Kamis, 17 Desember 2009

REFLEKSI AKHIR TAHUN

Aku hanya ingin menyerahkan hari-hariku di tahun 2010 ini pada kehendak dan rencana-Nya, sama yang aku juga lakukan pada tahun kemarin. Mendasarkan seluruh hidupku pada penyelenggaraan Allah. Ada begitu banyak rencana, begitu banyak harapan, dan juga doa yang dipanjatkan untuk tahun 2010. Demikian juga hal yang sama terjadi pada awal tahun 2009.

Aku masih teringat bahwa pada akhir tahun 2008 aku mengatakan “ Terjadilah padaku sesuai dengan kehendak-Mu” sehingga seluruh hidupku didasarkan pada rencana dan kehendak-Nya. Akan tetapi, kenyataannya begitu sulit ketika kita menjalaninya. Ternyata hal itu mudah dikatakan, tetapi ketika kita menjalani dan melakoninya sungguh suatu yang tidak mudah. Namun, ketika peristiwa silih berganti pada tahun tersebut, akhirnya tak bisa kupungkiri bahwa peran ILahi ada dalam setiap peristiwa itu.

Banyak peristiwa suka yang aku temukan berkaitan dengan hidup berkeluarga, bersosial, juga berelasi pribadi dengan Allah. Namun, tak pelak peristiwa duka yang tak mengenakkan juga terjadi. Semua peristiwa itu menjadi bagian yang membuat aku melihat bahwa Allah hadir dan berbicara dengan cara-Nya. Sungguh itu tidak mudah. Kita sering terlena karena peristiwa suka yang menyebabkan kita lupa akan peran-Nya, seolah semua itu terjadi begitu saja dan sudah semestinya. Kita juga terlalu larut dalam duka sehingga terkadang kita lupa untuk memaknainya.

Namun, bila kita mau sedikit saja meneyediakan hati dan meluangkan waktu untuk duduk sejenak memandang setahun yang sudah lewat itu, kita akan terhenyak dan terpana. Apalagi kalau kita dengan sengaja mendaftar berkat dan rahmat yang kita terima serta menuliskan derita yang kita alami, betapa kita akan bergetar karena tak sedetik pun DIA lena menjaga kita.

Semua peristiwa, terutama duka, memurnikan kita untuk lebih pantas disebut sebagai anak-Nya. Membuat kita semakin terasah untuk menjadi tajam memahami hidup kita dengan lebih bijak. Tawa kita dan juga air mata membuat kita bertambah murni bila kita memaknainya dalam nama-Nya. Ada banyak air mata yang kutemui: sedih, haru, cinta, sesal, kasihan, sebal, marah, duka, kesepian, tersisih, bahkan bahagia. Semuanya air mata.

Di sana-sini air mata. Air mata yang membasuh luka hingga akhirnya luka itu mengering. Air mata yang mederas kala harus menghadapi beratnya sebuah perpisahan. Juga air mata bahagia ketika aku memenangkan perjuangan. Bahkan air mata putus asa karena melihat ketidakadilan, sementara aku tak bisa melakukan apa-apa untuk mengubahnya. Air mata itu mengalir untuk diriku, anakku, suamiku, temanku, bahkan orang lain yang tak ada hubungannya denganku.

Semua itu membuat aku semakin terbilas, semakin basah karena Sang Cinta menyentuhku. Terkadang aku berpikir, semakin bertambah umur semakin banyak kandungan air dalam mataku. Entahlah. Ibu Astuti, guru Biologi yang adalah temanku, harus menjelaskan hal ini. Apakah benar kandungan air dalam mata seseorang semakin banyak ketika usia makin bertambah?

Kita berbicara tentang rencana yang kita rancang pada awal tahun lalu. Terkadang rencana yang sudah disusun dengan matang tiba-tiba bisa begitu saja berubah karena ada hal lain di luar kemampuan dan kuasa kita. Perubahan itu terkadang begitu melenceng jauh dari rancangan semula. Terkadang bikin kita takjub, tetapi seringnya bikin kita bertanya: Apa maunya? Namun, boleh aku katakana bahwa terkadang Rancangan-Nya ada di atas rencana kita. Yang jelas aku percaya bahwa semua rencana-Nya adalah rancangan damai sejahtera, bukan rancangan kebinasaan.

Karena itu pada tahun 2010 ini aku juga mempunyai segudang rencana, tetapi tetaplah aku akan mendasarkan semuanya itu pada apa yang dirancangkan-Nya untukku. Manusia boleh merencanakan, tetapi rencana DIA akan berada di atasa rancangan kita. Biarlah aku menirukan perkataan seorang PEREMPUAN sederhana yang agung:yang berasal dari Desa Nazareth dua ribuan tahun lalu:
Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku sesuai perkataan-Mu.

Akhirnya kususun jari dan kubertelut untuk melantunkan doaku.
Doaku untuk Tahuh 2010
Kuucapkan syukur untuk tahun yang sudah kulewati, dan syukur pula untuk tahun yang akan kujalani. Tuhan, ajarkan kepadaku: kepasrahan, kesabaran,pengampunan, pengendalian diri, dan rasa syukur untuk hal-hal kecil hingga yang paling besar. Berikan kepadaku limpahan berkat agar juga bisa kubagikan kepada sesama. Buka pemahamanku terhadap sesuatu yang bisa menjadi luar biasa dan bermakna. Buatlah aku menjadi pribadi sederhana yang mamapu menampilkan diri sebagai karya cipta-Mu. Buatlah hatiku berkilau dalam kerendahan hati dan keceriaan. Ajari aku untuk memahami kebaikan di balik hal yang paling buruk sekalipun. Buatlah aku berguna terlebih bagi orang-orang yang kucintai, juga bagi orang yang bersebrangan denganku, atau membenciku. Kiranya hanya kepada-Mu aku menyerahkan seluruh perjalanan hidupku karena hanya Engkaulah Allah dan Juru Selamatku. Amin, ya Amin.




Akhir Desember 2009
BIG LOVE BIG OPURTUNITY

Tidak ada komentar:

Posting Komentar