Selasa, 07 Juli 2009

PUISI DALAM GEREJA

Denyutan tangan yang terpaut erat
Mengatup rapat untuk menampilkan semua rasa
Menumpahkan segala harap
Mempercayakannya pada DIA, Sang Khalik
Meski terkadang begitu jauh untuk kucapai
Dengan seluruh daya manusiaku untuk menjangakau-Nya penuh seluruh
Kata demi kata terangkai
Menemu definisi dan makna sebuah NAMA yang terpapar dalam semesta
Kukatup mata
Riak riang bayang memudar
Dalam imajinasi dan ilusi nan fana
Segera lena dalam doa yang mendaras
Sungai angan dan ingatan mengalir perlahan
Melewati parit-parit derita
Menjumpai luka-luka membekas
Menyerempet alur-laur bahaya
Membelok menuruni jurang nestapa
Perahan mengalir melalui ngarai nan permai
Berhenti menepi menikmati sunyi yang asing
Dan masuk merasuk kalbu
Menyeruak rekah-rekah kenangan
Semua berputar, berpendar, tersamar
Mata terpejam
Biru, ungu, jingga
Membaur dalam ruang hitam
Tak bertepi
Setitik cahaya menyeruak dalam ruang gulita
Berpendar menembus hitam
Gelap perlahan menepi
Celah-celah sempit
Ceruk-ceruk dalam
Relung-relung tertutup
Berpijar tertembus cahaya
Dan aku bertelut dalam ektase
Hanya ada DIA dan aku
Sang Khalik dan mahluk
Sang Pencipta dan semesta

(Catatan saat teh Nung berdoa di Gereja Santa Monika BSD pada hari Minggu, 5 Juli 2009 jam 19.00)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar