KETIKA RENCANAKU TAK SESUAI RANCANGAN-NYA
Kita semua pasti mempunyai rencana dalam hidup kita. Banyak rencana kita yang terwujud dengan baik. Ada banyak pula rencana kita yang gagal atau mungkin belum tercapai. Kala kita merencanakan sesuatu, kita berpikir dan menuangkan perasaan dan hasrat kita serta berharap agar bisa mewujudkannya.
Orang mengatakan kita hanya bisa merencanakan, Tuhan jugalah yang berperan penting dalam mewujudkannya. Ada rencana yang kita buat ternyata bisa terlaksana dengan baik. Kita pasti senang bahkan bersyukur untuk itu. Namun, ketika kehendak kita dan rencana kita yang kita harapkan bisa menjadi sebuah kenyataan, ternyata tak bisa terwujud… wow… rasanya sungguh membuat kita kecewa dan tentu sedih.
Perasaan kecewa dan sedih itu muncul begitu saja dan sangat wajar serta manusiawi. Bahkan ada yang cukup lama menghilangkan rasa kecewa di hati. Begitulah yang terjadi pada kehidupan. Ada orang yang bisa menerima kekecewaan itu dengan lapang dada dan belajar suatu makna kehidupan daripadanya. Ada juga yang terus memelihara kekecewaan itu meskipun tak menampakkannya, tetapi ia menyimpannya.
Perasaan kecewa boleh saja ada pada diri kita, tetapi kalau kekecewaan itu bisa membuat segala sesuatu menjadi kacau, lebih baik kita mulai menerima kenyataan bahwa di balik semua yang kita kehendaki ada juga kehendak Tuhan. Rancangan dan kehendak-Nya jelas bukan untuk kebinasaan melainkan merupakan rancangan kehidupan dan damai seajhtera.
Bagaimana menghilangkan rasa kecewa kala itu terjadi pada kita? Begitu mungkin pertanyaanku juga kamu. Hal yang paling pertama yang kita lakukan adalah mengungkapannya dan mengatakannya baik lisan atau tertulis: aku kecewa..., aku sedih.... Sesudah itu lega, plong, tuntas tidak tersimpan lagi. Hal yang kita lakukan berikutnya adalah menyadari bahwa rancangan Allah merupakan rancangan yang terbaik. Hal ketiga yang bisa kita lakukan adalah tetap memupuk harapan bahwa kegagalan kali ini merupakan kesuksesan yang tertunda. Keempat yang bisa kita lakukan tentunya membuat rencana kita lebih matang lagi dengan mencari dukungan dari berbagai pihak dan juga menyiapkan segala sesuatunya lebih baik lagi. Yang kelima berusaha untuk mewujudkan rencana itu tahap demi tahap. Langkah berikutnya juga tak kalah pentingnya adalah berdoa dan memohon pada DIA Sang Perancang Yang Agung untuk supaya memberkati usaha agar rencana kita terwujud. Dan yang terakhir menyerahkan segala sesatunya kepada DIA sambil berkata: aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku sesuai perkataan-Mu.
Betapa eloknya apabila kita bisa menerima kekecewaan kita dengan lapang dada ketika kita mengalaminya dan bisa melakukan yang terbaik untuk meraih harapan kita . Semoga kita semua senantiasa diberi hati yang luas untuk bisa memahami rancangan-Nya dalam hidup kita. Amin…
( Teh Nung yang juga sedang belajar dari kekecewaan )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar