Gambar
ajaib, Pelindung Wanita Romawi termasuk salah satu yang dipersiapkan untuk ibadat yang dipimpin Paus Fransiskus di teras
Basilika St. Petrus, Vatikan. Pada kesempatan itu Paus memberikan berkat
“Urbi et Orbi” dan “Indulgensi Penuh” tanpa kehadiran umat, Jumat, 27/3, pukul
18.00 (waktu Roma), atau pukul 24.00 WIB.
Salus Populi Romani begitu gambar itu dijuluki. Gambar ajaib
ini adalah ikon Maria yang paling dicintai dan dihormati di Roma, Italia.
Terletak di Cappella Paolina dari Saint Mary Major Basilica di Roma, yang
dikenal oleh para peziarah berbahasa Inggris sebagai Kapel Lady. Gereja, Saint Mary Major - St. Maria Maggiore, Roma dianggap
sebagai basilika patriarki Romawi ketiga. Gereja dan Kapel Maria ini berada di
bawah perlindungan khusus para paus.
Seperti pada umumnya kita ketahui seni dalam Gereja Katolik,
ikon merupakan seni yang merupakan pemujaan dalam tradisi Bizantium. Ikon ini merupakan gambar Madonna
dan Sang Anak, Kristus yang memegang
buku Injil.
Beberapa pihak berwenang mengklaim gambar Salus Populi Romani
dapat ditelusuri ke periode pasca-ikonoklastik abad kedelapan.
Paling lambat pada abad ke - lima, itu dihormati sebagai
gambar ajaib, dan sejak saat itu dianggap gambar yang sangat dihormati dan
kemudian digunakan oleh para Yesuit untuk mendorong devosi kepada Bunda Allah.
Nama yang diberikan untuk jenis gambar Maria ini dalam ikonografi adalah
"Hodegetria," kata yang berarti "Panduan Jalan." Kata,
"Hodegetria" - sebagaimana diterapkan di sini - berasal dari dasar biara
"pemandu," "Hodegon," di Konstantinopel. Diperkirakan bahwa
gambar jenis ini pernah terletak di sebuah kapel di sana.
Seperti yang terlukis di ikon itu, Yesus bersandar di lengan
kiri Bunda Maria, lengan kanannya sedikit terangkat penuh berkat. Di tangan
kirinya ia memegang sebuah buku (Injil), Dia tampak menatap ibu-Nya; Pandangan Maria
memandang ke arah orang-orang. Kebanyakan gambar Hodegetria menggambarkan
tangan kanan Maria menunjuk kepada Kristus. Di Salus Populi Romani, tangan
kanan Maria menyilang di atas kirinya dalam pelukan lembut anak itu.
Maria digambarkan sebagai wanita yang memandang ke arah
orang-orang, memandang mereka dengan tatapannya untuk berpusat pada putra
ilahinya. Putranya, Yesus, bersandar dengan ringan, hampir tanpa beban di
lengannya. Dia memberkati orang-orang yang dilihat-Nya, Dia memandangnya, ibu-Nya,
sebagai salah satu dari mereka, tetapi terutama sebagai orang yang berbagi
paling intim dalam Inkarnasi-Nya.
Breviary Romawi menyatakan, Setelah Konsili Efesus (431) di
mana Bunda Yesus diakui sebagai Bunda Allah, Paus Sixtus III mendirikan sebuah
basilika di Roma, tepatnya di Bukit
Esquiline. Sebuah basilika yang
didedikasikan untuk menghormati Bunda Suci Allah. Setelah itu disebut Saint Mary Major dan itu adalah gereja
tertua di Barat yang didedikasikan untuk menghormati Santa Perawan Maria.
" Salus Populi
Romani adalah salah
satu dari yang disebut "gambar Lukas." Ada banyak di seluruh dunia
yang dikaitkan dengan Santo Lukas. Asal usul "gambar Lukas" tidak
diketahui, tetapi legenda atau tradisi telah menyimpannya selama berabad-abad. Terungkap bahwa setelah
Penyaliban, ketika Bunda Maria pindah ke rumah St. Yohanes, ia membawa serta
beberapa barang pribadi - di antaranya adalah meja yang dibuat oleh Penebus di
bengkel Santo Yosef.
St. Lukas melukis potret Bunda Allah. Hal itu dilakukannya di
atas meja ini (buatan Yesus) yang digunakan untuk mengabadikan gambarnya.
Sambil menggunakan kuas dan catnya, St Lukas mendengarkan dengan cermat ketika
Bunda Yesus berbicara tentang kehidupan putra-Nya, fakta-fakta yang kemudian
dicatat oleh sang Penginjil dalam Injilnya.
Legenda tersebut juga
memberi tahu kita bahwa lukisan itu tetap berada di dalam dan sekitar Yerusalem
sampai ditemukan oleh St. Helena pada abad keempat. Bersama-sama dengan relik
suci lainnya, lukisan itu diangkut ke Konstantinopel di mana putranya, Kaisar
Constantine the Great, mendirikan sebuah gereja untuk penobatannya. "(Joan
Carroll Cruz, Gambar Ajaib Our Lady, 1993, hlm. 137)
Berbeda dengan tradisi
di atas tentang ikon ini disebutkan bahwa gambar khusus ini sendiri tidak dapat
ditelusuri persis waktu pembuatannya. Ditaksir dibuat antara abad ketiga belas - kelima belas
terakhir. Ikon ini umumnya dihormati sebagai mukjizat dan
kemudian dianggap sebagai Madonna Jesuit.
Apa yang membuat gambar
ini ajaib?
Jawabannya ditemukan dalam asal-usul misterius yang
terbungkus dalam sejarah keberadaan ikon ini.
Fakta bahwa ikon ini telah
bertahan dari waktu ke waktu, dan banyak
kisah ajaib perlindungan yang dikaitkan dengan Bunda Maria yang dicitrakan di
dalamnya.
Kisah keajaiban itu Antara
lain:
Selama masa kepausan St Gregorius Agung (590-604) wabah
menyerang orang-orang Roma dengan kejam, membunuh seluruh keluarga. Paus Gregorius dengan sungguh-sungguh berdoa kepada
Bunda Maria. Selama festival Paskah ia membawa gambar tersebut dalam prosesi khidmat. Sesampainya di
Mausoleum Hadrian (sekarang bernama San Angelo), sebuah paduan suara malaikat
terdengar menyanyikan nyanyian Kebangkitan yang menggembirakan:
Regina coeli, laetare,
alleluia;
Quia quem meruisti
portare, alleluia;
Resurrexit sicut dixit,
alleluia.
Tanpa ragu-ragu, Paus suci menambahkan:
Ora pro nobis Deum,
alleluia.
Konon katanya setelah Paus Gregorius mengucapkan kata-kata
ini, di atas Mausoleum Hadrian muncul seorang malaikat, yang dipercaya sebagai
St. Michael.
Para paus di masa lalu dan masa kini mengungkapkan devosi
mereka kepada Maria di depan gambar tersebut. Demikian pula halnya Paus Fransiskus yang kita lihat mengusung ikon Bunda Maria ini dalam Ibadat Petang
yang beliau pimpin pada hari Jumat, 27 Maret 2020 jam 18.00 waktu Roma.
Beberapa Bapak Gereja yang juga berdevosi kepada Maria di
depan ikon ini adalah St. Stanislaus Kostka; Ignatius Loyola (pendiri Yesuit),
yang merayakan Misa pertamanya di sini pada malam Natal tahun 1538; dan Santo
Fransiskus dari Borgia, jenderal ketiga Yesuit. Fransiskus dari Borgia adalah
orang pertama yang mengajukan petisi kepada Paus untuk memperbanyak gambar
(ikon) ini untuk rumah-rumah belajar Yesuit.
Di seminari Bavaria (Jerman). di sana
gambar itu dikenal sebagai Mater-admirabilis,
kemudian, Mother Thrice Admirable. Seluruh spiritualitas berkembang dari
implikasi teologis Maria sebagai Bunda Allah, dan Bunda Penebus.
Perlu dicatat tentang "menyalin" gambar Salus Populi Romani oleh para seniman di
berbagai tempat dan negara terdapat kesamaan, tetapi juga sedikit nuansa yang
membuat "salinan" unik untuk setiap tempat. Contohnya penyebarannya
ke Cina, di sana ia dikenal sebagai Madonna dari Singanfu. Salinan Cina abad
keenambelas yang tepat terletak di Museum Sejarah Nasional Chicago Field.
Keinginan untuk berhubungan dengan tradisi kuno tempat devosi
Maria yang pertama di gereja Roma memiliki peran yang harus dimainkan. Gambarnya
tidak sama, tetapi tautannya atau hubungannya tetap ada. Terhubung pada yang
asli, Salus Populi Romani, Sang Bunda
Pelindung Roma.
Disarikan oleh C. Enung Martina dari:
https://udayton.edu/imri/mary/s/salus-populi-romani.php
http://romojostkokoh.blogspot.com/2018/02/pesta-translasi-ikon-sp-maria-salus.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar