Selasa, 03 September 2019

JEJAK LANGKAH 14



KAPERNAUM, KOTA KEDUA YESUS


Kota Kapernaum, Capharnaum atau Kfar Nahum, artinya Kota Nahum, terletak tidak jauh dari Sungai Yordan dan Danau Gennesaret (sekarang dikenal sebagai Danau Kinneret). Kota ini didirikan tahun 150 SM, sebuah kota istimewa dalam kehidupan dan pelayanan Yesus. Setiap hari Sabat Yesus sering mengajar di kota ini (Lukas 4:31).

Di Kapernaum Yesus telah melakukan banyak mukjizat. Anak perempuan Jairus, kepala rumah ibadah, yang telah mati Ia bangkitkan (Markus 5:22; Lukas 8:41). Yesus melepaskan orang yang kerasukan setan di sinagoga (Markus 1:21-28). Orang lumpuh yang diturunkan dari atap dan sembuh juga terjadi di kota ini (Markus 2:1-12). Ia membuat empat murid menangkap ikan dengan cara yang ajaib (Lukas 5:1-11). Yesus juga menyediakan uang empat dirham dalam mulut ikan untuk pajak yang harus dibayar Petrus (Matius 17:24-27). Ia menyembuhkan hamba seorang panglima Romawi yang lumpuh (Matius 8:5-13). Ia menyembuhkan anak seorang pegawai istana Raja Herod Antipas (Yohanes 4:46-54).
Di Kota Kapernaum inilah Yesus telah menyembuhkan banyak orang dan mengusir setan. Namun, seperti halnya Khorazim dan Betsaida, kota ini justru dikecam Yesus: “Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mukjizat-mukjizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan daripada tanggunganmu” (Matius 11:23-24).
Mengapa Yesus mengecam? Kapernaum telah mendapat “kemewahan” bisa mendengar Yesus mengajar dan mengadakan mukjizat. Namun ada banyak penduduk di kota ini yang tidak bertobat dan percaya. Apa yang dikatakan Yesus terbukti. Tahun 750 kota ini hancur, dan hari ini Kapernaum hanyalah sebuah situs arkeologi, tinggal reruntuhan saja.
Yesus selalu kembali ke Kapernaum dan mengajar di kota tersebut. Sebagai pusat kegiatannya, maka wajar jika kita melihat banyak pekerjaan yang Yesus lakukan di kota ini. Kapernaum menjadi kota tempat mujizat selalu terjadi. Semua orang tahu siapa Yesus, di mana Ia tinggal dan semua pekerjaan yang dilakukan-Nya di sana. Orang-orang yang memasuki kota ini, selalu mengejar Yesus untuk mengalami mujizat-Nya. Dengan demikian, kota ini menjadi sebuah kota yang sangat diberkati karena keberadaan Yesus.

Kapernaum yang sekarang mejadi salah satu situs peninggalan masa lalu berada dalam jalur Kineret. Kapernaum saat ini menjadi situs arkeologis. Inilah desa nelayan   yang pernah terkenal  karena kesuburannya dan hasil pertaniannya serta hasil perikanannya pada masa Yesus.  Inilah desa yang merupakan kampung halaman kedua Yesus setelah Nazareth. Kapernaum sekarang  menjadi lebih terkenal lagi karena tradisi Kristen menempatkannya sebagai “kota” di mana Yesus memusatkan aktivitas pengajaran di sinagoga setempat dan melakukan perbuatan-perbuatan ajaib serta menyembuhkan orang yang sakit.

KAPERNAUM tidak disebut dalam Perjanjian Lama (PL), tetapi ini merupakan kota penting dalam zaman Kristus. Kota itu menjadi tempat kediaman pemungut cukai (Lewi); dan kehadiran seorang perwira (Matius 8:5), yang mungkin berarti bahwa disitu ada pos Militer Romawi untuk beberapa waktu. Alkitab mengatakan kepada kita bahwa Perwira Roma membangun sebuah synagogue disini untuk Orang Yahudi (Lukas 7:1-5). Pembantunya disembuhkan oleh Yesus dari sakit lumpuh yang parah (Matt. 8:5-13; Lukas 7:1-10). Sisa-sisanya adalah sebuah basal/taing yang indah dari synagogue yang telah ditemukan oleh arkeolog. Seperti yang telah diduga dari sebuah bangunan suci, ia ditemukan di tempat tertinggi di kota. Synagogue ini pula tempat  Tuhan Yesus biasa mengajar (Johanes 6:59; Mark 1:21; Luk. 4:33). Di sini pula, Yesus menyembuhkan orang yang kerasukan setan (Mark 1:21-28) dan menyampaikan pelayanan tentang roti kehidupan (John 6:25-59). Dia juga menghidupkan lagi anak dari salah seorang pemimpin Synagogue (Mark 5:22; Luke 8:41).
RUMAH PETRUS 
Beberapa kaki dari synagogue, ada sebuah rumah batu milik dari salah seorang murid yaitu Petrus,  juga ditemukan di Kapernaum. Ini adalah tempat Yesus menyembuhkan ibu mertua Petrus dan yang lainnya (Matthew 8:14-16). Yesus mungkin tinggal bersama Petrus sewaktu berada di Kapernaum. Di tahun-tahun setelah kematian dan kebangkitan Yesus, rumah ini telah menjadi rumah tempat berkumpul para murid ( sebagai gereja). Itulah sebabnya kota Kapernaum dikenal dengan ‘kota-Nya sendiri’.  Beberapa abad kemudian, Orang Kristen membangun gereja di sini untuk peringatan akan peristiwa di masa lalu. Akeolog telah menggali gereja dan rumah awalnya pada saat bersamaan. 

Rumah itu dibangun pada akhir jaman Hellenistic (Abad pertama SM). Di abad kedua pertengahan Masehi, beberapa bagian istimewa dari rumah ini terpisah sangat jauh dari penggalian di Kapernaum. Pada faktanya, jalan aspal telah dilapisi lantai kapur beberapa kali. Yang menariknya adalah seratus tiga puluh satu gulungan tulisan kuno ditemukan. Gulungan kuno tersebut tertulis dalam empat bahasa, yaitu: in Yunani (110), Bahasa Aram (10), Estrangelo (9), dan Latin (2). Nama Yesus disebutkan beberapa kali. Ia disebut Kristus, Tuhan, dan Allah Yang Maha Tinggi. Sebuah gulungan dalam bahasa Estrangelo menyebutkan tentang Ekaristi.

Kisah masa lalu lebih dari 2000 tahun yang lalu masih dapat kita lihat keberadaannya. Kapernaum adalah sebuah desa nelayan di saat zamannya Hasmoneans (sebuah dinasti Yahudi yang merupakan keturunan Matatias (166 sM) yang biasa dikenal sebagai orang Makabe). Penggalian arkeologi telah mengungkapkan dua sinagog kuno yang dibangun satu diatas yang satu lainnya. Sebuah gereja di dekat Kapernaum dikatakan dulunya adalah rumah Santo Petrus (salah satu dari 12 murid Yesus). Bukti arkeologi menunjukkan bahwa kota itu didirikan pada abad ke 2 SM selama periode Hasmonean. Zona pemakaman ditemukan 200 meter di utara  rumah ibadat.
Kapernaum sebagai desa nelayan besar bagi orang Galilea dan tempat berjualan yang ramai. Tempat ini menarik bagi orang Kristen karena sering disebut-sebut dalam sejarah Yesus Kristus. Petrus, Andreas, Yakobus and Yohanes juga tinggal disini. Tempat ini memainkan peranan penting dalam kehidupan dan pelayanan Kristus, dan dalam usaha-Nya menjangkau bangsa Israel.
Penduduk Kapernaum, termasuk warga yang beruntung karena  diberikan kesempatan yang unik dan berlimpah untuk mendengar Firman Yesus Kristus secara langsung dan menyaksikan kuasa dan kasih-Nya.
Galilea sering pula disebut Genesareth. Daerah Gennesaret tadinya adalah daerah makmur dan ramai di Palestina . Kapernaum dilalui oleh jalan utama Via Maris highway diantara Damascus (Syria) dan Caesarea Maritima di Laut mediterania, dan di antara Tyre dan Mesir. Bea Cukai Pajak diambil dari pelancong yang melewati jalan ini (Matthew 9:9). Ini adalah pekerjaan dari Levi (Lewi), pengumpul pajak, yang kemudian menjadi murid Kristus yang kemudian diberi nama Matius. Orang Yahudi mengkritik Yesus karena berteman dengan dia dan para pemungut pajak yang lain.

Kota yang telah dibangun sekitar abad ke 2 SM pada periode dinasti Hasmonean ini, meninggalkan banyak bukti sejarah dan sekaligus menjadi saksi kemahakuasaan Tuhan Yesus dimana banyak mujizat telah dilakukan oleh Yesus di Kapernaum.
Beberapa mujizat dari Kristus yang terjadi di Kapernaum adalah:
Daughter of Jairus, restored to life by Jesus.
Yesus menghidupkan kembali anak dari pengurus synagogue
Anak perempuan dari Jairus yang telah mati dibangkitkan (Mark 5:22; Luke 8:41)
Melepaskan orang yang kerasukan setan di synagogue (Mark 1:21-28)
Orang lumpuh yang diturunkan dari atap dan sembuh (Mark 2:1-12)
Yesus membuat empat murid menangkap ikan dengan cara yang ajaib (Luke 5:1-11)
Dengan ikan, Yesus menyediakan uang pajak yang harus dibayar Petrus (Matthew 17:24-27)

Menyembuhkan pegawai panglima Roma yang sakit parah (Matt. 8:5-13)
Menyembuhkan anak seorang pegawai raja di pengadilan raja (Herod Antipas) (John 4:46-54)
Menyembuhkan banyak orang dan mengusir setan, maka "berkerumunlah orang-orang di kota itu didepan pintu" (Mark 1:29-34)

Meskipun ada banyak mujizat yang Tuhan kerjakan bagi mereka, banyak penduduk Kapernaum tetap tidak bertobat dan percaya. Karena mereka berpaling dari terang karunia yang telah diberikan, mereka juga akan lebih ditutuntut. "Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut…" (Luk. 12:48). Bersama dengan Chorazin dan Bethsaida , Kapernaum menerima peringatan keras dari Yesus (Matt. 11:21-24). "Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu."

Demikianlah kisah sebuah kota ang sekarang tinggal puing-puing sisa kejayaannya. Pada batu-batu yang tersisa dan tunggul tiang yang masih ada, kita bisa belajar tentang hikmat dari peristiwa kehidupan di masa silam. Semua unsur alam yang ada di sekitarnya: angin, air Danau Tiberias, bebatuan, sang surya, langit, dan pasir di pantai danau, serta tanah dan perbukitan di sekitarnya menyimpan cerita tentang kisah seorang Lelaki pada masa itu. Lelaki yang hidup-Nya diserahkan bagi sahabat-sahabat-Nya. Juga bagi saya serta Anda yang percaya atau pun tak percaya kepada-Nya.  Dengan segala takzim saya mengenangkan Dia. 


(Ch. Enung Martina: Teriring ucapan terima kasih tak terhingga kepada : Sr. Francesco Maryanti,OSU yang menjadi jalan semua ini teralami, Romo Hendra Suteja, SJ pembimbing rohani yang kepada beliau kebijaksanaan diberikan Tuhan, kepada Romo Sugeng yang mempunyai talenta untuk menghibur, kepada Mas Edi dan Mas Engki yang tak lelah melayani,  kepada seluruh tour guide, crew di bis, dan seluruh peserta ziarah dari Keluarga besar Santa Ursula BSD.)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar