"Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku..."
— Kisah Para Rasul 1:8
Dunia kita kini berubah cepat. Segalanya menjadi digital: belajar, bekerja, bahkan beribadah. Ada teknologi canggih, robot, dan kecerdasan buatan (AI) yang bisa menjawab pertanyaan, menulis puisi, atau menyusun jadwal harian.
Pertanyaannya: Di mana Roh Kudus di tengah dunia digital ini?
Jawabannya: Roh Kudus tidak pernah absen.
Ia tidak hanya hadir di gereja atau saat kita berdoa, tetapi juga:
Di balik inspirasi ilmuwan yang menciptakan teknologi untuk kebaikan.
Di antara para guru yang menggunakan media digital untuk membentuk karakter muridnya.
Dalam hati seorang anak muda yang memakai medsos untuk menyebar harapan, bukan hoaks.
Roh Kudus adalah Roh yang kreatif, yang sejak awal menciptakan dunia bersama Allah dan Sabda-Nya. Maka, dunia digital pun bisa menjadi ladang karya-Nya.
Tantangan di Era AI
Namun, seperti segala ciptaan, teknologi bisa disalahgunakan:
Jadi sumber kecanduan, bukan pertumbuhan.
Jadi pengganti relasi, bukan jembatan kasih.
Menjadikan manusia merasa seperti Tuhan, bukan semakin rendah hati.
Roh Kudus akan tetap menuntun—asal kita mau mendengarkan-Nya.
Panggilan Kita: Menjadi Saksi di Dunia Digital
Hari ini, kita dipanggil bukan hanya menjadi pengguna teknologi, tapi:
Saksi kasih di media sosial.
Pewarta pengharapan lewat tulisan, gambar, atau video.
Pendamping anak-anak dan remaja agar cerdas dan berhikmat dalam dunia digital.
Kiranya Roh Kudus selalu menjadi inspirasi bagi kita semua, membimbing dan mengarahkan pada Sang Kebenaran. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar