Pulau Kanawa
Pada hari ketiga di Labuan Bajo, Sabtu, 27 Mei 2017,
destinasi kami berikutnya adalah Pulau Kanawa.
Ketika saya mencari di
dunia maya, ternyata nama Pulau Kanawa mirip dengan Pulau Kenawa. Saya kira itu
pulau yang sama hanya pengucapan yang berbeda. Namun, ternyata itu berbeda. Sekilas
nama Kanawa hampir sama dengan sebuah
pulau kecil yang terletak tidak jauh dari Pelabuhan Poto Tano, Sumbawa yang
bernama Kenawa. Ternyata memang keduanya berbeda. Yang satu di Sumbawa, yang
satu lagi di Labuan bajo, Manggarai Barat.
Ternyata lagi, Saudara,
kata guide kami, Pulau Kanawa dikelola oleh orang yang berkebangsaan Italia. Di
pulau seluas 32 hektare ini dibangun bungalow yang ada di bibir pantai dengan
sebuah pelabuhan kecil di dekatnya untuk melabuhkan perahu para wisatawan yang
berkunjung ke pulau kanawa ini. Informasinya, sebelum dikelola oleh warga
Italia“Kanawa Beach Bungalows”, pulau
ini berada dalam pengelolaan warga Labuan Bajo.
Ketika kami berlayar, tampak
di kejauhan pulau dengan sebuah bukit batu. Semakin mendekat, saya
terkagum-kagum dengan keindahan pulau ini. Pantai pasir putihnya mengundang
siapapun untuk berguling-guling di atasnya. Hamparan karang terlihat jelas dari
permukaan air. Latar belakang bukit dengan rerumputan kuning menambah eksotic
pemandangan pulau ini.
Pulau kecil ini terletak sekitar 10 - 15 km dari Labuhan Bajo,
di Flores, Nusa Tenggara Timur. Pulau ini sangat indah, dengan pasir putih,
lautan yang biru tanpa polusi, dan ekosistem lautan yang sangat beragam, serta
terumbu karangnya yang elok. Pulau Kanawa menyendiri dalam luasnya lautan di
sekeliling Taman Nasional Komodo. Birunya laut yang dibatasi warna hijau
kebiruan di bibir pantainya menyeret rasa penasaran untuk menjelajahinya.
Ketika kapal merapat di darmaga kecil, berhamburan kami turun ke
daratan. Air laut di sisi dermaga nampak biru dan bening. Terumbu karang tumbuh
dengan subur dan indah pada lautan yang mengelilingi pulau ini.
Pulau ini sangatlah
cocok untuk bersantai dan menyegarkan kembali hati dan pikiran melalui
ketenangan dan keindahan alam di pulau ini. Selain itu, beberapa aktivitas juga
dapat dilakukan di pulau ini seperti snorkeling,diving, trekking di bukit, dll.
Kata Leo, guide kami, apabila telah menjelang sore maka air laut akan
surut di Pulau Kanawa ini. Kita bisa menikmati suasana sore sambil memunguti
kepiting atau bintang laut yang terdampar pada pasir pantai. Namun, kami tidak
mengalami hal itu karena kami datang pukul 09.30 pagi.
Berbicara tentang bintang laut, kami melihatnya dari dekat dan
merabanya. Bintang laut itu dibawa Leo tatkala dia menyelam dan
memperlihatkannya pada kami. Warnanya agak merah muda, totol-totol putih. Saya
jadi ingat Abhimanyu, anak bungsu saya, yang suka tokoh Jerry si bintang laut dalam
film kartun.
Kanawa adalah
kemewahan : langit, pantai, terumbu karangnya adalah perhiasan bak intan permata
dan batu manikam. Keelokannya dilengkapi
lagi di jernihnya air dan warna-warni ikan yang bermain di antara bunga laut, dan bukit pasir di bawah
laut. Koralnya dan terumbu karang yang sangat indah dan berwarna warni terdapat
di pulau ini. Terumbu karang di pantai ini menjadi tempat tinggal yang
bersahabat bagi manta, lumba-lumba, ikan hiu kecil, kura-kura dan juga berbagai
jenis ikan kecil lainnya.
Pulau ini menjadi salah satu favorit wisatawan
mancanegara. Ini terbukti ketika kami ke sana banyaknya bule-bule yang sedang
berjemur setengah telanjang di pinggir pantai. Bule-bule lain sedang berenang
atau sedang mendaki perbukitan. Meskipun pulau ini memiliki jumlah penginapan
yang cukup banyak, tingkat hunian sangatlah tinggi khususnya sepanjang musim
liburan (Juni, Juli, Agustus dan Desember hingga Januari). Pada saat kami
pergi, banyak tamu yang berada di pulau ini.
Sebenarnya selain
berenang, snorklin, atau diving, ada lagi kegiatan trekking melintasi
perbukitan di pulau ini. Namun, sayang kami tidak melakukannya karena kami
asyik bermain di birunya air Kanawa.
Terdapat sebuah bukit
di tengah pulau, dari puncak bukit ini merupakan spot terbaik untuk melihat
view Pulau Kenawa. Kita bisa melihat deretan bungalow di pesisir pantai,
lautan biru tosca yang jernih membentang dari tepi pulau hingga Labuan
Bajo yang terlihat dari kejauhan. Puncak bukit ini juga merupakan tempat
favorit traveler untuk menikmati sunset dari Pulau Kanawa. Namun, saya hanya
bisa memandang dari bawah saat saya berendam di air laut nan hangat dan jernih.
Andaikan saya bisa
pergi ke Kanawa lagi, saya ingin menginap di sini. Saya ingin merasakan pagi
hari, siang hari, senja hari, dan malam di pulau indah ini. Saya ingin
menjelajahi bukitnya. Ingin duduk-duduk di puncak bukitnya. Ingin merasakan
semilir anginnya yang menyegarkan sukma. Ingin memandang air, perbukitan, langit,
dan warna-warni natural yang dioleskan sang Pencipta di sini. Saya ingin menggoreskan
kesan tentang pulau ini melalui kata-kata yang lahir karena inspirasinya.
Ah, Kanawa, engkau
permata cantik elok yang menerangkapku dalam pesonamu.
(
Christina Enung martina, Kanawa Beach, Labuan Bajo, 27 Mei 2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar