Sabtu, 03 Agustus 2019

JEJAK LANGKAH 10


EIN KAREM DAN YOHANES PEMBAPTIS

(icon St. Yohanes –Gereja Katolik Bizantin)

Kata Ein = spring dan Karem = vineyard, Ein Karem (terjemahan bebas) =Kabun Anggur Musim Semi. Desa Ein Kerem terletak persis di perbatasan antara tepi timur Hutan Yerusalem dan tepi barat Yerusalem, dan merupakan bagian integral dari Pegunungan Yerusalem. Desa ini penuh dengan karya seni, jalur pendakian, restoran, gereja, pemandangan indah, dan peninggalan kuno. Desa ini rupanya terutama terkenal dengan  jalur pendakian (termasuk Jejak Israel (Yakub)  yang terkenal secara internasional) yang semuanya di sekitar desa Ein Karem.  Jalur ini memberikan banyak panorama nan indah dan  fenomenal kepada pejalan kaki. Desa ini merupakan wilayah  istimewa di salah satu lingkungan Yerusalem yang paling banyak dikunjungi oleh orang Israel sendiri maupun oleh para peziarah (mancanegara). Bagi  seorang pencinta alam, Ein Kerem HARUS dikunjungi!


Ein Karem terletak sekitar 7 Km dari Yerusalem. Sekelilingnya terdapat banyak pohon zaitun dan kebun anggur. Menurut tradisi kuno yang dibenarkan oleh penggalian arkeologis, di desa inilah tinggal Zakharia dan Elisabet, serta Yohanes Pembaptis, anak mereka. Meraka adalah  sanak saudara St. Maria. Di desa ini Zakharia memiliki dua rumah. Dia bawah adalah  rumah yang dulu biasa ditempati oleh keluarga Zakharia, kini berdiri Gereja St. Yohanes Pembaptis.  Sedangkan di atas merupakan  rumah yang dipakai pada musim panas, berdirilah Basilika Kunjungan Maria (Gereja Visitasi).


GEREJA ST. YOHANES PEMBAPTIS

Kami tidak mengunjungi gereja ini karena melihat waktu yang tak memungkinkan. Namun, baiklah kita mengenal sedikit perihal gereja ini dari media yang disapatkan.

Gereja ini berdiri di bagian pusat Ein Karem, di tempat dulu konon berdiri rumah keluarga Zakharia, ayah Yohanes. Karena itu gereja ini disebut Rumah Yohanes pula. Pada awal abad I, di tempat ini Kaisar Hadrianus mendirikan sebuah kuil dewi Venus untuk menghina agama Kristen. Patung Venus itu serta sisa-sisa kuilnya ditemukan pada tahun 1941-1942. Kuil Romawi itu dirubuhkan di zaman Bizantium (abad V), lalu disitulah didirikan gereja pertama. Dari zaman itu sampai kini terpeliharalah sepotong mosaik di lantai yang menggambarkan sejumlah burung (di antaranya burung merak) dan bunga. Di gereja ini terdapat sebuah kapel. Di bawah altarnya dapat disaksikan sebuah bintang dikelilingi tulisan Latin, Hic Praecursor Domini natus est (Di sini lahirlah pendahulu Tuhan) yang menunjukkan tempat kelahiran St. Yohanes Pembaptis. Peristiwa kelahiran Yohanes Pembaptis didahului dengan penampakan Malaikat Gabriel kepada Zakharia di Bait Suci di Yerusalem, yang diceritakan dalam Injil Lukas 1: 5-25. Kelahiran Yohanes sendiri dikisahkan dalam Injil Lukas 1 :57-66. Pada hari Yohanes disunat, Zakharia mengucapkan sebuah madah yang kini dikenal dengan nama Benedictus / Kidung Zakharia (Lukas 1 : 67-79). (https://stellatours.co.id/ein-karem/)

(Ein Karem)

Jarak Nazaret ke Ein Karim sekitar 120 Km. Kakak sepupunya Maria,  Elisabet, bersama suaminya tinggal di Karim sejak mereka menikah. Waktu itu, Maria masih kecil. Elisbet menikah sekitar usia 30 tahun, cukup terbilang terlambat menikah pada zamannya. Namun,  dia mujur, karena mendapatkan suami yang baik dan jujur pula. Namanya Zakaria.

Zakaria bekerja sebagai imam. Zakaria digambarkan sebagai seorang pria yang rajin; dia mencangkul tanah, membangun kandang, dan membuat rumah mereka sendiri. Ia seorang yang saleh dan tidak banyak bicara, tetapi banyak pria yang meminta nasehat dan wejangan sucinya. Sebagai seorang imam, Zakaria dihormati dan disegani oleh masyarakat di desanya. 


Tiga lokasi berbeda di Ein Karem menjadi terhubung dengan kehidupan Santo Yohanes Pembaptis dan berubah menjadi tempat menarik bagi peziarah: sebuah gua di dalam desa, sebuah situs di bukit di sebelah selatannya, dan air mancur utama desa. Peristiwa yang terhubung dengan situs-situs tersebut adalah pertemuan antara Maria dan sepupunya Elizabeth, rumah Zakaria dan Elizabeth, tempat kelahiran Yohanes, dan tempat persembunyian Elizabeth dan Yohanes. Tentara Salib mendirikan dua gereja utama di Ein Karem, pendahulu dari apa yang sekarang menjadi Gereja St John the Baptist dan Church of the Visitation.

Siapapakah Yohanes Pembaptis yang terkenal itu? Saya mengambil sumber dari Facebook Gereja Bizantin(https://id-id.facebook.com/347755075313389/photos/santo-yohanes-pembaptis-dalam-tradisi-bizantinsanto-yohanes-pembaptis-merupakan-/840091402746418/) dengan penyesuaian.
Santo Yohanes Pembaptis merupakan seorang kudus yang sangat dihormati dalam Gereja. Perannya sebagai pelayan yang membuka jalan bagi kedatangan Yesus Kristus membuat Gereja tradisi Bizantin menggelarinya dengan sebutan “Sang Perintis Jalan” (Yunani: "Πρόδρομος” “Prodromos”). Bagi Gereja, Santo Yohanes merupakan Nabi terakhir Perjanjian Lama yang melayani untuk menjembatani masa kedatangan Kristus.


Ia adalah tokoh yang muncul dalam keempat Injil, masa kelahirannya dicatat oleh St. Lukas sebagai peristiwa yang luar biasa, mulai dari pemberitaan akan pengandungannya oleh Malaikat Gabriel, perjumpaan ibunya dengan Perawan Maria, pemberian nama, hingga pertumbuhannya saat orang-orang mengakuinya "Menjadi apakah anak ini nanti? Sebab tangan Tuhan menyertai dia.” (Luk 1:57-66)

Yohanes adalah sepupu dari Kristus melalui ibunya, Elisabet yang menurut tradisi merupakan putri dari Zoia, adik dari nenek Kristus (adik Santa Anna-ibu Bunda Maria). Yohanes dan Yesus satu buyut dari pihak ibu. Yohanes kemudian dipenggal oleh Herodes pada abad pertama untuk memenuhi permintaan dari anak tiri Herodes, Salome, dan istri Herodias. Karena dia membaptis Kristus, ia menjadi santo pelindung wali baptis.


Dalam tradisi Gereja, ia merupakan manusia yang tak pernah berbuat dosa dalam hidupnya dan Kristus bahkan mengatakan bahwa "yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya [Yohanes]" (Mat 11:11). Dia kadang-kadang disebut Malaikat Padang Gurun karena menjadi pembawa pesan (Yunani : “άγγελος”, “Angelos”) di padang gurun akan Kedatangan Kristus, maka karena sebutan ini, ia kadang-kadang digambarkan dengan sayap dalam Ikonografi Bizantin. St. Yohanes merupakan figur yang dikenali begitu berfokus akan misinya sebagai pembawa pesan kedatangan Kristus, dan dalam tradisi ketika ia turun ke Hades (Tempat Penantian), ia tetap memberitakan pada jiwa-jiwa di sana akan pemenuhan janji Allah akan Mesias.


Dalam situsnya Gereja Katolik Bizantin mengemukakan tentang penemuan kepala Yohanes Pembaptis:


Penemuan Pertama dan Kedua dari Kepala St. Yohanes sang Perintis Kisah penemuan kepala St. Yohanes ini merupakan kisah yang berdasar pada tradisi bahwa Yohana istri Khuza (Luk 8:3) menyembunyikan kepala St. Yohanes di Bukit Zaitun. Bertahun-tahun kemudian, seorang rahib Kristen bernama Innocentius ketika mendirikan gedung gereja di Bukit Zaitun menemukan pertama kali Kepala St. Yohanes dalam suatu wadah. Sang Rahib merasakan pancaran kekudusan dari Kepala yang ditemukan tersebut, namun karena takut akan serangan orang-orang pagan kafir karena penganiayaan terhadap jemaat Kristen maka sang rahib menyembunyikan kepala itu kembali di tempat ia menemukannya. Baru berpuluh tahun kemudian ketika Kaisar Konstantin Agung mendeklarasikan kebebasan orang Kristen, kepala tersebut ditemukan kembali oleh dua orang rahib yang berziarah ke Yerusalem yang secara ceroboh dan malas kemudian memberikannya kepada seorang tukang pot untuk dibawakan. Sang tukang pot menyadari bahwa ia menerima relik yang amat berharga dan menyimpannya dari kedua rahib ceroboh itu dan kepala itu disimpan oleh orang-orang disekitarnya dengan hati-hati.

Hingga suatu hari seorang pastor penganut ajaran sesat Arianisme bernama Eustasius mengambilnya dan menipu orang-orang lewat pemanfaatan relik yang mendatangkan kesembuhan itu. Cerita berlanjut ketika sang pastor menyembunyikan kepala tersebut namun sialnya ditemukan oleh para rahib dipimpin oleh Arkhimandrit (Kepala Biara) Marcellus yang menerima penampakan St. Yohanes untuk merebut kembali relik berharga tersebut. Kepala tersebut kemudian dipindahkan ke kota Emesa (sekarang kota Homs, Syria) dan di kemudian hari dipindahkan ke Konstantinopel. Peristiwa penemuan ini menjadi Penemuan Kedua Kepala St. Yohanes.

Tanggal 24 Februari dalam tradisi Katolik Bizantin diperingati sebagai hari ditemukannya kepala St. Yohanes Pembaptis. Sementara dalam Gereja Katolik Roma, Yohanes disimbolkan dengan seorang pertapa mengenakan pakaian dari bulu domba yang sedang berkhotbah dan bersanding dengan seekor domba.  Tanggal peringatannya adalah 24 Juni dan 29 Agustus.

(Ch. Enung Martina: Teriring ucapan terima kasih tak terhingga kepada : Sr. Francesco Maryanti,OSU yang menjadi jalan semua ini teralami, Romo Hendra Suteja, SJ pembimbing rohani yang kepada beliau kebijaksanaan diberikan Tuhan, kepada Romo Sugeng yang mempunyai talenta untuk menghibur, kepada Mas Edi dan Mas Engki yang tak lelah melayani,  kepada seluruh tour guide, crew di bis, dan seluruh peserta ziarah dari Keluarga besar Santa Ursula BSD.)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar