Perjalanan kami pada hari ke-5 yaitu Kota Salo dan
Dezensano. Dua tempat yang berarti dalam perjalanan hidup Santa Angela Mericci.
Salo
Salo ternyata
merupakan kota yang dan dulu pernah menjadi basis fasisme di Italia dipimpin
oleh mantan pemimpin Italia Mussolini yang membentuk Republic of Salo pada tahun 1943. Sedikit tentang peristiwa sejarah
ini kita simak: Pada bulan September 1943, Italia menyerah kepada Sekutu
setelah Benito Mussolini dipecat dari kedudukannya sebagai Perdana Menteri.
Reaksi Hitler atas pengkhianatan Sekutunya itu adalah dengan menduduki Italia
dan wilayah pendudukannya di Balkan dan Prancis Selatan. Untuk menopang kedudukannya,
diktator Nazi itu membentuk sebuah rezim Fasis di Salo, Italia Utara. Untuk
memimpin pemerintahan boneka Nazi itu dia mengangkat Mussolini, yang berhasil
dibebaskan dari penjara Italia oleh pasukan komando Jerman. Untuk menopang
pertahanan negara boneka Italia tersebut, Hitler memerintahkan Wehrmacht
membentuk unit-unit tempur yang terdiri atas para prajurit Italia yang
pro-Fasis dan bersedia tetap bertempur di pihak Jerman melawan Inggris dan
Amerika.
Salò berada di bantaran kiri Danau Garda, yang di
situ terdapat pantai dan pelabuhan. Di utara Salò terdapat taman
alam setempat bernama Alto Garda Bresciano. Di selatannya terdapat timbunan
miring yang banyak dimanfaatkan untuk pertanian. Berdasarkan sejarah Salò didirikan dengan
nama Pagus Salodium oleh bangsa Romawi. Pada tahun 1337,
Salodium menjadi ibu kota daerah otonom Magnifica Patria, tempat bantaran barat danau dan Valle Sabbia
membentuk bagian Republik Venesia.
Ketika kami
sampai di kota ini, di depan mata terbentang pemandangan yang bikin mulut ternganga.
Danau yang begitu luas, riak air danau berwarna biru bersih yang tenang,
deretan gunung berpuncak runcing-runcing ( bila musim dingin kata Louis, gunung
tersebut berlapis salju) tampak di kejauhan, musim panas membuat
matahari terasa sangat bersinar dan sangat terang sehingga membuat bunga-bunga
di pantai Danau Garda nampak lebih cantik dan lebih berseri. Langit biru terang membentang luas, plus
hembusan angin semilir di awal musim panas yang menyegarkan. Che bella vista! Aaah sungguh
kemewahan yang tiada tara. Sempurnalah segalanya!
Kota Salo
mempunyai arti tersendiri bagi Santa Angela Merici. Sesudah kedua orang tuanya
meninggal dunia, tak mungkin lagi bagi Angela untuk tetap tinggal di desanya,
Desenzano, sebab pada masa itu tak pantaslah seorang gadis tinggal hidup
sendirian. Karena itu, dengan berat hati ditinggalkannya desanya tercinta
menuju ke Salo, untuk tinggal bersama pamannya.
Salo sangat
dekat dengan Desenzano, tetapi jelas Salo lebih besar dan lebih penting
kedudukannya pada masa itu. Di kota ini banyak bangsawan dan cerdik cendekia
tinggal. Kehidupan di kota ini jelas berbeda dengan kehidupan di kota kecil
Desenzano. Namun, gaya hidup Salo, tak mampu mengubah pribadi dan melunturkan
semangat kemiskinan yang meresapi diri Angela. Angela merasa kerasan tinggal di
rumah pamannya, karena suasana keluraga Biancosi tak jauh berbeda dengan
keluarganya yang mendasarkan pada hidup kekeristenan yang saleh. Dengan penuh
kasih sayang keluarga itu menerima Angela sebagai anaknya sendiri.
Keluarga Biancosi termasuk
keluarga bangsawan menengah dan dikenal sebagai orang kaya di kota itu. Corak
kehidupan keluarga ini berbeda dengan keluarga Angela. Di rumah pamannya segala
sesuatu tersedia, banyak pelayan yang siap sepanjang waktu untuk melayani.
Namun, Angela tak membiarkan dirinya dimanjakan. Dia tetap mengurus dirinya
sendiri dan mengerjakan pekerrjaan rumah tangga. Rasa humornya dan kerelaannya
menolong, ternyata banyak menawan hati banyak orang. Di rumah pamannya, Angela
mempunyai kesempatan untuk bergaul dengan para bangsawan. Pengalaman ini
tentunya membantu Angela kelak dalam karyanya karena beliau banyak berhubungan
dengan kaum bangsawan dan cerdik-cendekia.
Salo memperkaya Angela. Di sini
ia mulai berkenalan dengan para biarawan Fransiskan. Pada masa itu, para
Fransiskan merasul dengan hebat sekali sehingga banyak menawan hati
orang-orang. Di samping berkhotbah, para Fransiskan ini melakukan jenis kerasulan lain seperti:
membuka rumah yatim piatu, rumah gadai untuk orang miskin, rumah sakit, dan
rumah penampungan. Santo Fransiskus Asisi sendiri rupanya mau mengikutsertakan
kaum awam dalam pengabdian mereka kepada gereja dengan menyusun sebuah
peraturan hidup bagi Ordo Ketiga yang anggotanya terdiri dari kaum awam yang
menyadari tugas dan kewajibannya sebagai garam dunia.
Terdorong keinginannya untuk
menyambut komuni setiap hari, Angela mendaftarkan diri menjadi anggota Ordo
Ketiga Fransiskan. Sampai akhir hayatnya, kesetiaan Angela pada persekutuan itu
tak pernah luntur. Dia selalu memperkenalkan diri sebagai Sour Angela
Terziaria. Angela berusaha memenuhi kewajibannya sebagai anggota Ordo Ketiga.
Dia tekun menerapkan dan menghayati kemiskinannya dengan berdoa dan mati raga.
Angela mendapat pengaruh yang sangat besar dari Ordo Ketiga Fransiskan dalam
pembentukan spiritual dan kerasulannya. Demikian besar kesetiaan Angela, sampai
dia minta dimakamkan dalam pakaian Ordo Ketiga.
Di kota Salo kami mengunjungi Duomo di Salo, yaitu katedral yang dipersembahkan untuk
memperingati Maria yang mendapat kabar suka cita. Gereja ini dibangun pada
tahun 1453. Di dalam katdedral ini ada lukisan karya Moretto yang menggambarkan
St. Angela sedang berdoa.
Desenzano del Garda
Desenzano adalah sebuah kota
resor danau yang indah di tepi Lago di Garda, Italia Utara. Cuaca yang cerah
di musim panas menimbulkan suasana romantis. Nama kota ini sekarang dikenal
dengan Desenzano del Garda. Kota ini termasuk di Italia bagian utara
, Wilayah Lombardia, Provinsi Brescia. Kota ini tak bisa
lepas dari Danau Garda, danau terbesar di Italia.
Danau
Garda
Danau yang juga dikenal sebagai Lago di Garda ini banyak
dikunjungi para wisatawan. Wisatawan bisa berolahraga di atas permukaan air yang
tenang. Berenang, berlayar, atau mendayung sampan, dapat dilakukan sambil
menikmati air yang sewarna zamrud. Kota-kota kecil di tepian danau Garda bagian
selatan memiliki mikro iklim Mediterania yang hangat sehingga pohon-pohon
anggur serta zaitun pun dapat tumbuh dengan baik di sana.
Di kota kecil ini pula,kita bisa memperkaya wawasan arsitektur
dengan memperhatikan bangunan-bangunannya yang masih dalam kondisi terjaga. Beberapa
bangunan dari tahun 1004 sudah direstorasi
dengan baik. Meski tata ruangnya kini bergaya kontemporer dengan lantai kayu ek
dan mebel yang simpel, tetapi dari
kejauhan tetap memancarkan aura masa lalu. Gereja-gereja tua juga sudah banyak
yang direstorasi, tetapi masih mempertahankan keasliannya.
Di Desenzano, tepi danau
Garda ini, kami mengunjungi gereja yang pada masa hidup Angela sering
dikunjungi beliau. Kami mengunjungi Duomo. Gereja ini dibangun di atas
reruntuhan Gereja St. Zeno. Pembangunan selesai pada tahun 1480. Gereja ini dipersembahkan
untuk menghormati St. Maria Magdalena. Seabad kemudian warga Desenzano memugar
secara bertahap. Akhirnya tahun 1611 gereja selesai dibangun dan diresmikan. Di
sana ada altar yang diperuntukkan kepada Santa Angela yang dibangun pada tahun
1874. Pada altar gereja ini tertanam
relikwi Santa Angela. Pada gereja ini pula ada altar yang sering dikunjungi
Santa Angela untuk berdoa semasa
hidupnya, yaitu Altar St. Nicholas Tolentino, St. Vincentius, St. Anastasius,
dan St. Catherina dari Alexandria. Kami berdoa dan menikmati keindahan bangunan
kuno ini. Ada keharuan yang menyeruak ketika kami memasuki gereja tempat santa
pelindung kami juga berdoa di dalamnya.
Untuk
sampai di Desenzano, kami dari Salo diajak menyusuri Danau garda dengan cruize yang sudah tersedia untuk kami.
Keindahan danau kami nikmati sepanjang kami berada di cruize. Danau ini bermuara di Provinsi Brescia, Provinsi Trento,
dan Provinsi Verona dengan luas 2.350 km² yang terdiri dari 5 pulau. Danau ini
dikenal sebagai destinasi favorit para traveller
dan sosialitas Italia, bahkan tidak hanya dari dalam negri saja. Turis dari
berbagai negara pun kerap mengunjungi tempat ini guna menikmati
pemandangan alamnya yang sangat indah. Tidak peduli musim semi, musim panas, atau
musim dingin, dalam setiap musim danau ini tetap menjadi tujuan para turis. Saat musim panas dan cuaca cerah, kita dapat melakukan
aktivitas air mulai dari diving hingga berlayar mengelilingi daerah
sekitar. Sementara saat musim dingin dan turun salju. Kawasan ini merupakan
spot ski yang cukup ramai dikunjungi setiap tahunnya. Begitu kata Louis ketika
saya mengobrol tentang keindahan danau ini.
Secara
topografis kawasan Danau Lago Di Garda dikelilingi oleh perkebunan anggur,
peternakan, serta bukit dan pegunungan yang bayangan indahnya dapat kita lihat
melalui pantulan di permukaan airnya. Danau Garda juga terkenal sebagai tempat
para sosialita Eropa menikmati aktifitas water sports, seperti
berlayar, wind-surfing, dan diving. Saat cuaca yang sejuk dan saat langit berwarna
cerah, katanya, kita bisa berjalan-jalan
ke bagian lain danau ini, yaitu ke pegunungan Dolomites yang sempurna untuk
menikmati olah raga panjat tebing ataupun hiking.
Namun, kami tidak ke sana karena bukan bagian dari perjalanan kami.
Selain itu, Danau Garda merupakan danau terbesar di Italia dan terletak
di antara Milan dan Venice serta merupakan salah satu titik liburan terpopuler
bagi orang Italia. Daratan bagian selatan merupakan rumah bagi penginapan
dengan warna-warna pastel dan hotel-hotel dengan atap terakota. Daerah selatan
juga merupakan daerah yang sepi dan nyaman. Bagian utara merupakan titik
tertinggi Dolomit, magnet bagi para pejalan kaki dan pesepeda yang ingin
menguji nyali mereka.
Desenzano dan Masa Angela
Masa kecil Angela dihabiskan di Desenzano. Kota kecil ini
sejak dulu sudah terkenal keindahan alamnya. Di sebelah utara Danau garda
tampak menjulang tinggi lereng Pegunungan Alpen yang curam. Bagian selatan
Danau ini melengkung bagaikan sebuah busur. Dengan bentuk yang unik ini, menjadikan Desenzano sebagai
salah satu kota pelabuhan alam yang penting.
Le Grezze Mericci: Rumah
keluarga Angela Mericci di Desenzano
Dengan naungan
alam nan molek inilah, Angela Mericci dibesarkan dalam keluarga Kristen
sederhana yang saleh. Di tengah kemerosotan moral pada zamannya, keluarga
Merici memberikan pelajaran agama dan moral kepada kedua putrinya. Giovanni
Mericci selalu membacakan riwayat para martir
dan para orang kudus kepada anak-anaknya. Sampai akhir hayatnya, Angela
selalu terkenang akan kemesraan keluarganya. Suasana keluarga yang demikian
baik dan kesaksian yang diberikan ayahnya, menyuburkan benih panggilan yang
ditanam Tuhan dalam hati Angela.
Seperti
gadis-gadis Desenzano pada umumnya, Angela pun tidak pergi ke sekolah,
melainkan membantu orang tuanya di ladang dan di rumah. Pada masa itu hanya
para gadis kaum bangsawan saja yang bersekolah. Angela menerima pendidikan yang
baik dari kedua orang tuanya yang saleh. Ibunya mengajarkan pekerjaan rumah
tangga kepada putri-putrinya. Dan sifat sosial ibunya yang selalu memperhatikan
orang-orang yang mengalami kesukaran dan kemiskinan direkam oleh Angela.
Ayahnya memiliki sebuah ladang anggur. Kedua orang tua Angela seusai bekerja di
ladang., sering menceritakan kisah orang kudus kepada anak-anaknya, sehingga
seringkali kedua putrinya bermain dan berkhayal menjadi pertapa dan pendoa.
Kebahagiaan
Angela bersama keluarga di Desenzano tak berlangsung lama. Adik tercintanya
yang sekaligus menjadi temannya bermain direnggut maut. Sepeninggal adiknya
Angela merasa kesepian dan sangat kehilangan. Hatinya dipenuhi kedukaan dan
kecemasan akan keselamatan adiknya. Dia cemas kalau-kalau adiknya mengalami
penderitaan. Terdorong rasa cinta dan kecemasan akan keselamatan adiknya, Angela
selalu berdoa bagi adiknya.
Hingga
pada suatu siang saat musim panen, di ladang yang berlokasi di Brudazzo, tepatnya
saat ia mengaso dan berdoa, tiba-tiba ia melihat langit terbuka. serombongan
malaikat naik turun tangga yang menghubungkan dunia dengan surga.... dan di
antara malaikat-malaikat itu ada serombongan gadis-gadis. Angela mengenali
saudarinya juga ada di sana di antara para gadis itu.
Penampakan itu menimbulkan kepastian dalam dirinya bahwa adiknya sudah mengalami kebahagiaan abadi. Sesudah mengalami peristiwa itu, Angela merasa semakin dekat dengan Tuhan. Tekadnya untuk membaktikan dirinya seumur hidup semakin kuat.
Peristiwa kematian adiknya belum hilang dari ingatan Angela, tetapi wabah besar datang melanda Italia. Tanpa kenal belas kasihan, wabah itu pun menyerang penduduk Desenzano, termasuk kedua orang tua Angela. Angela yang kira-kira berusia 13 tahun pun kini yatim piatu. Karena itulah, Angela memutuskan menerima ajakan pamannya, Biancossi, untuk tinggal bersamanya di kota Salo.
Kunjungan kami di Desenzano diakhiri dengan mengikuti perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Romo Igantius Ismartono, SJ. Ekaristi ini diseleggarakan di Mericianum, yaitu sebuah bangunan modern yang dibangun oleh para suster Ursulin dari St. Carolus Baromeus dari tahun 1963 sampai 1973. Tempat ini digunakan sebagai pusat spiritual Mericci (Mericcian Spirituality Center). Mericcianum Center merupakan asosiasi yang didirikan pada tanggal 9 Mei 1984. Asosiasi ini bertujuan melakukan riset dan mempertahankan semua warisan iman serta budaya dari St. Angela, baik berupa tulisan ataupun gagasan. (Ch. Enung Martina)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar