Senin, 20 Juli 2015

PERJALANAN 6: ANTARA SALO-DESENZANO

Perjalanan kami pada hari ke-5 yaitu Kota Salo dan Dezensano. Dua tempat yang berarti dalam perjalanan hidup Santa Angela Mericci.

Salo
Salo ternyata merupakan kota yang dan dulu pernah menjadi basis fasisme di Italia dipimpin oleh mantan pemimpin Italia Mussolini yang membentuk Republic of Salo pada tahun 1943. Sedikit tentang peristiwa sejarah ini kita simak: Pada bulan September 1943, Italia menyerah kepada Sekutu setelah Benito Mussolini dipecat dari kedudukannya sebagai Perdana Menteri. Reaksi Hitler atas pengkhianatan Sekutunya itu adalah dengan menduduki Italia dan wilayah pendudukannya di Balkan dan Prancis Selatan. Untuk menopang kedudukannya, diktator Nazi itu membentuk sebuah rezim Fasis di Salo, Italia Utara. Untuk memimpin pemerintahan boneka Nazi itu dia mengangkat Mussolini, yang berhasil dibebaskan dari penjara Italia oleh pasukan komando Jerman. Untuk menopang pertahanan negara boneka Italia tersebut, Hitler memerintahkan Wehrmacht membentuk unit-unit tempur yang terdiri atas para prajurit Italia yang pro-Fasis dan bersedia tetap bertempur di pihak Jerman melawan Inggris dan Amerika.

Salò berada di bantaran kiri Danau Garda, yang di situ terdapat pantai dan pelabuhan. Di utara Salò terdapat taman alam setempat bernama Alto Garda Bresciano. Di selatannya terdapat timbunan miring yang banyak dimanfaatkan untuk pertanian.  Berdasarkan sejarah Salò didirikan dengan nama Pagus Salodium oleh bangsa Romawi. Pada tahun 1337, Salodium menjadi ibu kota daerah otonom Magnifica Patria, tempat  bantaran barat danau dan Valle Sabbia membentuk bagian Republik Venesia.

Ketika kami sampai di kota ini, di depan mata terbentang pemandangan yang bikin mulut ternganga. Danau yang begitu luas, riak air danau berwarna biru bersih yang tenang, deretan gunung berpuncak runcing-runcing ( bila musim dingin kata Louis, gunung tersebut  berlapis salju)  tampak di kejauhan, musim panas membuat matahari terasa sangat bersinar dan sangat terang sehingga membuat bunga-bunga di pantai Danau Garda nampak lebih cantik dan lebih berseri.  Langit biru terang membentang luas, plus hembusan angin semilir di awal musim panas yang menyegarkan. Che bella vista! Aaah  sungguh kemewahan yang tiada tara. Sempurnalah segalanya!

Kota Salo mempunyai arti tersendiri bagi Santa Angela Merici. Sesudah kedua orang tuanya meninggal dunia, tak mungkin lagi bagi Angela untuk tetap tinggal di desanya, Desenzano, sebab pada masa itu tak pantaslah seorang gadis tinggal hidup sendirian. Karena itu, dengan berat hati ditinggalkannya desanya tercinta menuju ke Salo, untuk tinggal bersama pamannya.

Salo sangat dekat dengan Desenzano, tetapi jelas Salo lebih besar dan lebih penting kedudukannya pada masa itu. Di kota ini banyak bangsawan dan cerdik cendekia tinggal. Kehidupan di kota ini jelas berbeda dengan kehidupan di kota kecil Desenzano. Namun, gaya hidup Salo, tak mampu mengubah pribadi dan melunturkan semangat kemiskinan yang meresapi diri Angela. Angela merasa kerasan tinggal di rumah pamannya, karena suasana keluraga Biancosi tak jauh berbeda dengan keluarganya yang mendasarkan pada hidup kekeristenan yang saleh. Dengan penuh kasih sayang keluarga itu menerima Angela sebagai anaknya sendiri.

          Keluarga Biancosi termasuk keluarga bangsawan menengah dan dikenal sebagai orang kaya di kota itu. Corak kehidupan keluarga ini berbeda dengan keluarga Angela. Di rumah pamannya segala sesuatu tersedia, banyak pelayan yang siap sepanjang waktu untuk melayani. Namun, Angela tak membiarkan dirinya dimanjakan. Dia tetap mengurus dirinya sendiri dan mengerjakan pekerrjaan rumah tangga. Rasa humornya dan kerelaannya menolong, ternyata banyak menawan hati banyak orang. Di rumah pamannya, Angela mempunyai kesempatan untuk bergaul dengan para bangsawan. Pengalaman ini tentunya membantu Angela kelak dalam karyanya karena beliau banyak berhubungan dengan kaum bangsawan dan cerdik-cendekia. 

         Salo memperkaya Angela. Di sini ia mulai berkenalan dengan para biarawan Fransiskan. Pada masa itu, para Fransiskan merasul dengan hebat sekali sehingga banyak menawan hati orang-orang. Di samping berkhotbah, para Fransiskan ini  melakukan jenis kerasulan lain seperti: membuka rumah yatim piatu, rumah gadai untuk orang miskin, rumah sakit, dan rumah penampungan. Santo Fransiskus Asisi sendiri rupanya mau mengikutsertakan kaum awam dalam pengabdian mereka kepada gereja dengan menyusun sebuah peraturan hidup bagi Ordo Ketiga yang anggotanya terdiri dari kaum awam yang menyadari tugas dan kewajibannya sebagai garam dunia.  
Terdorong keinginannya untuk menyambut komuni setiap hari, Angela mendaftarkan diri menjadi anggota Ordo Ketiga Fransiskan. Sampai akhir hayatnya, kesetiaan Angela pada persekutuan itu tak pernah luntur. Dia selalu memperkenalkan diri sebagai Sour Angela Terziaria. Angela berusaha memenuhi kewajibannya sebagai anggota Ordo Ketiga. Dia tekun menerapkan dan menghayati kemiskinannya dengan berdoa dan mati raga. Angela mendapat pengaruh yang sangat besar dari Ordo Ketiga Fransiskan dalam pembentukan spiritual dan kerasulannya. Demikian besar kesetiaan Angela, sampai dia minta dimakamkan dalam pakaian Ordo Ketiga.
Di kota Salo kami mengunjungi Duomo di Salo, yaitu  katedral yang dipersembahkan untuk memperingati Maria yang mendapat kabar suka cita. Gereja ini dibangun pada tahun 1453. Di dalam katdedral ini ada lukisan karya Moretto yang menggambarkan St. Angela sedang berdoa. 

Desenzano del Garda

          Desenzano adalah sebuah kota resor danau yang indah di tepi Lago di Garda, Italia Utara. Cuaca yang cerah di musim panas menimbulkan suasana romantis. Nama kota ini sekarang dikenal dengan Desenzano del Garda. Kota ini termasuk di Italia bagian utara , Wilayah Lombardia, Provinsi Brescia. Kota ini tak bisa lepas dari Danau Garda, danau terbesar di Italia. 

Danau Garda

Danau yang juga dikenal sebagai Lago di Garda ini banyak dikunjungi para wisatawan.  Wisatawan  bisa berolahraga di atas permukaan air yang tenang. Berenang, berlayar, atau mendayung sampan, dapat dilakukan sambil menikmati air yang sewarna zamrud. Kota-kota kecil di tepian danau Garda bagian selatan memiliki mikro iklim Mediterania yang hangat sehingga pohon-pohon anggur serta zaitun pun dapat tumbuh dengan baik di sana.

Di kota kecil ini pula,kita bisa memperkaya wawasan arsitektur dengan memperhatikan bangunan-bangunannya yang masih dalam kondisi terjaga. Beberapa bangunan dari tahun 1004  sudah direstorasi dengan baik. Meski tata ruangnya kini bergaya kontemporer dengan lantai kayu ek dan mebel yang  simpel, tetapi dari kejauhan tetap memancarkan aura masa lalu. Gereja-gereja tua juga sudah banyak yang direstorasi, tetapi masih mempertahankan keasliannya.

Di Desenzano,  tepi danau Garda ini, kami mengunjungi gereja yang pada masa hidup Angela sering dikunjungi beliau. Kami mengunjungi Duomo. Gereja ini dibangun di atas reruntuhan Gereja St. Zeno. Pembangunan selesai pada tahun 1480. Gereja ini dipersembahkan untuk menghormati St. Maria Magdalena. Seabad kemudian warga Desenzano memugar secara bertahap. Akhirnya tahun 1611 gereja selesai dibangun dan diresmikan. Di sana ada altar yang diperuntukkan kepada Santa Angela yang dibangun pada tahun 1874.  Pada altar gereja ini tertanam relikwi Santa Angela. Pada gereja ini pula ada altar yang sering dikunjungi Santa Angela untuk berdoa  semasa hidupnya, yaitu Altar St. Nicholas Tolentino, St. Vincentius, St. Anastasius, dan St. Catherina dari Alexandria. Kami berdoa dan menikmati keindahan bangunan kuno ini. Ada keharuan yang menyeruak ketika kami memasuki gereja tempat santa pelindung kami juga berdoa di dalamnya.

Untuk sampai di Desenzano, kami dari Salo diajak menyusuri Danau garda dengan cruize yang sudah tersedia untuk kami. Keindahan danau kami nikmati sepanjang kami berada di cruize. Danau ini bermuara di Provinsi Brescia, Provinsi Trento, dan Provinsi Verona dengan luas 2.350 km² yang terdiri dari 5 pulau. Danau ini dikenal sebagai destinasi favorit para traveller dan sosialitas Italia, bahkan tidak hanya dari dalam negri saja. Turis dari berbagai negara pun kerap mengunjungi tempat ini guna menikmati pemandangan alamnya yang sangat indah. Tidak peduli musim semi, musim panas,  atau musim dingin, dalam setiap musim danau ini tetap menjadi tujuan  para turis. Saat musim panas  dan cuaca cerah, kita dapat melakukan aktivitas air mulai dari diving hingga berlayar mengelilingi daerah sekitar. Sementara saat musim dingin dan turun salju. Kawasan ini merupakan spot ski yang cukup ramai dikunjungi setiap tahunnya. Begitu kata Louis ketika saya mengobrol tentang keindahan danau ini.


Secara topografis kawasan Danau Lago Di Garda dikelilingi oleh perkebunan anggur, peternakan, serta bukit dan pegunungan yang bayangan indahnya dapat kita lihat melalui pantulan di permukaan airnya. Danau Garda juga terkenal sebagai tempat para sosialita Eropa menikmati aktifitas water sports, seperti berlayar, wind-surfing, dan diving. Saat  cuaca yang sejuk dan saat langit berwarna cerah, katanya, kita  bisa berjalan-jalan ke bagian lain danau ini, yaitu ke pegunungan Dolomites yang sempurna untuk menikmati olah raga panjat tebing ataupun hiking. Namun, kami tidak ke sana karena bukan bagian dari perjalanan kami.

Selain itu, Danau Garda merupakan danau terbesar di Italia dan terletak di antara Milan dan Venice serta merupakan salah satu titik liburan terpopuler bagi orang Italia. Daratan bagian selatan merupakan rumah bagi penginapan dengan warna-warna pastel dan hotel-hotel dengan atap terakota. Daerah selatan juga merupakan daerah yang sepi dan nyaman. Bagian utara merupakan titik tertinggi Dolomit, magnet bagi para pejalan kaki dan pesepeda yang ingin menguji nyali mereka.

Desenzano dan  Masa Angela
          Masa kecil Angela dihabiskan di Desenzano. Kota kecil ini sejak dulu sudah terkenal keindahan alamnya. Di sebelah utara Danau garda tampak menjulang tinggi lereng Pegunungan Alpen yang curam. Bagian selatan Danau ini melengkung bagaikan sebuah busur. Dengan bentuk  yang unik ini, menjadikan Desenzano sebagai salah satu kota pelabuhan alam yang penting. 

Le Grezze Mericci: Rumah keluarga Angela Mericci di Desenzano

Dengan naungan alam nan molek inilah, Angela Mericci dibesarkan dalam keluarga Kristen sederhana yang saleh. Di tengah kemerosotan moral pada zamannya, keluarga Merici memberikan pelajaran agama dan moral kepada kedua putrinya. Giovanni Mericci selalu membacakan riwayat para martir  dan para orang kudus kepada anak-anaknya. Sampai akhir hayatnya, Angela selalu terkenang akan kemesraan keluarganya. Suasana keluarga yang demikian baik dan kesaksian yang diberikan ayahnya, menyuburkan benih panggilan yang ditanam Tuhan dalam hati Angela.

Seperti gadis-gadis Desenzano pada umumnya, Angela pun tidak pergi ke sekolah, melainkan membantu orang tuanya di ladang dan di rumah. Pada masa itu hanya para gadis kaum bangsawan saja yang bersekolah. Angela menerima pendidikan yang baik dari kedua orang tuanya yang saleh. Ibunya mengajarkan pekerjaan rumah tangga kepada putri-putrinya. Dan sifat sosial ibunya yang selalu memperhatikan orang-orang yang mengalami kesukaran dan kemiskinan direkam oleh Angela. Ayahnya memiliki sebuah ladang anggur. Kedua orang tua Angela seusai bekerja di ladang., sering menceritakan kisah orang kudus kepada anak-anaknya, sehingga seringkali kedua putrinya bermain dan berkhayal menjadi pertapa dan pendoa.

          Kebahagiaan Angela bersama keluarga di Desenzano tak berlangsung lama. Adik tercintanya yang sekaligus menjadi temannya bermain direnggut maut. Sepeninggal adiknya Angela merasa kesepian dan sangat kehilangan. Hatinya dipenuhi kedukaan dan kecemasan akan keselamatan adiknya. Dia cemas kalau-kalau adiknya mengalami penderitaan. Terdorong rasa cinta dan kecemasan akan keselamatan adiknya, Angela selalu berdoa bagi adiknya.

        Hingga pada suatu siang saat  musim panen,  di ladang yang berlokasi di Brudazzo, tepatnya saat ia mengaso dan berdoa, tiba-tiba ia melihat langit terbuka. serombongan malaikat naik turun tangga yang menghubungkan dunia dengan surga.... dan di antara malaikat-malaikat itu ada serombongan gadis-gadis. Angela mengenali saudarinya juga ada di sana di antara para gadis itu.
   
     Penampakan itu menimbulkan kepastian dalam dirinya bahwa adiknya sudah mengalami kebahagiaan abadi. Sesudah mengalami peristiwa itu, Angela merasa semakin dekat dengan Tuhan. Tekadnya untuk membaktikan dirinya seumur hidup semakin kuat.
     
       Peristiwa kematian adiknya belum hilang dari ingatan Angela, tetapi wabah besar datang melanda Italia. Tanpa kenal belas kasihan, wabah itu pun menyerang penduduk Desenzano, termasuk kedua orang tua Angela. Angela yang kira-kira berusia 13 tahun pun kini yatim piatu.  Karena itulah, Angela memutuskan menerima ajakan pamannya, Biancossi, untuk tinggal bersamanya di kota Salo.
              
         Kunjungan kami di Desenzano diakhiri dengan mengikuti perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Romo Igantius Ismartono, SJ. Ekaristi ini diseleggarakan di Mericianum, yaitu sebuah bangunan modern yang dibangun oleh para suster Ursulin dari St. Carolus Baromeus dari tahun 1963 sampai 1973. Tempat ini digunakan sebagai pusat spiritual Mericci (Mericcian Spirituality Center). Mericcianum Center merupakan asosiasi yang didirikan pada tanggal 9 Mei 1984. Asosiasi ini bertujuan melakukan riset dan mempertahankan semua warisan iman serta budaya dari St. Angela, baik berupa tulisan ataupun gagasan. (Ch. Enung Martina) 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar