Meniti sepi mengarah bahagia
sedianya bersama menjalani hari tua
dalam semburat rasa cinta
asa dirajut bersama
Namun, akhirnya kautahu
bahwa lelakimu tak sama
sabar, setia, dan berdaya
hanya kata di kamus belaka
Kuijinkan dia masuk
jadi bagian di rumah kita
meski kutahu rela tak pernah ada
karena hati tak sudi berbagi
Kala raga tuamu terlalu lelah mengalah
amarahmu dalam kau tahan
demi sebuah kata rasa bersalah
dan rasa malu di kalbu terjauh
Kau tahu cintaku utuh tak pernah luluh
meski dalam gundahmu kauberlabuh
di pantai berkarang terjal
yang membuatmu terluka dalam
Namun, kuyakin semburat bahagia kan kembali bersemi
seijin Ilahi luka terobati
dengan pengampunan sebagai piranti
juga doa sebagai mantra suci
(Serpong Utara, saat memasuki Minggu Palma 2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar