YANG TERBANTAI DI BULAN MEI
( sumber gambar : http://karikatur-q.blogspot.co.id)
Dia terbantai di tengah kota
dalam kerumunan massa
yang memuja dan menghujat
di antara tangis prihatin dan tawa
kemenangan
Mereka sesumbar:
kau layak dibantai sebab kau cermin hati nurani
kami tak punya itu
kebenaranmu berbeda dengan kebenaran kami
kami tak ingin kejujuran
kami memilih manipulasi
kami tak suka transparansi
kami memilih bersembunyi
kau bukan bagian kami
kau pantas dirajam
karena kami pemilik negri
kami suci tanpa noda
Yang lain berseru:
kau adalah harapan kami
pengejawantahan asa kami
demi terbitnya matahari
yang kami nanti sekian masa
menjadi setitik terang
pada gulitanya bangsa kami
menjadi pelayan kami
agar kota kami layak huni
Namun, mereka teatap membantainya
gaung suara ke angkasa membahana
Penjarakan dia! Penjarakan dia!
agar kami bebas dari hati nurani
Seorang berkicau di media
salam dua tahun penjara!
yang terbantai berjalan tenang tanpa
kata
sementara mata dunia mengarah padanya
(Ch. Enung Martina : kala
senja, 9 Mei 2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar