Hikmat Salomo (Nabi Sulaeman) sudah mengingatkan sejak ribuan
tahun yang lalu akan hal ini. "Rancangan orang rajin semata-mata
mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan
mengalami kekurangan." (Amsal 21:5).
Orang yang tergesa-gesa dalam mengambil keputusan atau
melakukan sesuatu tidak akan pernah memperoleh hasil baik, melainkan hanya akan
mengalami kerugian. Seperti itulah orang-orang yang tidak memperhatikan
pentingnya perhitungan yang matang sebelum melangkah. Kerugian dialami oleh
diri sendiri sekaligus orang lain yang terkena dampaknya.
Saya pun terkadang melakukan hal serupa. Ketika kita bertindak cenderung tergesa-gesa, bertindak serampangan
tanpa kecermatan, tanpa pertimbangan akibatnya kerugianlah yang datang sebagai
hasilnya. Untuk menutupi kerugian yang timbul bisa jadi jauh lebih mahal
ketimbang apabila itu dikerjakan sejak awal dengan pertimbangan matang dan
cermat. Bahkan tidak menutup kemungkinan pula bahwa konsekuensinya akhirnya
harus ditanggung sepanjang sisa hidup dan tidak bisa lagi diperbaiki.
Salah satu contohnya
berkaitan dengan perilaku kita bermedia di media sosial. Kita bermediaa
dengan. Kita dengan bebas berkomentar dan menyalin serta membagikan konten
tertentu yang ternyata itu hoaks belaka.
Kita tak melihat apa akibat dari semua yang kita lakukan. Kita membuat
sampah dan bahkan membuat racun. Kita menerima berbagai konten yang tanpa bijak
kita baca. Tanpa dicerna dengan bijak maka kita bertindak untuk membagi atau berkomentar.
Begitu ada dampaknya langsung atau tak langsung baru kita ‘nyaho’ ternyata saya
ikut andil pada itu hal negatif itu.
Ada begitu banyak korban yang disebabkan karena cyber bullying. Ada banyak orang
melakukan bullying pada sesamanya
melalui media. Ada banyak orang menggunakan media untuk menyerang orang lain.
Ada banyak orang melakukan itu dengan tujuan iseng, bercanda, kesenangan, atau
memang unuk menjatuhkan, atau mengambil keuntungan.
Saya dan semua orang mempunyai pilihan untuk mencerna segala
sesuatu sebelum kita bertindak. Di saat kecerobohan menjadi bagian hidup
manusia, kita selalu diingatkan agar berhati-hati dan menghindari kecerobohan
sebisa mungkin. Bukan saja keteledoran atau kecerobohan itu merugikan dalam
hidup kita saat ini, tetapi bagi Tuhan
sekalipun, kecerobohan merupakan sesuatu yang harus dipandang serius bahkan
bukan sesuatu yang bisa ditolerir.
Hindarilah bertindak ceroboh dan tergesa-gesa dalam mengambil
keputusan. Pikirkan dulu baik-baik dan dengarlah dahulu baik-baik apa kata
Tuhan tentang rencana yang ingin kita ambil. Mendengarkan suara Tuhan itu
bagaimana?
1.
Berdoa
dan bermeditasi. Tanya dalam doa atau meditasi tentang hal yang akan
diputuskan. Jawaban ada yang muncul seketika, tetapi bisa jadi jawaban muncul
dalam bentuk lain dan waktu lain. Misalnya tiba-tiba mendapat bacaan tentang
hal serupa atau mendengar tentang hal senada dari tv,orang ngobrol, radio,
yutube dll.
2.
Bertanya
pada orang lain yang dianggap bisa kita ajak bicara dan dapat dipercaya.
Mintalah pertimbangan dari orang yang bijak dan dapat dipercaya.
3.
Tunggu
waktu sebelum bertindak. Jangan-jangan ada perubahan atau ada susulan lain yang
menihilkan, menguatkan, agtau memperburuk. Ambil waktu untuk menimbang,
memilih, dan memutuskan yang bijak dilihat dari berbagai sudut pandang.
4.
Berpeganglah
pada prinsip menang-menang. Segala keputusan selalu bertolak untuk
memang-menang. Tak ada satu pihak pun yang kalah. Berusahalah mencari cara agar
prinsif pro kehidupan, keadailan, kedamaian, dan kebenaran universal ditegakkan.
Dengan hikmat yang
dimilikinya Salomo selanjutnya mengingatkan "Tanpa pengetahuan kerajinan pun
tidak baik; orang yang tergesa-gesa akan salah langkah." (Amsal 19:2).
Ini juga mengingatkan
diri saya: Jangan
jadi orang yang ceroboh, tetapi jadilah orang bijak yang akan selalu berpikir
matang dan berhati-hati dalam melangkah, sekaligus menghindari dirinya dari
segala sesuatu yang jahat. Kecerobohan atau keteledoran adalah sesuatu yang
tidak boleh kita pandang enteng karena bisa ada banyak masalah yang bisa timbul
berawal dari sana.
Tuhan juga memandang serius mengenai kecerobohan ini. Sudah
seharusnya kita pun mulai menganggap kecerobohan (tindakan atau kata-kata) sebagai
sesuatu yang serius. Kecerobohan merupakan akibat yang muncul akibat tergesa-gesa
atau ketidakhati-hatian kita dalam melakukan sesuatu, oleh sebab itu marilah
hari ini kita perhatikan baik-baik setiap langkah kita, menyelaraskannya dengan
rencana Tuhan dan tetap berpegang pada ketetapan-ketetapan-Nya agar kita
terhindar dari berbuat hal-hal yang bodoh. (Ch. Enung Martina)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar