Rabu, 19 Juni 2013
Terowongan Cu Chi, 75
kilometer barat laut, atau dua jam perjalanan dari Ho Chi Minh City (HCMC) adalah terowongan bawah tanah yang terkenal yang
digunakan oleh Vietkong untuk menyerang sasaran di sekitar Saigon selama Perang
Vietnam. Terowongan ini dibangun di bawah desa-desa tempat para petani dipindahkan secara paksa. Cu Chi adalah jaringan sepanjang 200 mil dengan rumah sakit bawah tanah, ruang
pertemuan, tempat tidur multi level, pintu perangkap, dapur tanpa asap, tempat
penampungan serangan udara, pabrik senjata , ruang strategi, dan bahkan seluruh
desa bawah tanah dengan semacam bioskop dan aula besar untuk pertunjukan.
Terowongan Chu Chi
yang terletak 2 jam dari jantung kota HCMC ini memang sangat terkenal di
kalanagn para wisatawan. Terowongan Cu Chi atau lebih kerennya dengan sebutan
Cu Chi Tunnel adalah terowongan
yang digunakan tentara Vietkong untuk bertempur dan berlindung bagi keluarganya
dari gempuran bom zaman perang dulu. Sebagian besar pintu masuk terowongan
berukuran kecil, hanya bisa dimasuki oleh orang Vietnam yang ramping.
Inilah yang membuat
bangsa Amerika kecolongan tidak mengetahui keberadaan terowongan ini. Karena
begitu rapihnya bunker ini, orang Amerika tidak menduga ada tempat
persembunyian di sana. Terowongan ini berada di tengah hutan jauh dari ibukota.
Keberadaan terowongan ini tidak nampak. Jejak pintu masuk ditutup rumput atau
pohon sehingga seolah-olah di bawah tanah tidak ada apa-apa. Benar-benar
keadaan alam bisa mengelabui musuh.
Melihat langsung
terowongan bekas perang ini, kita bisa membayangkan bagaimana tentara Vietkong
ini bergerak di bawah tanah, meskipun hanya beberapa ratus meter yang bisa kita
masuki.
Cu Chi bukan hanya
lorong seperti jalur gua saja, tapi lengkap dengan ruang rapat, dapur dan
tempat untuk tidur. Di atas pintu masuk terowongan selalu ditutup daun-daun
rontok dari pohon jadi seolah seperti tanah yang tidak pernah diinjak.
Terowongan ini
tak hanya panjang, tetapi juga dirancang sangat bagus dan strategis. Berpusat
di daerah Cu Chi, Hoj Non, sekitar 70 kilometer di luar Kota Ho Chi Minh
(Saigon), Cu Chi memiliki tiga saf. Saf pertama bertinggi 3 meter, saf kedua 6
meter, dan saf ketiga 10 meter. Banyak area yang menjadi tempat tinggal. Untuk
menghubungkannya, dibuat terowongan kecil yang hanya bisa dilewati secara
jongkok oleh orang-orang kecil seperti orang Vietnam. Bagi tentara AS yang
besar dan tinggi, mereka jelas kesulitan, bahkan tak bisa masuk.
Terowongan ini
dibuat dengan pertimbangan dan desain yang bagus. Mungkin AS bisa mengebom,
tapi hanya bisa merusak lapisan atas. Lapisan lainnya tetap aman. Bahkan, AS
pernah memasukkan zat kimia, tapi tetap saja gagal masuk ke bagian paling vital.
Begitu penjelasan yang saya terima dari pemandu.
Terowongan itu
awalnya dibuat pada masa penjajahan Perancis. Perancis sendiri mulai menjajah
Vietnam pada 1859. Pada 1941, mereka sempat menyingkir karena diusir Jepang.
Namun, setelah kekalahan Jepang, Perancis kembali lagi. Sementara itu, Viet
Minh (gerakan kemerdekaan) pimpinan Ho Chi Minh sudah menguasai Vietnam Utara
dan melakukan perlawanan.
Perang ini sampai
1954. Semasa itu, Perancis yang menguasai Vietnam Selatan melakukan kerja
paksa. "Rakyat Vietnam seperti menghadapi buah simalakama. Menuruti kerja
paksa akhirnya mati, menolak juga mati. Tapi, mereka sebagian besar akhirnya
memilih menolak dan sembunyi. Maka, dibuatlah terowongan untuk bersembunyi dari
Perancis dan kerja paksa," ungkap guide Miss Mila, guide orang Vietnam,
yang pintar berbahasa Indonesia dan bahaas Jawa. Dahulu Miss Mila kuliah di
Universitas Gajah mada atas biaya beasiswa dari Negara Indonesia.
Setelah perang Viet
Minh dan Perancis berakhir pada 1954, Amerika Serikat (AS) muncul. Mereka
mendukung Perancis dan Pemerintah Vietnam Selatan yang republik. Maka,
terowongan itu diperluas lagi oleh orang Vietnam, terutama yang prokomunis atau
pemerintahan Vietnam Utara.
Perang melawan AS
semakin panas. Terowongan itu pun terus diperpanjang sebagai markas dan benteng
Vietnam pro-Hanoi (Viet Minh). Karena perang terus berlangsung, maka terowongan
juga terus diperluas dan diperpanjang, terutama pada 1966-1968, sampai akhirnya
mencapai 250 kilometer. Sungguh luar biasa. Apalagi, di dalamnya hidup sekitar
10.000 orang Vietnam, tentara, dan keluarganya. Sebab, hanya dengan demikian,
mereka lebih aman dari kejaran AS.
Terowongan itu
juga dilengkapi lubang udara yang rapi dan bisa masuk secara menyeluruh.
Sebagian lubang udara terdapat di gundukan tanah yang dibuat menyerupai sarang
semut. Selain itu, lubang juga ada di bawah pohon-pohon yang tertutup akar. Adapun
makan-minum dan kebutuhan lain disuplai oleh para Vietkong yang menyamar.
Selain itu, jika malam hari, sebagian keluar mencari makanan dan mencari
senjata. Mereka juga punya tempat kerja untuk membuat senjata-senjata
sederhana.
Akhirnya, pada 1975,
AS menyerah dan memutuskan kembali ke negaranya. Vietnam pun merdeka, dan
Vietkong yang hidup di terowongan pun keluar merayakan kemenangan itu. Baru
tahun 1975 itu pula Vietkong yang tinggal di bawah tanah keluar secara bebas.
Artinya, mereka hidup di bawah tanah sekitar 20 tahun. Sebuah rekor luar biasa.
Ini berkat desain Cu Chi yang sangat bagus dan mengagumkan.
Maka, AS tak pernah
sukses melawan Vietnam. Bahkan, beberapa kali mereka terjebak oleh
senjata-senjata rahasia Vietnam yang sederhana, tetapi berdampak besar.
Akhirnya, tank-tank AS pun sering bisa
dilumpuhkan.
Selama AS berada di
Vietnam, Vietkong (orang Vietnam yang membela Vietnam Utara pro kemerdekaan)
berada di terowongan itu, terutama Vietkong yang berada di Vietnam Selatan.
Terowongan ini menjadi basis perlawanan terhadap AS. Jadi, AS harus menghadapi
Vietkong dari terowongan, juga dari Vietnam Utara.
Perang Vietnam di
masa lampau memang pahit. Tapi dampaknya sekarang ini malah membawa turis-turis
asing untuk datang berbondong-bondong ke Ho Chi Minh City (HCMC) hanya untuk
melihat bekas-bekas peninggalan masa perang Vietnam melawan Amerika Serikat.
Cu Chi amat
dibanggakan orang Vietnam. Terowongan tikus ini menjadi simbol kejayaan dan
kemenangan mereka atas Perancis, Pemerintah Vietnam Selatan, juga Amerika
Serikat. Terowongan Cu Chi pun kini dirawat oleh Pemerintah Vietnam.
Selesai memasuki
terowongan, peserta tur mendapat suguhan makanan zaman perang yaitu ubi kayu
rebus ditabur sambal bawang dan cabai. Rasanya enak mengingatkan makanan kampung saya di Ciamis. Para peserta
juga diperbolehkan untuk menembak dengan senjata yang tersedia dengan dikenakan
biaya tentunya. Selain itu, di situ banyak dijual jajanan seperti jagung bakar,
jagung rebus, dan kelapa muda.
Di tempat ini ada
begitu banyak kisah pilu yang menodai kemanusiaan. Ketika kita merenung mengapa
manusia bisa memperlakukan sesamanya seperti itu? Di manakah hati nurani kala
itu? Semua kekejaman perang membekas pada setiap hati orang Vietnam hingga
keturunanya. Kesedihan itu masih bisa saya baca dari sikap mereka ketika
bertindak sehari-hari. Banyak wajah
orang Vietnam begitu serius dan bertampang sedih. Adakah ini merupakan bekas
luka masa lalu masih tersimpan jauh di dalam jiwa?
Bila memikirkan hal
tersebut, refleksi yang panjang tak akan pernah ada habisnya. Karena manusia
hingga kini pun masih terus saja menjadi srigala bagi manusia lain. Terowongan Cu Chi mengingatkan kita semua
bahwa perang bukan jalan untuk meraih kebahagiaan dan kesejahteraan. Terowongan ini memperlihatkan daya juang yang
melampaui lazimnya manusia untuk bisa bertahan hidup. Terowongan ini
mengingatkan kita begitu banyak orang menghormati kehidupan. Sementara itu, ada
juga orang yang sangat tidak respek pada kehidupan. Saya belajar bahwa Sang Hidup mencintai siapa
pun yang menghormati kehidupan.
(Christina Enung Martina)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar