( Jumeriah Beach, Dubai dok. pribadi)
Waktu tak ingin bersekutuIa menajamkan sengatnya
Melenyapkan segala perbedaan
Di bawah kepaknya semua fana
Yang arogan dikebaskan dengan jubahnya
Yang tersisih dijungkitkannya hingga menjulang
Dibuainya yang lengah hingga terlena
Ditusuknya si licik dengan durinya
Tak satu pun yang lewat dari matanya
Kecepatannya tetap dalam keabadian
Baginya ukuran adalah hampa
Dan kewaspdaan adalah mutlak
Kekusaan tak ada makna di hadapannya
Kejumawaan adalah debu di kakinya
Sementara harapan adalah benih yang yang disemainya
Dari masa ke masa janjinya tak pernah diingkarinya
Ia tak pernah berpihak
Ia algojo yang kejam
Sekaligus hakim yang adil
Jejak kakinya terkumpul pada deretan simbol
yang tersebar di seluruh jagat semesta
Kemurniannya terukir lewat gerimis
yang dibiaskan sang surya dengan sinarnya
kearifannya tertera pada lengkung pelangi
yang spektrum warnanya memaklumkan
janji Sang Empunya Waktu untuk mengasihi kepunyaan-Nya
(Ch. Enung Martina, 9 Mei 2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar