EIN KAREM DAN YOHANES PEMBAPTIS
(icon St. Yohanes
–Gereja Katolik Bizantin)
Kata Ein = spring dan Karem = vineyard, Ein Karem (terjemahan
bebas) =Kabun Anggur Musim Semi. Desa Ein Kerem terletak persis di perbatasan
antara tepi timur Hutan Yerusalem dan tepi barat Yerusalem, dan merupakan
bagian integral dari Pegunungan Yerusalem. Desa ini penuh dengan karya seni,
jalur pendakian, restoran, gereja, pemandangan indah, dan peninggalan kuno. Desa
ini rupanya terutama terkenal dengan jalur pendakian (termasuk Jejak Israel (Yakub)
yang terkenal secara internasional) yang
semuanya di sekitar desa Ein Karem. Jalur
ini memberikan banyak panorama nan indah dan fenomenal kepada pejalan kaki. Desa ini
merupakan wilayah istimewa di salah satu
lingkungan Yerusalem yang paling banyak dikunjungi oleh orang Israel sendiri
maupun oleh para peziarah (mancanegara). Bagi seorang pencinta alam, Ein Kerem HARUS dikunjungi!
Ein Karem terletak sekitar 7 Km dari Yerusalem. Sekelilingnya
terdapat banyak pohon zaitun dan kebun anggur. Menurut tradisi kuno yang
dibenarkan oleh penggalian arkeologis, di desa inilah tinggal Zakharia dan
Elisabet, serta Yohanes Pembaptis, anak mereka. Meraka adalah sanak saudara St. Maria. Di desa ini Zakharia
memiliki dua rumah. Dia bawah adalah rumah yang dulu biasa ditempati oleh keluarga
Zakharia, kini berdiri Gereja St. Yohanes Pembaptis. Sedangkan di atas merupakan rumah yang dipakai pada musim panas, berdirilah
Basilika Kunjungan Maria (Gereja Visitasi).
GEREJA ST. YOHANES PEMBAPTIS
Kami tidak mengunjungi gereja ini
karena melihat waktu yang tak memungkinkan. Namun, baiklah kita mengenal
sedikit perihal gereja ini dari media yang disapatkan.
Gereja ini berdiri di bagian pusat Ein Karem, di tempat dulu
konon berdiri rumah keluarga Zakharia, ayah Yohanes. Karena itu gereja ini
disebut Rumah Yohanes pula. Pada awal abad I, di tempat ini Kaisar Hadrianus
mendirikan sebuah kuil dewi Venus untuk menghina agama Kristen. Patung Venus
itu serta sisa-sisa kuilnya ditemukan pada tahun 1941-1942. Kuil Romawi itu
dirubuhkan di zaman Bizantium (abad V), lalu disitulah didirikan gereja
pertama. Dari zaman itu sampai kini terpeliharalah sepotong mosaik di lantai
yang menggambarkan sejumlah burung (di antaranya burung merak) dan bunga. Di
gereja ini terdapat sebuah kapel. Di bawah altarnya dapat disaksikan sebuah
bintang dikelilingi tulisan Latin, Hic Praecursor Domini natus est (Di sini
lahirlah pendahulu Tuhan) yang menunjukkan tempat kelahiran St. Yohanes
Pembaptis. Peristiwa kelahiran Yohanes Pembaptis didahului dengan penampakan
Malaikat Gabriel kepada Zakharia di Bait Suci di Yerusalem, yang diceritakan
dalam Injil Lukas 1: 5-25. Kelahiran Yohanes sendiri dikisahkan dalam Injil
Lukas 1 :57-66. Pada hari Yohanes disunat, Zakharia mengucapkan sebuah madah
yang kini dikenal dengan nama Benedictus / Kidung Zakharia (Lukas 1 : 67-79). (https://stellatours.co.id/ein-karem/)
(Ein Karem)
Jarak Nazaret ke Ein Karim sekitar 120 Km. Kakak sepupunya Maria,
Elisabet, bersama suaminya tinggal di
Karim sejak mereka menikah. Waktu itu, Maria masih kecil. Elisbet menikah sekitar
usia 30 tahun, cukup terbilang terlambat menikah pada zamannya. Namun, dia mujur, karena mendapatkan suami yang baik
dan jujur pula. Namanya Zakaria.
Zakaria bekerja sebagai imam. Zakaria digambarkan sebagai
seorang pria yang rajin; dia mencangkul tanah, membangun kandang, dan membuat
rumah mereka sendiri. Ia seorang yang saleh dan tidak banyak bicara, tetapi
banyak pria yang meminta nasehat dan wejangan sucinya. Sebagai seorang imam,
Zakaria dihormati dan disegani oleh masyarakat di desanya.
Tiga lokasi berbeda di Ein Karem menjadi terhubung dengan
kehidupan Santo Yohanes Pembaptis dan berubah menjadi tempat menarik bagi
peziarah: sebuah gua di dalam desa, sebuah situs di bukit di sebelah
selatannya, dan air mancur utama desa. Peristiwa yang terhubung dengan
situs-situs tersebut adalah pertemuan antara Maria dan sepupunya Elizabeth,
rumah Zakaria dan Elizabeth, tempat kelahiran Yohanes, dan tempat persembunyian
Elizabeth dan Yohanes. Tentara Salib mendirikan dua gereja utama di Ein Karem,
pendahulu dari apa yang sekarang menjadi Gereja St John the Baptist dan Church
of the Visitation.
Siapapakah Yohanes Pembaptis yang terkenal itu? Saya
mengambil sumber dari Facebook Gereja Bizantin(https://id-id.facebook.com/347755075313389/photos/santo-yohanes-pembaptis-dalam-tradisi-bizantinsanto-yohanes-pembaptis-merupakan-/840091402746418/) dengan penyesuaian.
Santo Yohanes Pembaptis merupakan seorang kudus yang sangat
dihormati dalam Gereja. Perannya sebagai pelayan yang membuka jalan bagi
kedatangan Yesus Kristus membuat Gereja tradisi Bizantin menggelarinya dengan
sebutan “Sang Perintis Jalan” (Yunani: "Πρόδρομος” “Prodromos”). Bagi
Gereja, Santo Yohanes merupakan Nabi terakhir Perjanjian Lama yang melayani
untuk menjembatani masa kedatangan Kristus.
Ia adalah tokoh yang muncul dalam keempat Injil, masa
kelahirannya dicatat oleh St. Lukas sebagai peristiwa yang luar biasa, mulai
dari pemberitaan akan pengandungannya oleh Malaikat Gabriel, perjumpaan ibunya
dengan Perawan Maria, pemberian nama, hingga pertumbuhannya saat orang-orang
mengakuinya "Menjadi apakah anak ini nanti? Sebab tangan Tuhan menyertai
dia.” (Luk 1:57-66)
Yohanes adalah sepupu dari Kristus melalui ibunya, Elisabet
yang menurut tradisi merupakan putri dari Zoia, adik dari nenek Kristus (adik
Santa Anna-ibu Bunda Maria). Yohanes dan Yesus satu buyut dari pihak ibu. Yohanes
kemudian dipenggal oleh Herodes pada abad pertama untuk memenuhi permintaan
dari anak tiri Herodes, Salome, dan istri Herodias. Karena dia membaptis
Kristus, ia menjadi santo pelindung wali baptis.
Dalam situsnya Gereja Katolik Bizantin mengemukakan tentang
penemuan kepala Yohanes Pembaptis:
Penemuan Pertama dan Kedua dari Kepala St. Yohanes sang
Perintis Kisah penemuan kepala St. Yohanes ini merupakan kisah yang berdasar
pada tradisi bahwa Yohana istri Khuza (Luk 8:3) menyembunyikan kepala St.
Yohanes di Bukit Zaitun. Bertahun-tahun kemudian, seorang rahib Kristen bernama
Innocentius ketika mendirikan gedung gereja di Bukit Zaitun menemukan pertama
kali Kepala St. Yohanes dalam suatu wadah. Sang Rahib merasakan pancaran
kekudusan dari Kepala yang ditemukan tersebut, namun karena takut akan serangan
orang-orang pagan kafir karena penganiayaan terhadap jemaat Kristen maka sang
rahib menyembunyikan kepala itu kembali di tempat ia menemukannya. Baru berpuluh
tahun kemudian ketika Kaisar Konstantin Agung mendeklarasikan kebebasan orang
Kristen, kepala tersebut ditemukan kembali oleh dua orang rahib yang berziarah
ke Yerusalem yang secara ceroboh dan malas kemudian memberikannya kepada
seorang tukang pot untuk dibawakan. Sang tukang pot menyadari bahwa ia menerima
relik yang amat berharga dan menyimpannya dari kedua rahib ceroboh itu dan
kepala itu disimpan oleh orang-orang disekitarnya dengan hati-hati.
Hingga suatu hari seorang pastor penganut ajaran
sesat Arianisme bernama Eustasius mengambilnya dan menipu orang-orang lewat
pemanfaatan relik yang mendatangkan kesembuhan itu. Cerita berlanjut ketika
sang pastor menyembunyikan kepala tersebut namun sialnya ditemukan oleh para rahib dipimpin oleh Arkhimandrit
(Kepala Biara) Marcellus yang menerima penampakan St. Yohanes untuk
merebut kembali relik berharga tersebut. Kepala tersebut kemudian dipindahkan
ke kota Emesa (sekarang kota Homs, Syria) dan di kemudian hari dipindahkan ke
Konstantinopel. Peristiwa penemuan ini menjadi Penemuan Kedua Kepala St.
Yohanes.
Tanggal 24 Februari dalam tradisi Katolik Bizantin
diperingati sebagai hari ditemukannya kepala St. Yohanes Pembaptis. Sementara
dalam Gereja Katolik Roma, Yohanes disimbolkan dengan seorang pertapa
mengenakan pakaian dari bulu domba yang sedang berkhotbah dan bersanding dengan
seekor domba. Tanggal peringatannya
adalah 24 Juni dan 29 Agustus.
(Ch. Enung Martina: Teriring ucapan terima kasih tak
terhingga kepada : Sr. Francesco Maryanti,OSU yang menjadi jalan semua ini
teralami, Romo Hendra Suteja, SJ pembimbing rohani yang kepada beliau
kebijaksanaan diberikan Tuhan, kepada Romo Sugeng yang mempunyai talenta untuk
menghibur, kepada Mas Edi dan Mas Engki yang tak lelah melayani, kepada seluruh tour guide, crew di bis, dan
seluruh peserta ziarah dari Keluarga besar Santa Ursula BSD.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar