Kamis, 15 Juni 2017

MIMPI YANG TERGENAPI


Semua orang punya harapan, impian, cita-cita. Semua harapan dan mimpi tersebut didoakan dan diusahakan. Beberapa impian itu terwujud, banyak juga yang tidak. Ketika mimpi itu terwujud pasti seseorang merasa senang dan bahagia. Tentunya kecewa ketika mimpinya tak menjadi kenyataan.

Mimpi yang tak terwujud bukan bahwa mimpi-mimpi itu buruk. Nmaun, tak terwujud karena banyak faktor. Mungki faktor tersebut karena masalah keuangan, bisa karena tak ada dukungan, atau bisa karena waktu yang tak berpihak, juga mungkin karena situasi yang tidak memungkinkan. Apa pun hambatannya yang jelas membuat mimpi itu kandas. 

Ketika mimpi itu kandas, apakah kita menyerah dan terpuruk dalam kekecewaan? Tentu saja tidak. Ada banyak pilihan yang bisa kita lakukan. Bisa dengan cara memulai lagi dari awal langkah menuju mimpi tersebut. Bisa juga menunda mimpi itu untuk sementara, dan menuju ke mimpi yang lain dulu. 

Terkadang ada beberapa mimpi  seseorang tak terwujud dalam kehidupannya. Namun, ada pengalaman yang ternyata mimpi tersebut terwujud pada keturunanya. Saya memberikan contoh beberapa yang pernah dialami. 

Suami saya, Yohanes Bob Hariyadi, pada masa mudanya pernah bersekolah di sebuah akademi bahasa asing pada era orde baru awal. Pada saat itu ada tawaran untuk home stay di Australia.  Suami saya sangat menginginkan hal tersebut. Namun, karena alasan keuangan, maka mimpinya kandas. Apa yang terjadi? Beberapa puluh tahun kemudian, kami punya anak. Anak kami yang pertama mendapat kesempatan untuk camp di Australia dalam acara gereja.Saat itu Bob terharu mengingat kembali masa mudanya yang terwujud melalui anaknya, Metta. 

Saya yakin, banyak orang yang mempunyai pengalaman lain seperti contoh pada suami saya ketika  keinginannya tak tercapai pada dirinya, ternyata tergenapi pada keturunannya.

Mari kita melihat juga pada tokoh-tokoh lain yang mengalamai hal yang sama. dalam catatan Al Kitab kita mengetahui bahwa Abraham adalah nenek moyang bangsa Israel. Allah menjanjikan kepadanya bahwa  Allah akan menjadikan keturunannya bangsa yang besar. Dari keturunannya akan lahir Juru Selamat. Namun, Abraham mempunyai anak saja sukar. Nah, akhirnya setelah melalui peristiwa mengawini dulu hamba istrinya (Sarah) yang bernama Hagar yang melahirkan baginya Ismael, maka barulah Allah menggenapi  janji-Nya. Lahirlah bagi Abraham dari istrinya Sarah seorang anak laki-laki  yang diberi nama Iskak. Dari keturunan Iskak yang kesekian, maka barulah lahir seorang anak yang digelari Juru Selamat. 

Kisah Al Kitab yang lain adalah kisah Raja Daud.  Suatu saat Daud berniat membangun Rumah Allah sebab ia merasa tidak tega melihat tabut perjanjian yang diletakkan di  dalam tenda, sementara itu ia tinggal di istana megah. Keinginan Daud itu mulia dan baik. Namun, allah tak mengabulkannya. Mimpinya untuk membangun Bait Suci terwujud lewat keturunannya, Raja Salomo. 

Banyak mimpi tak terwujud dan doa tak terkabulkan.  Hal itu terjadi karena kemungkinan  pertama karena mimpi dan harapn kita tak memenuhi syarat untuk terwujud. Bila dilihat dari kacamata iman, karena kedaulatan Allah yang absolut. Allah tahu mana yang terbaik. Kita merasa mimpi dan doa kita itu yang terbaik bagi kita. Namun, Allah melihat itu bukan yang terbaik bagi diri kita.

Meskipun demikian, ayo kita tetap memilhara dan mewujudkan mimpi-mimpi kita. Bila mimpi tak terwujud, jangan kecil hati  karena mimpi itu tidak hilang, tetapi belum terwujud sekarang.  Mimpi itu mengeristal untuk menunggu saat yang tepat untuk terwujud pada saat yang tepat. Mungkin mimpi itu bukan kita yang mewujudkannya, tetapi anak keturunan kita. Karena kita tahu, tak ada yang mustahil bagi Allah.

( Ch. Enung Martina, 16 Juni 2017, hari kedua libuan sekolah)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar