Sabtu, 27 Januari 2018

RENUNGAN HARI ST. ANGELA 2018

PEREMPUAN SEDERHANA DENGAN KARYA BESAR




Angela seorang wanita yang ditangkap oleh Roh Kudus.  Roh Kudus selalu bekerja membaharui muka bumi. Angela membutuhkan waktu cukup lama untuk menemukan kehendak Allah bagi hidupnya. Di mana-mana ada kebutuhan mendesak baik di rumah sakit untuk pasien-pasien yang tidak bisa sembuh, karya pastoral, menolong keluarga yang retak, dan sebagainya. Kendati banyak sekali orang datang untuk meminta nasihatnya, Angela memakai waktu berjam-jam untuk berdoa, berbincang dengan Yesus. Doa menjadi kekuatan Angela dalam segala geraknya.

Angela Merici hidup di zaman Renaissance dan Reformasi, ditandai oleh banyak pertentangan dan konflik. Di antara orang-orang sezamannya ada yang tersohor seperti Nicholas Copernicus, Cristopher Columbus, dan Vasco da Gama. Pada saat itu, di satu pihak ilmu pengetahuan dan kesenian berkembang pesat, tetapi di pihak lain kemerosotan moral bertambah parah.

Keberanian, ketulusan, dan kerja keras Angela Merici tak diragukan lagi. Sebagai seorang gadis desa (Desenzano), Angela diajarkan untuk bekerja membantu orang tuanya di ladang maupun di rumah. Kebiasaan bekerja membentuk St. Angela menjadi seorang yang siap sedia melayani siapa saja.

Semangat belajar dan rasa ingin tahu yang tinggi membuat Angela sepanjang hidupnya selalu belajar. Baginya pendidikan membawa orang pada terang sehingga membuat seseorang menjadi lebih maju dan membawa pada keselamatan.

Meskipun demikian, St. Angela tidak pernah menjadi guru dan mengajar di sebuah sekolah yang didirikannya.  Angela mendirikan Kompani Santa Ursula bukan untuk mengajar anak-anak puteri, melainkan memberikan wadah kepada anak-anak gadis yang ingin membaktikan hidup mereka secara total kepada Tuhan dengan tetap tinggal ditengah-tengah masyarakat, tanpa harus memasuki biara, seperti biasanya dilakukan pada waktu itu.

Kesiapsediaan dan ketaatan pada Allah tak perlu diragukan lagi. Cintanya pada Allah membawanya pada kerinduan untuk selalu bersatu dengan Yesus dalam penerimaan Komuni Kudus. Kerinduan inilah yang membawa Anela untuk bergabung dengan Ordo ketiga Fransiskan.

Riwayat hidup Santa Angela dan terutama kata-katanya memberi gambaran kepada kita mengenai nilai-nilai yang merupakan perwujudan sema­ngat Santa Angela. Santa Angela mendiktekan gagasannya kepada seorang yang bernama Gabriel Cozzano. Gagasan tersebut dibagi dalam tiga bagian, yaitu Regula Kompani Santa Angela ditujukan kepada semua anggota Kompani Santa Ursula dan merupakan suatu peraturan/pegangan hidup bagi mereka. Kedua Nasehat dan ditujukan kepada puteri-puteri yang lain. Serta yang ketiga Wasiat berisikan nasehat dan anjuran bagi para ibu/ janda yang memimpin Kompani.

Pada Regula Kompani Santa Ursula kita dapat menemukan  nilai/kebajikan yang perlu ada dan dikembangan dalam diri puteri-puteri Angela yang menjadi anggota Kompani itu: Tekad/kemauan yang teguh, kebebasan pribadi, kesadaran akan martabat panggilannya sebagai anggota Kompani, kegembiraan dan syukur, kesetiaan-ketekunan-harapan, kemampuan untuk discernment dan memilih, keterbukaan para Roh Allah, keserasian-perdamaian-solidaritas.

Menurut Suster Maria Dolorosa Sasmita, OSU,  dalam tulisannya pada  https://buletinserviam.wordpress.com Nilai-nilai yang ditanamkan oleh Santa Angela dalam diri para putrinya seperti yang dipaparkan di atas bersifat pedagogis dan “modern”. Dalam perjalanan waktu ketika para puteri Santa Angela melibatkan diri dalam kerasulan pendidikan, nilai-nilai yang dihayati mereka itu dijadikan dasar pendidikan yang mereka berikan.

Kiranya semangat perempuan sederhana dari Desenzano ini membawa para Ursuliner (orang yang mendapat pendidikan Ursulin)  di selurih dunia untuk selalu menghayati nilai-nilai yang ditinggalkan beliau. Nilai-nilai yang diwariskan ini diharapak mampu membentuk tiap pribadi dalam hidupnya masing-masing.

Khususnya para pendamping, pembimbing, dan para pendidik mampu menjalankan tugasnya untuk membimbing putri dan putra yang dipercayakan untuk dibimbing. Para pembimbing ini mempunyai tugas mulia untuk membentuk teruni dan teruna menjadi manusia yang utuh. Menurut Santa Angela, pembentukan adalah suatu panggilan Allah, suatu pemberian Allah yang dipercayakan kepada orang-orang yang dipanggilnya sebagai pembimbing. Sebenarnya yang menjadi pembimbing utama ialah Allah sendiri. Oleh karena itu dalam melaksanakan tugas pembentukan, para pembimbing perlu bersikap terbuka atau dan peka  akan bimbingan Allah sendiri.

Bunda Angela adalah perempuan sederhana dengan karya besar yang terseber ke seluruh dunia, hingga sampai juga ke Indonesia. Dengan penuh harapan kita berdoa agar nilai-nilai luhur warisan Bunda Angela tak akan luntur tertelan zaman.

“Berbahagialah mereka yang dengan sungguh-sungguh menjalankan tugas ini. Jika Anda menjalankan semua ini sesuai dengan petunjuk Roh Kudus menurut zaman dan keadaan, berbahagialah Anda dan majulah dengan yakin.” (Warisan Terakhir: 13-14).
(Bumi serpong Damai, Pesta St. Angela, 27 Januari 2018 - Ch. Enung Martina)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar