Rabu, 23 September 2009

REFLEKSI DARI TEMAN

DI SAAT DAKU TUA

Di saat daku tua, bukan lagi diriku yang dulu
Maklumilah diriku, besabarlah dalam menghadapiku

Di saat daku menumpahkan sayuran di bajuku
Di saat daku tidak lagi mengingat cara mengikat sepatu
Ingatlah saat bagaimana daku mengajarimu, membimbingmu untuk melakukannya

Di saat daku dengan pikun mengulang terus menerus ucapan yang membosankanmu
Bersabarlah mendengarkanku, jangan memotong ucapanku
Di masa kecilmu, daku harus mengulang terus sebuah cerita yang telah kuceritakan
Ribuan kali hingga dirimu terbuai dalam mimpi

Di saat daku membutuhkanmu untuk memandikanku
Jangan menyalahkanku
Ingatlah di masa kecilmu, bagaimana daku dengan berbagai cara membujukmu untuk mandi

Di saat daku kebingungan menghadapi hal-hal baru dan teknologi modern
Jangan menertawakanku
Renungkanlah bagaimana daku dengan sabar menjawab setiap pertanyaan mengapa yang kau ajukan

Di saat kedua kakiku terlalu lemah untuk berjalan
Ulurkanlah tanganmu yang muda dan kuat untuk memapahku
Bagaimana di masa kecilmu daku menuntunmu melangkahkan kaki untuk belajar berjalan

Di saat daku melupakan topik pembicaraan kita
Berilah sedikit waktu padaku untuk mengingatnya
Sebenarnya topik pembicaraan bukanlah hal yang pentinng bagiku
Asalkan engkau berada di sampingku untuk mendengarkanku, daku bahagia

Di saat engkau meliat diriku menua, janganlah bersedih
Maklumilah diriku, dukunglah daku bagaikan yang kulakukan di saat engkau belajar tentang kehidupan.

(Refleksi ditulis oleh temanku satu perjuangan dalam KEP 7: Ibu Evodia Iswandi. Semoga Tuhan memberkati Ibu Evodia dan keluarga.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar