IMPIAN DAN HAMBATAN
Ketika aku memandang sebuah pohon atau gambar pohon, aku mempunyai harapan pohon itu berbuah lebat dan buahnya bagus. Demikian pula kalau pohon itu diibaratkan diriku. Aku ingin berbuah lebat dalam hidupku. Berguna bagi keluarga, lingkungan kerja, juga Gereja, serta masyarakat sekitar. Namun, ternyata itu tak mudah. Ada hambatan yang menghalangi aku bisa mencapai semua itu.
Bila diibaratkan dengan sebuah kapal yang berjangkar maka ada hambatan yang muncul pada diriku adalah: aku tidak bisa mengayuh perahuku/bidukku sampai ke tengah karena takut gelombang yang besar dan takut kedalaman. Selain itu daratan sudah terlalu jauh di belakang sedangkan aku tak berani terlalu ke tengah karena rasa takutku tadi.
Injil Lukas 5: 2-6
Hal yang kuingat dari bacaan Injil di atas adalah ayat 4 dan 5
Ayat 4:
… “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.”
Ayat 5:
“ Guru telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.”
Aku mendapatkan buah pikiran untuk kedua ayat di atas:
- aku menyadari bahwa Allah memberikan kesempatan dan dorongan agar aku
lebih berani menuju ke tengah ( menghadapi tantangan hidup)
- Aku meyakini meyakini kalau DIA yang mengatakan hal itu kepadaku, itu karena
DIA tahu bahwa aku bisa melakukannya.
Perasaan hatiku yang muncul adalah:
- aku cemas karena aku mempunyai begitu banyak kekurangan
- aku juga kecewa untuk beberapa hal dalam pencapaian hidupku
- Namun, di samping itu aku merasa tenang karena berdasarkan pengalaman yang
paling buruk sekali pun dalam hidupku, aku masih tetap bertahan dan tidak
kurang suatu apa pun. Itu semuanya semata-mata bukan karena kekuatanku,
hanya karena kekuatan Allah-lah yang memampukan aku melewati hal terburuk
dalam hidupku.
- Aku tetap waspada karena aku lemah untuk banyak hal. Aku menyadari begitu
banyak kelemahanku. Kenyataannya meskipun sudah waspada ternyata kita bisa
kecolongan juga.
- Aku memupuk terus semangatku agar aku bisa berlayar ke tempat dalam itu
dengan sebuah penghiburan : “Jangan takut,
AKU akan menyertaimu sampai akhir
zaman.”
Dari situ, muncul kehendak dalam diriku: bahwa aku harus banyak bekerja keras, berdoa, dan bersabar selama aku berjuang untuk pencapaian mimpiku.
Cayoooo kamu pasti bisa!!!!
(Enung Martina)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar