Minggu, 20 Maret 2016

PUISI TENTANG MEDITASI

MASUK KE DALAM DIRI
Duduk tegak, tangan di pangkuan
mata terpejam dalam diam
lidah menyentuh langit
mulut terkaptup sunyi
               
Tanpa suara hanya rasa yang berkelana
masa lalu, sekarang, dam masa depan
vision silih berganti
dari yang suci hingga yang keji
semua datang silih berganti


Pusatkan nafas pada satu titik
titik mula pada ulu hati
lokasi di bawah belahan payu dara
titik kedua, tiga jari di bawah pusar
titik ketiga antara kemaluan dan dubur
keempat menuju tulang ekor
kelima naik perlahan ke pinggang
merambat ke titik enam ada pada kedua pundak dan belikat
lanjut naik ke tengkuk,
itu titik yang ketujuh
yang terakhir titik ke delapan
meridian paling tinggi, kening tempat neokorteks
lokasi akal budi  bersemayam

Bernafas diam dan dalam
oksigen masuk biasa dan perlahan
prana bergerak lembut dan pasti
menyeruak tanpa henti
menerobos tanpa ampun
melintasi seluruh nadi dan aliran darah
menelusup masuk ke sumsum tulang belulang

Prana membuka sumbatan dan hambatan
dengan pasti dia mengalir tanpa peduli
panas-kebas
nyeri, pedih, perih
gatal, pegal, mual
pusing-bening
Berdenyar silih berganti
datang dan pergi

Ulat bulu berjalan menelusuri pori-pori kulitmu
Riap serangga mengitari sekujur tubuhmu
sedetik pun tak terbebas tak terlepas
tanpa ampun prana menggempur yang tak teratur
melempar waktu
dan mendamparkannya pada keheningan
hening
bening
(Ch. Enung Martina)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar