Sabtu, 24 Februari 2018

MENANGIS





Pada kala tertentu emosi kita dalam keadaan memuncak, terkadang bentuk pelepasan emosi itu dengan menangis.  Tangisan tidak selalu identik dengan kesedihan. Seseorang menangis bisa saja karena penyesalan, marah, bahkan bisa jadi suka cita. Tangisan adalah aktivitas yang sudah kita jalani semenjak keluar dari rahim ibu. Ini simbol ketakutan, kekuatiran, kesusahan, ketidaknyamanan dan ketidaksukaan akan sesuatu dan lain hal. Rasa yang timbul karena tekanan yang tidak sesuai dengan suspensi hati setiap pribadi.
Harus dipahami, tangisan seorang bayi ketika baru keluar dari rahim ibu adalah tangisan kesakitan karena paru-parunya terasa perih dimasuki udara pertama kali. Kita yang tidak mengerti melihatnya kasihan dan berusaha untuk tidak membiarkannya menangis lagi. Padahal itu hal biasa yang hanya butuh ditunggu sampai ia benar-benar bisa menyesuaikan diri.

Membiarkan anak menangis itu penting tapi bukan dalam arti kita menjadi “raja tega” dan tanpa belas-kasihan dengan sengaja membuat anak sendiri meneteskan air mata. Tetap bergerak dalam kasih seorang ayah-bunda dan latih anak lebih kuat sejak dini.

Menangisnya kanak-kanak juga baik untuk membangun mental yang kuat. Karena dalam air mata ada pembentukan mental menjadi lebih kuat seperti adonan kue yang terus-menerus dibanting bukan untuk dihancurkan melainkan untuk membuatnya berkembang. Oleh karena itu, tidak baik menahan anak untuk tidak mengeluarkan air mata : biarkan saja agar mentalnya lebih kuat.

Ternyata menurut penelitian, menangis itu mempunyai manfaat yang baik untuk kesehatan jiwa seseorang. Manfaat menangis menurut buku Why Men Don’t Have a Clue adalah:
·         Mencuci mata

Air mata mengandung enzim bernama iysozysme yang bisa membunuh bakteri dan menjaga mata dari infeksi.

·         Mengurangi stress

Air mata mengandung protein yang bisa membersihkan racun dari tubuh. Selain itu, air mata juga mengandung endhorphin yang bisa mengurangi stress dan rasa sakit. Itu sebabnya kita merasa lega sesudah kita menangis.

Ketika seseorang sedih dan tertekan, setelah anda menangis ternyata beban mental yang anda rasakan sedikit berkurang. Otot-otot mulai sedikit kendor dan mengalami rileksasi. Aliran darah juga mulai lancar. Artinya menangis bikin kondisi kita lebih sehat. Bahakan setelah seseorang mengis, dia bisa tertidur pulas.

Kebalikannya, saat kita menahan agar tidak menangis. Kondisi tubuh saat itu lebih tegang otot-otot mengeras, aliran darah seakan tersumbat. Jantung berdetak lebih cepat. Kondisi jiwa terasa tertekan. Semakin menahan tangis semakin tertekan.

·         Sinyal emosional

Menangis menjadi tanda kalau kita membutuhkan dukungan emosional. Air mata membuat tubuh menghasilkan hormon axytocin yang membuat orang ingin dipeluk dan disentuh.

Manfaat Menangis untuk Kesehatan Mental dan Fisik

Tidak hanya anak kecil yang butuh tangisan, mulai dari anak muda, orang dewasa dan orang jompo juga butuh tangisan. Hidup lebih sehat luar dalam karena tangisan. Oleh karena itu jangan tahan tangisan sendiri dan juga jangan tahan tangisan siapapun. Ada banyak pembelajaran yang kita petik dari aktivitas ini, berikut ulasannya:

1.   Terbiasa sehingga tidak mudah mengangis lagi

Pribadi yang sudah terbiasa menangis akan menemukan satu titik saat  rasa sakit itu tidak terasa sakit lagi karena sudah terbiasa.

2.   Mental lebih kuat

Menangis adalah pembelajaran mental pertama yang akan terus memperkuat kepribadian kita.

3.   Mengendalikan sisi emosional

Dengan menangis, kita akan belajar mengendalikan emosi dan pada akhirnya kita akan dimampukan untuk mengendalikan diri untuk tidak menangis lagi.

4.   Diajak untuk mengerti sesuatu

Menangis adalah kesempatan untuk merasakan dan mengerti “ada penderitaan dalam hidup ini”, “ada kesakitan yang kelak tidak dapat kita hindari”, “ada kepahitan yang harus kita tanggung”.

5.   Menyadari kekurangan dan kesalahan sendiri

Air mata membuat kita sadar betul memiliki kelemahan. Menangis adalah kesempatan untuk berbenah. Bersama air mata kita melihat kedalam diri sendiri, bercermin dan mengatakan “apa yang salah dengan diri ini?”.

6.   Melakukan perubahan

Air mata mendorong kita untuk berubah untuk melakukan sesuatu yang berbeda agar kelak tidak menangis lagi.

7.   Sabar menanggung penderitaan

Air mata mengajari kita untuk lebih sabar dan rendah hati. Menanggung penderitaan itu tidak mudah, secara tidak langsung kita diajari untuk lebih tegar dan tetap sabar lewat tetesan air mata.
8.   Menangis adalah pelampiasan
Dari pada kita menyakiti diri sendiri atau bahkan menyakiti orang lain lebih baik kita mengeluarkan air mata sendiri.

9.   Air mata membuat mood lebih baik
Setelah menangis pasti suasana hati lebih lega dan lebih enakan. Rasanya semua sudah terlepas. Hal ini sesuai dengan penelitian tahun 2008 oleh University of South Florida disebutkan bahwa 90% orang-orang yang mengikuti test mengalami peningkatan suasana hati setelah menangis dari yang sebelumnya mengalami stres (bad mood).
10.        Menangis jugabaik untuk kesehatan mata.

Terdapat sel imun (sel darah putih) dalam setiap tetas air mata yang tercurah. Inilah yang dapat membersihkan mata dari kuman penyakit penyebab iritasi mata.
11.        Perkembangan jalan napas

Menagis baik untuk membuka pita suara dan menguatkan paru-paru. Suara karismatik dibentuk dalam tangisan yang mewujudkan warna suara yang ngebass dan lebih rendah (laki-laki), panjang dan lebih tinggi (perempuan).

Tujuan akhir dari menangis – mengimbangi penderitaan. Dengan begitu, kita lihat bahwa menangis adalah hal yang manusiawi. Tangisan adalah anugrah dari Tuhan pada mahluk-Nya. Kita juga bisa melihat bahwa peristiwa menangis tercatat juga dalam Kitab Suci. Beberapa peristiwa Al Kitab juga ditandai dengan menangis, bahkan meratap. Mari kita lihat beberapa contohnya.


Dalam Perjanjian Lama dikisahkan Raja Daud menangis karena penyesalannya atas dosanya berselingkuh dengan Betsyeba yang akhirnya membawa kematian bagi Uria, suami betsyeba, yang sekaligus juga panglima kepercayaannya. Beliau juga menangis dan meratap ketika anak hasil perselingkuhannya itu mati. Dalam perjanjian baru, kita membaca beberapa kali yesus menangis. Antara lain saat sahabat-Nya Lazarus meninggal. Bahkan Yesus menangis sampai mengeluarkan air mata darah saat DIA berdoa di Taman Getsemani ketika menghadapi penderitaan-Nya.


Menangis merupakan hal yang lumrah, wajar, dan manusiawi. Kita mengalami perasaa lega saat selesai menangis. Tentu saja masalah yang kita hadapi dengan hanya memangis. Namun, paling tidak beban perasaan yang membukit sedikit bisa terkikis karena dihanyutkan oleh air mata. Dengan begitu sesudah menangis perasaan bisa lebih ringan dan kita berharap sesudahnya kita bisa menghadapi permasalahan kita dengan hati yang ringan dan pikiran yang dingin. Akhirnya kita bisa menganalisis masalah dengan lebih baik dan tidak emosional.

Jadi saudara-saudari, menagislah kala Anda ingin menangis. Biarlah air mata menghanyutkan beban yang mencekung pundak melalui sedu sedan dan melepaskan rasa yang mendesak sesak melalui isak dan air mata. 

Nota:

Pesan khusus untuk Metta, anakku. Tidak usah malu untuk memangis meskipun kamu bukan gadis kecil lagi.

(Ch. Enung Martina disarikan dari berbagai sumber)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar