Kamis, 20 Juni 2013
Sungai Mekong
Sejak sekolah di SD, saya sering mendengar
tentang nama sungai ini. Saya tidak membayangkan seperti apa gerangan sungai
ini. Dalam benak saya kecil dulu ya seperti sungai di sekitar kampung kami.
Namun, bayangan kanak-kanak jauh melesetnya. Dari penginapan, Sungai Mekong
kami tempuh dalam waktu 2 jam.
Sungai Mekong
merupakan salah satu dari sungai-sungai utama yang ada di dunia. Sungai Mekong
menjadi sungai terpanjang ke-12 di dunia, dan sungai ke-10 terbesar di dunia
dengan volume dalam melepas air sekitar 475km³ air setiap tahunnya. Sungai
ini mempunyai kedalaman hingga 100 meter. Sungai Mekong
berasal dari daerah pegunungan Kwen Lun di Asia Tengah, mengalir melalui daerah
Cina Selatan, menjadi perbatasan Thailand dan Indo Cina dan membangun tanjung
Kamboja. Karena ukurannya
yang besar dan panjang itulah maka tak heran jika sungai Mekong mengaliri
banyak negara di kawasan Asia Timur, yaitu China melalui provinsi Yunan, serta
Asia Tenggara, yaitu Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja, dan Vietnam sebelum
mengalir ke Laut Cina Selatan.
Dalam bahasa
Vietnam, nama sungai Mekong sering disebut juga dengan ‘Cuu Long‘ yang
bermakna ‘9 Naga untuk 9 mulut yang menghentikan aliran sungai besar
ini seperti yang diserap oleh laut‘. Menurut cerita pemandu, ada sebuah fenomena yang tidak biasa, yang
terkadang terjadi di sungai Mekong, yaitu kemunculan bola-bola lampu yang
sering kali terlihat dari waktu ke waktu naik dari permukaan air di bagian
sungai dekat Vientiane, Laos atau Nong Khai. Sehingga hal ini seringkali
diduga sebagai ‘bola api naga‘. Oleh penduduk setempat , mereka pun mengaitkan
fenomena ini dengan ‘Phaya Naga‘ atau ‘Naga Mekong‘. Adanya cerita tentang naga
menambah popularitas sungai sepanjang 4.350 km ini. Seperti yang dilansir dari
CNN pada Kamis (6/10/2016) Sungai Mekong sepanjang 4.350 km menjadi habitat ikan
air tawar dengan ukuran jumbo, yang rupanya bernama ikan giant oarfish.
Karena delta Sungai
Mekong, maka Vietnam menjadi salah satu eksportir beras terbesar di dunia
selain Thailand. Dalam hal ini, Vietnam memiliki persentasi tertinggi atas
penggunaan lahan untuk kepentingan cocok tanam permanen, yaitu sekitar 6,93%,
daripada negara-negara lain yang dilewati oleh aliran Sungai Mekong.
Selain beras, kopi, teh, dan karet telah menjadi komoditas ekspor yang utama
bagi Vietnam. Namun seiring berjalannya waktu, peranan pertanian
terhadap pemasukan ekonomi Vietnam telah berkurang.
Selain padi, saat
ini, wilayah delta sungai Mekong merupakan salah satu produsen tertinggi
untuk tanaman sayuran dan buah-buahan di
Vietnam. Menurut data riset, sungai Mekong juga telah menjadi
rumah dari sebagian besar jenis ikan raksasa dari sungai dunia
lainnya. Sungai ini merupakan salah satu dari daerah yang memiliki
biodiversitas terbanyak di dunia. Sungai Mekong merupakan daerah keanekaragaman
geogafi dan keanekaragaman iklim mendukung biodiversitas yang penting, dengan
ditemukan lebih dari sekitar 1068 spesies baru dalam kurun waktu 10 tahun. Hingga
saat ini diperkirakan ada sekitar 2000 spesies tanaman, 1300 spesies ikan,
1200 spesies burung, 800 spesies reptil dan amphibi, dan 430 spesies mamalia.
Lebih dari 1200 spesies ikan telah teridentifikasi dan masih ada lebih dari
1700 yang belum teridentifikasi
Bisa kita lihat
Mekong memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan perekonomian warga
Vietnam sebagai negara yang awalnya dikategorikan sebagai negara miskin akibat
dari perang Vietnam yang sangat menghancurkan perekonomian negara itu.
Sampailah kami di
delta pertama, lalu kapal kayu merapat di dermaga. Semua penumpang turun dan
kami menuju ke sebuah peternakan madu sekaligus tempat mencicipi madu. Di sana
kami disuguhi teh madu dan ramuan dari akar-akaran herba yang berkhasiat untuk
kesehatan dan stamina tubuh. Saya mencicipi teh madu yang wangi dan sedap. Saya
juga mencicipi minuman berkhasiat. Rasanya sangat pahit dan hangat di
tenggorokan yang merembet ke dada dan perut.
Tur Mekong Delta pun
dilanjutkan. Pemandu meminta peserta
membagi diri menjadi 5 orang untuk tiap perahu. Perahu kecil dengan penumpang 5
orang ditambah 2 pendayung ini menyusuri
sungai Mekong. Masing-masing tim
menyeimbangkan perahu agar tak oleng, campuran antara yang berbadan kecil dan
besar dalam satu perahu.
Sebelum naik perahu
pemandu berpesan kepada semua peserta tur untuk tidak mengeluarkan tangan ke
dalam sungai nanti tangannya hilang. Semua peserta tur ada yang bertanya mengapa, pokoknya tangan
tidak boleh keluar dari perahu dan dicelupkan ke sungai. Namun, ketika saya
kaji, karena di sungai hidup juga hewan-hewan air buas yang bisa menerkam
tangan yang menjulur.
Peserta tur mulai menikmati
kanal-kanal Mekong dengan pepohonan yang
tumbuh di sela-sela anak-anak Sungai Mekong. Pendayung kami seorang perempuan
Vietnam dengan bahasa Inggris yang terbata-bata. Dia perempuan yang cukup ramah
jika dibandingkan dengan orang Vietnam yang jarang senyum pada umumnya. Perempuan
ini berbadan sedang dan berkuning langsat seperti pada umumnya orang sana. Parasnya
cantik dengan badan yang kuat ia mampu
membawa perahu kami melalui kanal-kanal dan anak-anak sungai yang rimbun.
Seperti biasa saya orang yang bawel dan suka mengobrol, maka mengobrollah kami
di sela-sela dia mengayuh perahunya. Dia bercerita tentang keluarganya yang
juga kena korban perang pada masa itu. Sekarang dia berkeluarga dengan suaminya
yang juga bekerja di dermaga Mekong. Ketika kami melewati perkampungan di
pinggir sungai, ia menunjukkan salah satu rumah sederhana yang merupakan
rumahnya. Rasanya saya sangat bangga
melihat kaum perempuan ikut andil dalam perekonomian keluarga. Juga saya bangga
pada diri saya yang ikut andil dalam perekonomian keluarga saya.
Selesai kami
menyusuri Mekong, kami naik kembali ke kapal dan menyusuri sungai Mekong
kembali lalu berhenti di sebuah delta/daratan yang cukup luas untuk
beristirahat makan siang. Dalam kapal sudah tersedia untuk kami minuman kelapa
muda yang segar dan manis.
Sambil menyeruput
air kelapa yang manis segar saya mengingat sebuah puisi tentang Mekong yang
ditulis oleh Latiff Mohidin.
SUNGAI MEKONG
1
Sungai Mekong
kupilih namamu
kerana aku begitu sepi
kan kubenamkan dadaku
ke dadamu
kaki kananku ke bulan
kaki kiriku ke matahari
kan kuhanyutkan hatiku
ke kalimu
namaku ke muara
suaraku ke gunung.
2
Sungai Mekong
nafasmu begitu tenang
lenggangmu begitu lapang
di tebingmu
ada ibu bersuara sayu
mencari suara puteranya yang hilang
waktu ia merebahkan wajahnya
ke wajahmu
kau masih bisa senyum senang.
3
Sungai Mekong
akhirilah tari siang riakmu
kulihat di dasarmu
kuntum-kuntuman berdarah
batu-batu luka
malam ini
ribut dari utara akan tiba
tebingmu akan pecah
airmu akan merah
dan arusmu akan lebih keras
dari Niagara
(Vientienne, 1 Februari 1966, Latiff
Mohidin}
Sungai Mekong menjadi berkat untuk semua mahluk sekaligus menjadi
saksi sejarah berdarah negri yang kukunjungi kali ini.
(Ch. Enung Martina, Ho
Chi Min City, malam Jumat, 20 Juni 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar