Jumat, 18 Agustus 2017

SAIGON DALAM SEPASAR (BAGIAN III) : Sungai Mekong


Kamis, 20 Juni 2013

Sungai Mekong


Sejak sekolah di SD, saya sering mendengar tentang nama sungai ini. Saya tidak membayangkan seperti apa gerangan sungai ini. Dalam benak saya kecil dulu ya seperti sungai di sekitar kampung kami. Namun, bayangan kanak-kanak jauh melesetnya. Dari penginapan, Sungai Mekong kami tempuh dalam waktu 2 jam.

Sungai Mekong merupakan salah satu dari sungai-sungai utama yang ada di dunia. Sungai Mekong menjadi sungai terpanjang ke-12 di dunia, dan sungai ke-10 terbesar di dunia dengan volume dalam melepas air sekitar 475km³ air setiap tahunnya. Sungai ini mempunyai kedalaman hingga 100 meter. Sungai Mekong berasal dari daerah pegunungan Kwen Lun di Asia Tengah, mengalir melalui daerah Cina Selatan, menjadi perbatasan Thailand dan Indo Cina dan membangun tanjung Kamboja.  Karena ukurannya yang besar dan panjang itulah maka tak heran jika sungai Mekong mengaliri banyak negara di kawasan Asia Timur, yaitu China melalui provinsi Yunan, serta Asia Tenggara, yaitu Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja, dan Vietnam sebelum mengalir ke Laut Cina Selatan.

Dalam bahasa Vietnam, nama sungai Mekong sering disebut juga dengan ‘Cuu Long‘ yang bermakna ‘9 Naga untuk 9 mulut yang menghentikan aliran sungai besar ini seperti yang diserap oleh laut‘. Menurut cerita pemandu,  ada sebuah fenomena yang tidak biasa, yang terkadang terjadi di sungai Mekong, yaitu kemunculan bola-bola lampu yang sering kali terlihat dari waktu ke waktu naik dari permukaan air di bagian sungai dekat Vientiane, Laos atau Nong Khai. Sehingga hal ini seringkali diduga sebagai ‘bola api naga‘. Oleh penduduk setempat , mereka pun mengaitkan fenomena ini dengan ‘Phaya Naga‘ atau ‘Naga Mekong‘. Adanya cerita tentang naga menambah popularitas sungai sepanjang 4.350 km ini. Seperti yang dilansir dari CNN pada Kamis (6/10/2016) Sungai Mekong sepanjang 4.350 km menjadi habitat ikan air tawar dengan ukuran jumbo, yang rupanya bernama ikan giant oarfish.

Kawasan delta sungai Mekong merupakan pemasok beras Vietnam yang terbesar, disusul dengan kawasan delta sungai merah yang terletak di utara. Delta sungai Mekong terbentuk oleh pengendapan dari beberapa tentakel dan anak sungai dari Sungai Mekong yang besar yang berasal dari daratan dataran tinggi Tibet sekitar 2.800 mil jauhnya.

Karena delta Sungai Mekong, maka Vietnam menjadi salah satu eksportir beras terbesar di dunia selain Thailand. Dalam hal ini, Vietnam memiliki persentasi tertinggi atas penggunaan lahan untuk kepentingan cocok tanam permanen, yaitu sekitar 6,93%, daripada negara-negara lain yang dilewati oleh aliran Sungai  Mekong. Selain beras, kopi, teh, dan karet telah menjadi komoditas ekspor yang utama bagi Vietnam. Namun seiring berjalannya waktu, peranan pertanian terhadap pemasukan ekonomi Vietnam telah berkurang.

Selain padi, saat ini, wilayah delta sungai Mekong merupakan salah satu produsen tertinggi untuk tanaman  sayuran dan buah-buahan di Vietnam. Menurut data riset, sungai Mekong juga telah menjadi rumah dari sebagian besar jenis ikan raksasa dari sungai dunia lainnya. Sungai ini merupakan salah satu dari daerah yang memiliki biodiversitas terbanyak di dunia. Sungai Mekong merupakan daerah keanekaragaman geogafi dan keanekaragaman iklim mendukung biodiversitas yang penting, dengan ditemukan lebih dari sekitar 1068 spesies baru dalam kurun waktu 10 tahun. Hingga saat ini diperkirakan ada sekitar 2000 spesies tanaman, 1300 spesies ikan, 1200 spesies burung, 800 spesies reptil dan amphibi, dan 430 spesies mamalia. Lebih dari 1200 spesies ikan telah teridentifikasi dan masih ada lebih dari 1700 yang belum teridentifikasi

Bisa kita lihat Mekong memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan perekonomian warga Vietnam sebagai negara yang awalnya dikategorikan sebagai negara miskin akibat dari perang Vietnam yang sangat menghancurkan perekonomian negara itu.


Sampailah kami di delta pertama, lalu kapal kayu merapat di dermaga. Semua penumpang turun dan kami menuju ke sebuah peternakan madu sekaligus tempat mencicipi madu. Di sana kami disuguhi teh madu dan ramuan dari akar-akaran herba yang berkhasiat untuk kesehatan dan stamina tubuh. Saya mencicipi teh madu yang wangi dan sedap. Saya juga mencicipi minuman berkhasiat. Rasanya sangat pahit dan hangat di tenggorokan yang merembet ke dada dan perut.

Setelah itu, peserta tur diajak untuk duduk manja dan bersantai sambil menikmati sajian aneka buah tropis. Selagi peserta tur makan buah-buahan yang dicocol cabe garam kami dihibur dengan nyanyian gadis-gadis Vietnam yang berbaju tradisional Ao Dai yang berwarna cerah, panjang namun ketat. Sangat cantik mbak-mbak ini. Mereka menyanyikan lagu berbahasa Vietnam, berbahasa Inggris, dan juga lagu Inndonesia yang berjudul Madu dan Racun. Sepanjang perjalanan saya di Vietnam rupanya lagu Madu dan Racun sangat terkenal di sana. Selesai lantunan lagu, adik-adik kecil yang lucu dan imut-imut serta cabi dengan baju ao dai-nya, mengedarkan kantong kolekte untuk saweran.



Tur Mekong Delta pun dilanjutkan. Pemandu meminta  peserta membagi diri menjadi 5 orang untuk tiap perahu. Perahu kecil dengan penumpang 5 orang ditambah 2 pendayung  ini menyusuri  sungai Mekong. Masing-masing tim menyeimbangkan perahu agar tak oleng, campuran antara yang berbadan kecil dan besar dalam satu perahu.

Sebelum naik perahu pemandu berpesan kepada semua peserta tur untuk tidak mengeluarkan tangan ke dalam sungai nanti tangannya hilang. Semua peserta tur  ada yang bertanya mengapa, pokoknya tangan tidak boleh keluar dari perahu dan dicelupkan ke sungai. Namun, ketika saya kaji, karena di sungai hidup juga hewan-hewan air buas yang bisa menerkam tangan yang menjulur.


Peserta tur mulai menikmati kanal-kanal Mekong dengan  pepohonan yang tumbuh di sela-sela anak-anak Sungai Mekong. Pendayung kami seorang perempuan Vietnam dengan bahasa Inggris yang terbata-bata. Dia perempuan yang cukup ramah jika dibandingkan dengan orang Vietnam yang jarang senyum pada umumnya. Perempuan ini berbadan sedang dan berkuning langsat seperti pada umumnya orang sana. Parasnya cantik  dengan badan yang kuat ia mampu membawa perahu kami melalui kanal-kanal dan anak-anak sungai yang rimbun. Seperti biasa saya orang yang bawel dan suka mengobrol, maka mengobrollah kami di sela-sela dia mengayuh perahunya. Dia bercerita tentang keluarganya yang juga kena korban perang pada masa itu. Sekarang dia berkeluarga dengan suaminya yang juga bekerja di dermaga Mekong. Ketika kami melewati perkampungan di pinggir sungai, ia menunjukkan salah satu rumah sederhana yang merupakan rumahnya.  Rasanya saya sangat bangga melihat kaum perempuan ikut andil dalam perekonomian keluarga. Juga saya bangga pada diri saya yang ikut andil dalam perekonomian keluarga saya.


Selesai kami menyusuri Mekong, kami naik kembali ke kapal dan menyusuri sungai Mekong kembali lalu berhenti di sebuah delta/daratan yang cukup luas untuk beristirahat makan siang. Dalam kapal sudah tersedia untuk kami minuman kelapa muda yang segar dan manis.  

Sambil menyeruput air kelapa yang manis segar saya mengingat sebuah puisi tentang Mekong yang ditulis oleh Latiff Mohidin.

 SUNGAI MEKONG

1

Sungai Mekong

kupilih namamu

kerana aku begitu sepi

kan kubenamkan dadaku

ke dadamu

kaki kananku ke bulan

kaki kiriku ke matahari

kan kuhanyutkan hatiku

ke kalimu

namaku ke muara

suaraku ke gunung.



2

Sungai Mekong

nafasmu begitu tenang

lenggangmu begitu lapang

di tebingmu

ada ibu bersuara sayu

mencari suara puteranya yang hilang

waktu ia merebahkan wajahnya

ke wajahmu

kau masih bisa senyum senang.



3

Sungai Mekong

akhirilah tari siang riakmu

kulihat di dasarmu

kuntum-kuntuman berdarah

batu-batu luka

malam ini

ribut dari utara akan tiba

tebingmu akan pecah

airmu akan merah

dan arusmu akan lebih keras

dari Niagara

(Vientienne, 1 Februari 1966, Latiff Mohidin}



Sungai Mekong menjadi  berkat untuk semua mahluk sekaligus menjadi saksi sejarah berdarah negri yang kukunjungi kali ini.

(Ch. Enung Martina, Ho Chi Min City, malam Jumat, 20 Juni 2013)


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar