MENGENANG PERJAMUANMU
golden cup of vine
Mengenang perjamuan makan
malam-Mu
Di tengah hantaman virus
corona
Menegaskan kepadaku
Bahwa persistiwa yang
berbalut liturgis
Tak mesti dirayakan di
gedung gereja
Cukup di balkon ini
Di antara sulur likuanyu,
rumpun melati, dan bersama golden cup of vine yang siap semi
Suguhan lembayung di
langit Jelupang
Semburat jingga menyambut malam
Hening yang kudus
Senja membiarkan kisah-Mu
Hadir dalam ingatanku
Yang tersiar dari setiap
generasi
Mengalur jelas dari masa dan
waktu
Tergores kisah 2000 tahun
lebih
Pada tingkap atas sebuah
rumah di negeri bergurun
Tergelar jamuan Paskah
Dan rasa cinta pada para
murid juga dunia
Kaki berdebu dibasuh-Nya dan
dikeringkan
Roti diberkati dan
dipecah
Teriring kata: perbuatlah
ini akan periangatan kepada-Ku
Cawan dengan anggur merah
beredar
Harumnya menguar di
petang itu
Rasa gentar menuju takdir
Dan hati yang pahit
kuatir
Serta kefanaan dunia yang
getir
Sesungguhnya tak mampu membuat
rasa itu terusir
Adakah kawan yang
menemani pada saat gelap tiba?
Adakah mereka dapat membuktikan
kata-kata
Tentang arti cinta dan
bela rasa?
Ataukah mereka juga sama dengan
dunia
Yang selalu terlambat
dalam memeberi makna?
Kau tahu bahwa semua ini
harus Kau hadapi
Sendiri
Hingga pada waktu-Mu
Terkunci dalam pusaran
fana
Dan segala dosa yang
biasa
Kau tahu bahwa kefanaan
tak ternegasikan
Sementara Yang Baka
begitu jauh
Terputus oleh gegabah
Sang Adam
Keselamatan dan keselarasan
menjauh
Hanya satu yang bisa
menyambung yang fana dengan Yang Baka
Ketika Tangan-Mu
terentang antara Langit dan Bumi
Meregang nyawa-Mu hingga
kesudahan
Melepas belenggu
membangun jalan
Kelayakan mahkuk kepada Khalik terpulihkan
Selaras segala ciptaan di
hadapan Pencipta
Yang fana di hadapan Sang
Baka
( Ch. Enung Martina: Kamis Putih 2020 saat virus corona berjangkit)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar