Jumat, 11 Agustus 2017

SAIGON DALAM SEPASAR (BAGIAN II) : Chu Chi Tunnel


Rabu, 19 Juni 2013



Terowongan Cu Chi, 75 kilometer barat laut, atau dua jam perjalanan dari Ho Chi Minh City (HCMC)  adalah  terowongan bawah tanah yang terkenal yang digunakan oleh Vietkong untuk menyerang sasaran di sekitar Saigon selama Perang Vietnam. Terowongan ini dibangun di bawah desa-desa  tempat para petani dipindahkan secara paksa.  Cu Chi adalah jaringan sepanjang 200 mil  dengan rumah sakit bawah tanah, ruang pertemuan, tempat tidur multi level, pintu perangkap, dapur tanpa asap, tempat penampungan serangan udara, pabrik senjata , ruang strategi, dan bahkan seluruh desa bawah tanah dengan semacam bioskop dan aula besar untuk pertunjukan.

Terowongan Chu Chi yang terletak 2 jam dari jantung kota HCMC ini memang sangat terkenal di kalanagn para wisatawan. Terowongan Cu Chi atau lebih kerennya dengan sebutan  Cu Chi Tunnel adalah terowongan yang digunakan tentara Vietkong untuk bertempur dan berlindung bagi keluarganya dari gempuran bom zaman perang dulu. Sebagian besar pintu masuk terowongan berukuran kecil, hanya bisa dimasuki oleh orang Vietnam yang ramping.

Inilah yang membuat bangsa Amerika kecolongan tidak mengetahui keberadaan terowongan ini. Karena begitu rapihnya bunker ini, orang Amerika tidak menduga ada tempat persembunyian di sana. Terowongan ini berada di tengah hutan jauh dari ibukota. Keberadaan terowongan ini tidak nampak. Jejak pintu masuk ditutup rumput atau pohon sehingga seolah-olah di bawah tanah tidak ada apa-apa. Benar-benar keadaan alam bisa mengelabui musuh.


Melihat langsung terowongan bekas perang ini, kita bisa membayangkan bagaimana tentara Vietkong ini bergerak di bawah tanah, meskipun hanya beberapa ratus meter yang bisa kita masuki.

Cu Chi bukan hanya lorong seperti jalur gua saja, tapi lengkap dengan ruang rapat, dapur dan tempat untuk tidur. Di atas pintu masuk terowongan selalu ditutup daun-daun rontok dari pohon jadi seolah seperti tanah yang tidak pernah diinjak.

Terowongan ini tak hanya panjang, tetapi juga dirancang sangat bagus dan strategis. Berpusat di daerah Cu Chi, Hoj Non, sekitar 70 kilometer di luar Kota Ho Chi Minh (Saigon), Cu Chi memiliki tiga saf. Saf pertama bertinggi 3 meter, saf kedua 6 meter, dan saf ketiga 10 meter. Banyak area yang menjadi tempat tinggal. Untuk menghubungkannya, dibuat terowongan kecil yang hanya bisa dilewati secara jongkok oleh orang-orang kecil seperti orang Vietnam. Bagi tentara AS yang besar dan tinggi, mereka jelas kesulitan, bahkan tak bisa masuk.

Terowongan ini dibuat dengan pertimbangan dan desain yang bagus. Mungkin AS bisa mengebom, tapi hanya bisa merusak lapisan atas. Lapisan lainnya tetap aman. Bahkan, AS pernah memasukkan zat kimia, tapi tetap saja gagal masuk ke bagian paling vital. Begitu penjelasan yang saya terima dari pemandu.

Terowongan itu awalnya dibuat pada masa penjajahan Perancis. Perancis sendiri mulai menjajah Vietnam pada 1859. Pada 1941, mereka sempat menyingkir karena diusir Jepang. Namun, setelah kekalahan Jepang, Perancis kembali lagi. Sementara itu, Viet Minh (gerakan kemerdekaan) pimpinan Ho Chi Minh sudah menguasai Vietnam Utara dan melakukan perlawanan.

Perang ini sampai 1954. Semasa itu, Perancis yang menguasai Vietnam Selatan melakukan kerja paksa. "Rakyat Vietnam seperti menghadapi buah simalakama. Menuruti kerja paksa akhirnya mati, menolak juga mati. Tapi, mereka sebagian besar akhirnya memilih menolak dan sembunyi. Maka, dibuatlah terowongan untuk bersembunyi dari Perancis dan kerja paksa," ungkap guide Miss Mila, guide orang Vietnam, yang pintar berbahasa Indonesia dan bahaas Jawa. Dahulu Miss Mila kuliah di Universitas Gajah mada atas biaya beasiswa dari Negara Indonesia.

Setelah perang Viet Minh dan Perancis berakhir pada 1954, Amerika Serikat (AS) muncul. Mereka mendukung Perancis dan Pemerintah Vietnam Selatan yang republik. Maka, terowongan itu diperluas lagi oleh orang Vietnam, terutama yang prokomunis atau pemerintahan Vietnam Utara.

Perang melawan AS semakin panas. Terowongan itu pun terus diperpanjang sebagai markas dan benteng Vietnam pro-Hanoi (Viet Minh). Karena perang terus berlangsung, maka terowongan juga terus diperluas dan diperpanjang, terutama pada 1966-1968, sampai akhirnya mencapai 250 kilometer. Sungguh luar biasa. Apalagi, di dalamnya hidup sekitar 10.000 orang Vietnam, tentara, dan keluarganya. Sebab, hanya dengan demikian, mereka lebih aman dari kejaran AS.

Terowongan itu juga dilengkapi lubang udara yang rapi dan bisa masuk secara menyeluruh. Sebagian lubang udara terdapat di gundukan tanah yang dibuat menyerupai sarang semut. Selain itu, lubang juga ada di bawah pohon-pohon yang tertutup akar. Adapun makan-minum dan kebutuhan lain disuplai oleh para Vietkong yang menyamar. Selain itu, jika malam hari, sebagian keluar mencari makanan dan mencari senjata. Mereka juga punya tempat kerja untuk membuat senjata-senjata sederhana.


Akhirnya, pada 1975, AS menyerah dan memutuskan kembali ke negaranya. Vietnam pun merdeka, dan Vietkong yang hidup di terowongan pun keluar merayakan kemenangan itu. Baru tahun 1975 itu pula Vietkong yang tinggal di bawah tanah keluar secara bebas. Artinya, mereka hidup di bawah tanah sekitar 20 tahun. Sebuah rekor luar biasa. Ini berkat desain Cu Chi yang sangat bagus dan mengagumkan.

Maka, AS tak pernah sukses melawan Vietnam. Bahkan, beberapa kali mereka terjebak oleh senjata-senjata rahasia Vietnam yang sederhana, tetapi berdampak besar. Akhirnya,  tank-tank AS pun sering bisa dilumpuhkan.

Selama AS berada di Vietnam, Vietkong (orang Vietnam yang membela Vietnam Utara pro kemerdekaan) berada di terowongan itu, terutama Vietkong yang berada di Vietnam Selatan. Terowongan ini menjadi basis perlawanan terhadap AS. Jadi, AS harus menghadapi Vietkong dari terowongan, juga dari Vietnam Utara.

Perang Vietnam di masa lampau memang pahit. Tapi dampaknya sekarang ini malah membawa turis-turis asing untuk datang berbondong-bondong ke Ho Chi Minh City (HCMC) hanya untuk melihat bekas-bekas peninggalan masa perang Vietnam melawan Amerika Serikat.

Cu Chi amat dibanggakan orang Vietnam. Terowongan tikus ini menjadi simbol kejayaan dan kemenangan mereka atas Perancis, Pemerintah Vietnam Selatan, juga Amerika Serikat. Terowongan Cu Chi pun kini dirawat oleh Pemerintah Vietnam.

Selesai memasuki terowongan, peserta tur mendapat suguhan makanan zaman perang yaitu ubi kayu rebus ditabur sambal bawang dan cabai. Rasanya enak mengingatkan  makanan kampung saya di Ciamis. Para peserta juga diperbolehkan untuk menembak dengan senjata yang tersedia dengan dikenakan biaya tentunya. Selain itu, di situ banyak dijual jajanan seperti jagung bakar, jagung rebus, dan kelapa muda.

Di tempat ini ada begitu banyak kisah pilu yang menodai kemanusiaan. Ketika kita merenung mengapa manusia bisa memperlakukan sesamanya seperti itu? Di manakah hati nurani kala itu? Semua kekejaman perang membekas pada setiap hati orang Vietnam hingga keturunanya. Kesedihan itu masih bisa saya baca dari sikap mereka ketika bertindak sehari-hari.  Banyak wajah orang Vietnam begitu serius dan bertampang sedih. Adakah ini merupakan bekas luka masa lalu masih tersimpan jauh di dalam jiwa?

Bila memikirkan hal tersebut, refleksi yang panjang tak akan pernah ada habisnya. Karena manusia hingga kini pun masih terus saja menjadi srigala bagi manusia lain.  Terowongan Cu Chi mengingatkan kita semua bahwa perang bukan jalan untuk meraih kebahagiaan dan kesejahteraan.  Terowongan ini memperlihatkan daya juang yang melampaui lazimnya manusia untuk bisa bertahan hidup. Terowongan ini mengingatkan kita begitu banyak orang menghormati kehidupan. Sementara itu, ada juga orang yang sangat tidak respek pada kehidupan.  Saya belajar bahwa Sang Hidup mencintai siapa pun yang menghormati kehidupan.
(Christina Enung Martina)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar