Rabu, 22 April 2020

ARTI MIMPI TITIK NOL


TITIK NOL

Suatu Senja di Sabtu Vigili 2020

Malam Senin dari Minggu 19 April 2020 menuju ke 20 April, saya bermimpi yang menurut saya sangat bermakna bila dilihat dari kata yang muncul dan situasi yang sedang kita alami sekarang. Mimpinya adalah : Saya sedang berada di Rusia. Waktu itu saya berada di pusat kota yang ramai. Lalu saya menghindari kebisingan tersebut dengan  mencari tempat  yang agak sepi untuk cari arah ke mana saya harus pergi. Saya  mencari public transportation, kendaraan umum di sekitar situ. Saya akan bertanya kepada orang yang lewat  dalam bahasa Inggris.  Ada seorang pemuda usia sekitar 30 tahunan melintas di depan saya. Ketika saya bertanya harus ke mana arah saya mencari penginapan,  pemuda tersebut menjawab dalam bahasa Indonesia. Kemudian dia  menunjuk arah bis kota. Saya  masih bingung. Lantas saya bertanya untuk memastikan. Lewatlah ibu-ibu  berwajah Asia (China)  dengan 2 orang anak. Perempuan itu menjawab : you have to go to zero point!

Setelah itu saya terbangun. Duduk cukup lama untuk sedikit mengumpulkan informasi di otak saya tentang zero point. Yang teringat oleh saya adalah kilometer nol atau titik nol. Terus yang terbayang adalah markah jalan yang sering terlihat di pinggir jalan yang menunjukkan sudah berada di kilometer berapa kita berjalan. Yang terbayang malah Tol Cipularang dengan markah jalan kilometer 88. Mungkin itu yang tersimpan di otak saya karena di sana ada rest area 88 yang sering saya singgahi dalam perjalanan ke Bandung.

Karena kesibukan saya work from home (WFH) mimpi saya tidak terpikirkan meskipun terlintas juga. Bahkan, kala acara rutin saya yaitu  jalan pagi keliling blok perumahan saya, zero point itu menjadi permikiran saya. Nah, akhirnya tanggal 23 April saya mempunyai waktu yang agak luang untuk mengingatnya dan mencari informasi tentang hal ini serta menghubungkannya dengan situasi diri saya.

Lantas saya mulai mencari makna kata. Itu biasanya kalau saya menjelaskan makna mimpi yang menurut saya berarti. Saya mulai dengan kata titik  dan nol. Maka saya dapat menemukan seperti ini.

Kata titik1/ti·tik/ n noktah (pada huruf, tanda, tanda baca, dan sebagainya): setiap kalimat berita diakhiri dengan tanda --;
-- akhir tempat berakhirnya pertandingan (lari, balap mobil), pekerjaan, dan sebagainya;
-- api Fis pusat pertemuan sinar yang dibalikkan di kaca yang cekung atau yang sudah dipecah oleh lensa (suryakanta): matahari terletak pada salah satu -- api elips lintasan bumi; --
-- awal tempat dimulainya pertandingan (lari, balap mobil), pekerjaan, dan sebagainya: setelah ada aba-aba, kami meninggalkan -- awal;
-- balik titik di dalam suatu kurva hasil yang menjadi batas kenaikan hasil mulai berbalik menurun;
-- beku derajat suhu yang menunjukkan suatu barang cair membeku (menjadi padat);
-- didih batas derajat suhu yang menunjukkan suatu barang cair mulai mendidih: -- didih air ialah pada suhu 100o C;

Menurut KBBI, nol memiliki makna sebagai berikut:
  • bilangan yang dilambangkan dengan 0;
  • kelas persiapan sebelum memasuki tingkat pertama dalam urutan kelas;
  • tidak ada kenyataan, omong kosong; dan
  • tidak ada hasil.
Dari penjelasan makna kata secara leksikal (berdasarkan kamus) kita sudah boleh menerka kira-kira apa itu makna dari 2 kata tersebut. Namun, untuk mencari makna sebuah mimpi kita harus menghubungkan juga dengan berbagai hal yang mendukungnya seperti: perasaan si pemimpi saat bermimpi, visual warna yang dominan dalam mimpi, keadaan kehidupan sehari-hari si pemimpi, dan juga perasaan yang ditimbukan setelah bermimpi.

Berdasarkan hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam menguraikan makna mimpi maka saya melihat pergi ke titik nol bagi saya sebagai berikut.

Saya harus memulai langkah saya dari awal. Kembali kepada titik pertama untuk menuju titik akhir saya. Saya merasa tiiitik pertama dan titik terakhir hidup saya ada pada satu pusat. Pusat itu adalah diri saya. Saya harus kembali pada diri saya. Pada kedalaman diri saya. Pada kemurnian hidup saya. Pada tujuan awal dalam kehidupan saya dan tujuan akhir dari hidup saya. Saya sangat tahu bahwa hidup saya tidak hanya tiba-tiba ada begitu saja. Saya dipersiapkan dan dirancang untuk saya bisa ada pada keberadaan saya kini. Saya hadir sekarang dan di sini bukan begitu saja. Seringkali saya tidak menyadari itu semua. Saya melakoni hidup begitu saja mengalir tanpa kesadaran. Bekerja, bersosial, bermain, berrelasi, berbicara, bercinta, dan semua aktivitas lain berlalu begitu saja. Semua menjadi sebuah hal yang bisa, wajar, dan memang begitu biasanya terjadi.

Mimpi ini bertepatan dengan hadirnya covid 19 di bumi ini. Saya merasakan dampak dari covid 19 terhadap seluruh sendi kehidupan saya. Ada beberapa yang berubah. Ada beberapa yang hilang. Namun, ada beberapa hal baru yang saya temukan.

Maka saya memaknai mimpi saya dalam situasi ini saya harus melihat kembali dan memperbaharui kembali tujuan awal dan tujuan akhir hidup saya. Saya tidak usah terlalu cemas dengan hal-hal perhitungan yang tampak di mata manusia. Saya diminta untuk melihat berbagai hal dari kaca mata lain, bukan hanya dari apa yang dilihat mata lahir. Saya diajarkan untuk lebih iklas untuk mejalani hal dalam hidup saya. Saya diminta kembali untuk memurnikan segala sesuatu dengan tidak gegabah. Saya diminta untuk menghargai kehidupan dengan segala sendi, bidang, dan atributnya dengan jujur. saya diminta untuk lebih sabar dan sadar dalam menghadapi sesuatu. Saya diminta untuk tidak menyerah untuk apa yang diperjuangkan dan didoakan. Saya diminta untuk mempercayai kehidupan dengan segala berkatnya. Saya diminta untuk mempercayai Sang Alfa dan Omega, Sang Awal dan Sang Akhir dengan segenap raga, jiwa, dan ruh saya. Saya diminta untuk memperbaharui iman saya. Saya diminta untuk menghargai iman orang lain. Karena semua yang berada di Semesta ini bermula dari Sang Awal. Semua yang ada di Semesta ini akan kembali pada Sang Akhir. Semuanya, tanpa kecuali, mempunyai harga di depan Sang Awal dan Sang Akhir. Mengakui atau pun tidak semua itu tak bisa terbantahkan di hadapan Sang awal dan sang Akhir, maka akan jadi baru seluruh muka Bumi.

Titik nol bagi saya terasa sangat menguatkan dan memberi harapan. Saya merasa betapa semua yang terjadi di jagat raya ini tak perlu saya kuatirkan. Karena siapakah saya ini? Saya hanya titik debu dan noktah kecil yang tak berarti namun berharga di hadapan Sang awal dan sang Akhir.

Selamat melanjutkan aktivitas di rumah : WFH, belajar mandiri, membuat karya, menanam, merawat, melamun, main game, makan, tidur, apa pun itu. Tetap sehat dan bergembira. Tuhan memberkati semuanya!!!. (Ch. Enung Martina)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar