab. Lelaki itu ...: Adam, seksual, kristiani, Allah, ayah, putra, saudara, suami, selibat, pejuang, pecinta, berkuasa, dan Yesus. Beberapa hal sangat menandai kelelakian yaitu: visi, proyek, tujuan, misi, tantangan, perjuangan, disiplin.

“ Dibutuhkan lelaki untuk perjalanan berat, upah kecil, dingin yang menggigit, berbulan-bulan dalam kegelapan total, bahaya terus-menerus, diragukan apakah akan kembali dengan selamat, hormat dan pengakuan seandainya berhasil”

Di atas merupakan iklan yang ditulis oleh Ernest Shackleton pada awal abad 1900-an untuk mencari orang yang ikut dalam ekspedisi berbahaya ke Kutub Selatan. Jawabannya sebanyak lima ribu laki-laki datang mendaftarkan diri.

Iklan tersebut menyapa para lelaki yang merindukan sebuah tantangan untuk berpetualang menyatakan keberanian dan kekuatan. Yang pasti sebagai kehormatan menjadi lelaki.

Hati lelaki rupanya merindukan tantangan, petualangan, dan sebuah proyek dengan tujuan yang jelas. Gejolak liar dalam jiwa laki-laki seperti itu  tak perlu dijinakkan untuk menjadi seorang yang manis dan feminin. Keliaran yang demikian akan menjadi kekuatan lelaki dalam menyumbangkan andilnya untuk kemajuan dunia. Jika lelaki dipaksa untuk menajdi manis justru akan memadamkan kekuatan yang ada dalam laki-laki. Jika keliaran itu pergi maka apa yang tertinggal dalam diri laki-laki? Mereka akan menjadi banci yang dikebiri karena tak diberi ruang untuk berekspresi.

Saat Adam melihat hawa mengambil buah terlarang, ia diam saja, membairkan. Kini saatnya kaum Adam untuk berbicara ketika melihat sesuatu yang tidak beres di sekitarnya. Yesus yang adalah Sang Panglima Agung, Sang Raja Abadi, Sang Singa dari Yehuda, Lelaki dari Nazareth, telah membuktikan bahwa Dia  adalah lelaki sejati yang berani berbicara untuk menyatakan kebenaran. Hingga Dia pun membuktikan kelelakian-Nya meregang nyawa di kayau salib. Terpujilah Dia,  Sang Lelaki Sejati!

(Catatan ini dibuat di Kolam Renang Indah Golf saat menunggu para lelaki muda dan perempuan belia menceburkan diri di kolam renang, 5 Desember 2015)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar