KAPERNAUM,
KOTA KEDUA YESUS
Kota Kapernaum, Capharnaum atau Kfar Nahum, artinya Kota
Nahum, terletak tidak jauh dari Sungai Yordan dan Danau Gennesaret (sekarang
dikenal sebagai Danau Kinneret). Kota ini didirikan tahun 150 SM, sebuah kota
istimewa dalam kehidupan dan pelayanan Yesus. Setiap hari Sabat Yesus sering
mengajar di kota ini (Lukas 4:31).
Di Kapernaum Yesus telah melakukan banyak mukjizat. Anak
perempuan Jairus, kepala rumah ibadah, yang telah mati Ia bangkitkan (Markus 5:22;
Lukas 8:41). Yesus melepaskan orang yang kerasukan setan di sinagoga (Markus
1:21-28). Orang lumpuh yang diturunkan dari atap dan sembuh juga terjadi di
kota ini (Markus 2:1-12). Ia membuat empat murid menangkap ikan dengan cara
yang ajaib (Lukas 5:1-11). Yesus juga menyediakan uang empat dirham dalam mulut
ikan untuk pajak yang harus dibayar Petrus (Matius 17:24-27). Ia menyembuhkan
hamba seorang panglima Romawi yang lumpuh (Matius 8:5-13). Ia menyembuhkan anak
seorang pegawai istana Raja Herod Antipas (Yohanes 4:46-54).
Di Kota Kapernaum inilah Yesus telah menyembuhkan banyak
orang dan mengusir setan. Namun, seperti halnya Khorazim dan Betsaida, kota ini
justru dikecam Yesus: “Dan engkau
Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan
diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi
mukjizat-mukjizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu
masih berdiri sampai hari ini. Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari
penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan daripada tanggunganmu”
(Matius 11:23-24).
Mengapa Yesus mengecam? Kapernaum telah mendapat “kemewahan”
bisa mendengar Yesus mengajar dan mengadakan mukjizat. Namun ada banyak
penduduk di kota ini yang tidak bertobat dan percaya. Apa yang dikatakan Yesus
terbukti. Tahun 750 kota ini hancur, dan hari ini Kapernaum hanyalah sebuah
situs arkeologi, tinggal reruntuhan saja.
Yesus selalu kembali ke Kapernaum dan mengajar di kota tersebut.
Sebagai pusat kegiatannya, maka wajar jika kita melihat banyak pekerjaan yang
Yesus lakukan di kota ini. Kapernaum menjadi kota tempat mujizat selalu
terjadi. Semua orang tahu siapa Yesus, di mana Ia tinggal dan semua pekerjaan
yang dilakukan-Nya di sana. Orang-orang yang memasuki kota ini, selalu mengejar
Yesus untuk mengalami mujizat-Nya. Dengan demikian, kota ini menjadi sebuah kota
yang sangat diberkati karena keberadaan Yesus.
Kapernaum yang sekarang mejadi salah satu situs peninggalan
masa lalu berada dalam jalur Kineret. Kapernaum saat ini menjadi situs
arkeologis. Inilah desa nelayan yang pernah terkenal karena kesuburannya dan hasil pertaniannya
serta hasil perikanannya pada masa Yesus.
Inilah desa yang merupakan kampung halaman kedua Yesus setelah Nazareth.
Kapernaum sekarang menjadi lebih terkenal
lagi karena tradisi Kristen menempatkannya sebagai “kota” di mana Yesus
memusatkan aktivitas pengajaran di sinagoga setempat dan melakukan
perbuatan-perbuatan ajaib serta menyembuhkan orang yang sakit.
KAPERNAUM tidak disebut dalam Perjanjian Lama (PL), tetapi
ini merupakan kota penting dalam zaman Kristus. Kota itu menjadi tempat
kediaman pemungut cukai (Lewi); dan kehadiran seorang perwira (Matius 8:5),
yang mungkin berarti bahwa disitu ada pos Militer Romawi untuk beberapa waktu. Alkitab
mengatakan kepada kita bahwa Perwira Roma membangun sebuah synagogue disini
untuk Orang Yahudi (Lukas 7:1-5). Pembantunya disembuhkan oleh Yesus dari sakit
lumpuh yang parah (Matt. 8:5-13; Lukas 7:1-10). Sisa-sisanya adalah sebuah
basal/taing yang indah dari synagogue yang telah ditemukan oleh arkeolog.
Seperti yang telah diduga dari sebuah bangunan suci, ia ditemukan di tempat
tertinggi di kota. Synagogue ini pula tempat Tuhan Yesus biasa mengajar (Johanes 6:59; Mark
1:21; Luk. 4:33). Di sini pula, Yesus menyembuhkan orang yang kerasukan setan
(Mark 1:21-28) dan menyampaikan pelayanan tentang roti kehidupan (John
6:25-59). Dia juga menghidupkan lagi anak dari salah seorang pemimpin Synagogue
(Mark 5:22; Luke 8:41).
RUMAH PETRUS
Beberapa kaki dari synagogue, ada sebuah rumah batu milik dari
salah seorang murid yaitu Petrus, juga
ditemukan di Kapernaum. Ini adalah tempat Yesus menyembuhkan ibu mertua Petrus
dan yang lainnya (Matthew 8:14-16). Yesus mungkin tinggal bersama Petrus
sewaktu berada di Kapernaum. Di tahun-tahun setelah kematian dan kebangkitan
Yesus, rumah ini telah menjadi rumah tempat berkumpul para murid ( sebagai gereja).
Itulah sebabnya kota Kapernaum
dikenal dengan ‘kota-Nya sendiri’. Beberapa abad kemudian, Orang Kristen
membangun gereja di sini untuk peringatan akan peristiwa di masa lalu. Akeolog
telah menggali gereja dan rumah awalnya pada saat bersamaan.
Rumah itu dibangun pada akhir jaman Hellenistic (Abad pertama
SM). Di abad kedua pertengahan Masehi, beberapa bagian istimewa dari rumah ini
terpisah sangat jauh dari penggalian di Kapernaum. Pada faktanya, jalan aspal
telah dilapisi lantai kapur beberapa kali. Yang menariknya adalah seratus tiga
puluh satu gulungan tulisan kuno ditemukan. Gulungan kuno tersebut tertulis
dalam empat bahasa, yaitu: in Yunani (110), Bahasa Aram (10), Estrangelo (9),
dan Latin (2). Nama Yesus disebutkan beberapa kali. Ia disebut Kristus, Tuhan,
dan Allah Yang Maha Tinggi. Sebuah gulungan dalam bahasa Estrangelo menyebutkan
tentang Ekaristi.
Kisah masa lalu lebih dari 2000 tahun yang lalu masih dapat kita
lihat keberadaannya. Kapernaum adalah sebuah desa nelayan di saat zamannya
Hasmoneans (sebuah dinasti Yahudi yang merupakan keturunan Matatias (166 sM)
yang biasa dikenal sebagai orang Makabe). Penggalian arkeologi telah
mengungkapkan dua sinagog kuno yang dibangun satu diatas yang satu lainnya.
Sebuah gereja di dekat Kapernaum dikatakan dulunya adalah rumah Santo Petrus
(salah satu dari 12 murid Yesus). Bukti arkeologi menunjukkan bahwa kota itu
didirikan pada abad ke 2 SM selama periode Hasmonean. Zona pemakaman ditemukan
200 meter di utara rumah ibadat.
Kapernaum sebagai desa nelayan besar bagi orang Galilea dan
tempat berjualan yang ramai. Tempat ini menarik bagi orang Kristen karena
sering disebut-sebut dalam sejarah Yesus Kristus. Petrus, Andreas, Yakobus and
Yohanes juga tinggal disini. Tempat ini memainkan peranan penting dalam
kehidupan dan pelayanan Kristus, dan dalam usaha-Nya menjangkau bangsa Israel.
Penduduk Kapernaum, termasuk warga yang beruntung karena diberikan kesempatan yang unik dan berlimpah
untuk mendengar Firman Yesus Kristus secara langsung dan menyaksikan kuasa dan
kasih-Nya.
Galilea sering pula disebut Genesareth. Daerah Gennesaret
tadinya adalah daerah makmur dan ramai di Palestina . Kapernaum dilalui oleh
jalan utama Via Maris highway
diantara Damascus (Syria) dan Caesarea Maritima di Laut mediterania, dan di antara
Tyre dan Mesir. Bea Cukai Pajak diambil dari pelancong yang melewati jalan ini
(Matthew 9:9). Ini adalah pekerjaan dari Levi (Lewi), pengumpul pajak, yang
kemudian menjadi murid Kristus yang kemudian diberi nama Matius. Orang Yahudi
mengkritik Yesus karena berteman dengan dia dan para pemungut pajak yang lain.
Kota yang telah dibangun sekitar abad ke 2 SM pada periode
dinasti Hasmonean ini, meninggalkan banyak bukti sejarah dan sekaligus menjadi
saksi kemahakuasaan Tuhan Yesus dimana banyak mujizat telah dilakukan oleh
Yesus di Kapernaum.
Beberapa mujizat dari
Kristus yang terjadi di Kapernaum adalah:
Daughter of Jairus,
restored to life by Jesus.
Yesus menghidupkan
kembali anak dari pengurus synagogue
Anak perempuan dari
Jairus yang telah mati dibangkitkan (Mark 5:22; Luke 8:41)
Melepaskan orang
yang kerasukan setan di synagogue (Mark 1:21-28)
Orang lumpuh yang
diturunkan dari atap dan sembuh (Mark 2:1-12)
Yesus membuat empat
murid menangkap ikan dengan cara yang ajaib (Luke 5:1-11)
Dengan ikan, Yesus
menyediakan uang pajak yang harus dibayar Petrus (Matthew 17:24-27)
Menyembuhkan pegawai
panglima Roma yang sakit parah (Matt. 8:5-13)
Menyembuhkan anak
seorang pegawai raja di pengadilan raja (Herod Antipas) (John 4:46-54)
Menyembuhkan banyak
orang dan mengusir setan, maka "berkerumunlah orang-orang di kota itu
didepan pintu" (Mark 1:29-34)
Meskipun ada banyak mujizat yang Tuhan kerjakan bagi mereka,
banyak penduduk Kapernaum tetap tidak bertobat dan percaya. Karena mereka
berpaling dari terang karunia yang telah diberikan, mereka juga akan lebih
ditutuntut. "Setiap orang yang
kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut…" (Luk. 12:48).
Bersama dengan Chorazin dan Bethsaida , Kapernaum menerima peringatan keras
dari Yesus (Matt. 11:21-24). "Pada
hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada
tanggunganmu."
Demikianlah kisah sebuah kota ang sekarang tinggal
puing-puing sisa kejayaannya. Pada batu-batu yang tersisa dan tunggul tiang
yang masih ada, kita bisa belajar tentang hikmat dari peristiwa kehidupan di
masa silam. Semua unsur alam yang ada di sekitarnya: angin, air Danau Tiberias,
bebatuan, sang surya, langit, dan pasir di pantai danau, serta tanah dan
perbukitan di sekitarnya menyimpan cerita tentang kisah seorang Lelaki pada
masa itu. Lelaki yang hidup-Nya diserahkan bagi sahabat-sahabat-Nya. Juga bagi
saya serta Anda yang percaya atau pun tak percaya kepada-Nya. Dengan segala takzim saya mengenangkan Dia.
(Ch. Enung Martina: Teriring ucapan terima kasih tak terhingga kepada :
Sr. Francesco Maryanti,OSU yang menjadi jalan semua ini teralami, Romo Hendra
Suteja, SJ pembimbing rohani yang kepada beliau kebijaksanaan diberikan Tuhan,
kepada Romo Sugeng yang mempunyai talenta untuk menghibur, kepada Mas Edi dan
Mas Engki yang tak lelah melayani,
kepada seluruh tour guide, crew di bis, dan seluruh peserta ziarah dari
Keluarga besar Santa Ursula BSD.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar