Senin, 21 September 2009

TANGGAPAN BUKU THE SECRET CARDINAL

THE SECRET CARDINAL (novel karya: Tom Grage)

Yin Daoming uskup Shanghai meringkuk di penjara Chifeng selama 30 tahun. Pengadilan China menajtuhkan hukuman mati kepada Yin atas tuduhan kejahatan melawan negara. Eksekusi belum dilaksanakan karena beberapa alasan berkaitan dengan alasan politik. Para penguasa China mengenal Yin sebagai seseorang yang mempunyai pengikut dalam jumlah besar dan iman yang mendalam.

Karena itulah Yin ditempatkan di laogai gulag (tempat pengucilan para tahanan politik). Para penguasa China berharap agar uskup Shianghai ini mati sebelum ia terhubung dengan Vatikan.

Bagaimana keteguhan Yin Daoming Nampak dalam dialog di bawah ini:
“Apakah benar orang yang kamu sembah sebagai Tuhan itu menanggap dirinya seorang gemnala dan pengikutnya adalah doma-dombanya yang harus dipimpinnya?”
“ya”
“jadi dalam hal ini Ia sangat serupa dena Mao Zedong?”
“Yesus Kristus adalah gembala ang baik, dan ia mau menyerahkan nyawanya bagi kawanannya. Tidak sama dengan Mao.”
“Mungkin. Tapi China sudah berkembang sejak kamu dimasukkan ke dalam penjara. Malam ini kamu punya kesempatan untuk keluar dari gedung ini sebagai orang merdeka dan uskup Shanghai.”
“Dan apa harga yang harus saya bayar untuk kebebasan yang Anda berikan?” Tanya Yin datar.


Ternyata harga yang harus diberikan Yin adalah menyangkal imannya dan menyangkal tahta suci Vatikan. Yin harus mengumumkan penyangkalannya di depan ratusan pengikutnya yamg berada di gedung teater. Mereka sedang menantikan Yin, gembala mereka.

Pilihan Yin tak tergoyahkan, tetap pada imannya. Gedung teater itu berubah gelap ketika tentara mendorong Yin keluar dari gedung teater melalui pintu belakang. Tentara itu mengunci pintumya. Tak berapa lama kemudian gedung itu terbakar, tepatnya dibakar lengkap dengan ratusan umat Yin yang ada di dalamnya.
Dari dalam api yang ganas menyala suara nyanyian bertambah keras. Yin measa sangat kecil dengan kesaksian iman mereka. Ia ikut menimpali suara mereka dengan nyanyiannya.

Kisah tragis pembakaran gedung teater itu rupanya bocor sampai ke luar China dan akhirnya sampai ke Vatikan. Paus Leo XIV sangat prihatin dengan nasib umatnya di China. Secara diam-diam (dalam hati) Paus mengangkat Yin Daoming sebagai kardinal. Tak seorang pun mengetahuinya sampai pada hari ketika beliau mengatakannya pada seorang kepercayaannya. Paus menghendaki kebebasan Kardinal Yin dari penjara.
Nolan Kilkeny, seorang katolik yang tidak terlalu taat, seorang agen lepas CIA, seorang lulusan terbaik dari angkatan laut, ia yang mengemban tugas membebaskan Yin dari Chifeng yang dijaga dengan sangat ketat.

Sementara itu di Vatikan, paus mangkat karena usia dan juga penyakitnya. Tahta Suci kosong. Ini berarti konklaf (pemilihan paus baru) harus segera dilaksanakan. Itu juga berarti Kardinal Yin harus segera berada di Vatikan karena ia mempunyai hak pilih dan juga bisa dipilih.

Situasi bertambah runyam ketika diketahui bahwa isi pembicaraan konklaf ang sangat rahasia itu bisa bocor keluar. Itu berarti salah satu kardinal ada yang berkhianat.
Bagaimana cerita selanjutnya? Untuk cerita selengkapnya silakan baca sendiri novelnya.

Ketegangan dan lika-liku penyelamatan Yin dari penjara Chifeng dituturkan dengan begitu memikat. Ritual gereja Katolik tentang konklaf dan keindahan basilica St. Petrus dengan segala keagungannya muncul sebagai sebuah latar yang memukau dalam cerita tersebut. Meski awalnya novel ini dirasa akan membawa pada bacaan rohani, namum akhirnya genre novel ini menjadi novel spionase ala amerika. Namun, itu semua tak mengurangi daya tarik novel ini.
Sebagai novel spionase The Secret Cardinal baik untuk kita baca. Kita diajak untuk mengetahui tentang salah satu kekayaan yang ada pada gereja Katolik yaitu konklaf.

Setelah memabca buku ini, pada diriku muncul keinginan untuk melihat dari dekat salah satu kekayaan gereja Katolik dan karya agung para seniman besar dunia yang ada di Vatikan. Rasanya aku ingin sekali berada di basilica St. Petrus untuk mengangumi ornament, arsitektur juga lukisan2 serta penataannya. Akankah aku bisa sampai ke sana?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar