Kamis, 31 Maret 2016

MENGHADAPI KETAKUTAN SAAT DIKRITIK


Karya adalah sesuatu yang diciptakan dengan tujuan mengekspresikan perasaan dan  pikiran seseorang. Karya merupakan ekspresi diri seseorang. Karya ibarat anak yang dikandung selama 9 bulan yang dinantikan kelahirannya. Karya merupakan suatu proses perpaduan antara diriku, orang lain, semesta, dan Sang Pencipta. Ketika seseorang berkarya dia menjalankan perannya sebagai citra dari Sang Pencipta. Berkarya berarti melakukan tindakan Sang Pencipta, yaitu mencipta. Ada unsur spiritual dalam sebuah karya bila kita menyadarinya. Sebuah karya pasti mempunyai tujuan yang baik. Yang bertujuan buruk tidak dinamakan karya melainkan dosa yang mengakibatkan malapetaka.

Namun, meskipun orang tahu bahwa berkarya itu untuk tujuan yang baik, terkadang sering orang merasa takut atau malu untuk menampilkan karyanya. Bahkan, ada orang sebelum berkarya sudah takut dulu dengan anggapan dan penilaian orang terhadap karyanya. Karena itu, ia gagal untuk berkarya karena sudah ngeri membayangkan kritikan yang akan dituainya.

Banyak orang yang menganggap, bahwa seseorang yang mendapat kritikan dari suatu hasil yang mereka kerjakan itu akan menjadikan kegagalan bagi diri mereka. Padahal, hal semacam tidak benar. Perlu kita ketahui, bahwa setiap kritikan yang kita dapatkan, akan menjadikan kualitas pekerjaan itu lebih baik lagi.  Jika kita mampu menerima kritikan itu serta melakukan perbaikan terhadap hasil atau pekerjaan kita, maka kita pun nantinya akan mendapatkan pujian yang sepadan.

Jika kita memang merasa takut untuk dikritik, maka, apa yang akan kita lakukan hanya sebatas kemampuan kita. Tidak akan ada perubahan yang lebih baik lagi jika takut kritikan. Hal itu akan membuat kita semakin terpuruk dalam ketertinggalan. Perlu kita ketahui, sebuah kritikan dari orang lain, merupakan salah satu kunci dari kesuksesan orang. Karena, kritikan yang mereka dapat akan memperbaiki kualitas hidup mereka, serta kualitas hasil dari apa yang mereka kerjakan.

Maka dari itu, kenali rasa ketakutan kita dan buang jauh-jauh hal itu dari hidup kita. Ketakutan yang kita alami adalah hal yang benar-benar subjektif. Karena rasa takut itu tidak bisa dilihat atau disentuh, tidak memiliki bau dan juga tidak memiliki rasa serta tidak memiliki bentuk. Ketakutan yang kita alami, berada didalam kepala kita, tepatnya terdapat otak kita.

Ada sementara ahli mengatakan bahwa seseorang yang merasa takut dikritik dan melihat kritikan sebagai saat menjatuhkan dirinya disebabkan karena pengalaman dalam keluarga. Para ahli menngatakan jika kita hidup di dalam keluarga yang selalu memberikan kritikan, kita akan selalu merasa sedang dijatuhkan ketika seseorang mengkritik kita. Kendati kita sudah melakukan hal baik tanpa cela, kita akan cenderung menyalahkan diri sendiri saat dikritik. Padahal kita tahu, ketika kita mengatakan hal buruk terhadap seseorang atau menyakiti hati orang lain lewat perkataan, kita pun sebenarnya sedang mengkritik orang lain, bukan? 

Agar kritik tak selalu berdampak buruk, kita bisa mengganti persepsi bahwa yang dikatakan orang terhadap kita bukanlah semata-mata kesalahan yang sudah kita perbuat. Untuk itu, ada beberapa strategi  menghindari ketakutan saat dikritik:

Tak ada manusia yang sempurna, begitu pun kita. Menerima kesalahan yang dilakukan orang lain adalah hal normal, demikian pula bila kita yang melakukan kesalahan. Sangat mudah memperbaiki kesalahan dan fokuslah pada solusi, bukan salah menyalahkan. Kuatkan hati, dengan semakin terbuka terhadap kritikan, hidup kita akan semakin berkembang ke arah yang baik.

Bersiaplah selalu untuk menghadapi kritikan di segala suasana. Persiapan ini ibarat kita harus menggunakan sepatu khusus ketika harus mendaki gunung. Bila tak ada jalan pintas untuk sampai ke puncak, tak masalah bukan? Kita akan semakin tangguh menghadapi ancaman di depan kita, termasuk kritikan jenis apa pun.

Jaga selera humor kita. Kendati kritikan yang kita terima sangatlah kejam, tertawa sajalah atas apa yang sudah kita lakukan. Ketika kita menyadari tak bisa tertawa saat menonton film komedi, segeralah kita dan berjalan-jalanlah sebentar di sekeliling rumah untuk menghirup udara segar. Atau, hubungi teman kita yang memang memiliki selara humor paling oke agar hari kita kembali terisi dengan keceriaan.

(disarikan dari berabgai sumber oleh : Enung Martina)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar