Sabtu, 04 April 2009

FILOSOFI KESEIMBANGAN

Filosofi Cina:
Ekspansi dan kontraksi merupakan dua kekuatan yang selalu menjaga keseimbangan dinamika jagat raya. Yin dan Yang memandang bahwa semua kehidupan selau dalam proses menyeimbangkan kedua energi tersebut.

Segala kekuatan di jagat raya ini selalu memiliki pasangannya. Keseimbangan adalah sebuah prinsip energik dari alam ini. Setiap aspek kosmik selalu mengalami proses pencarian keseimbangan. Energi ekspansi dan kontraksi saling berlawanan, keduanya diibaratkan dengan dua sisi mata uang yang sama, tak ada yang baik, taka ada yang buruk.

Yin dan Yang mewakili sebuah rangkaian kesatuan di dalam sebuah lingkaran yang sempurna. Keseimbangan Yin& Yang;Yang memperlihatkan bahwa semua kehidupan berada dalam keadaan terus bergerak. Ketika kehidupan berjalan baik, dan responsif, kita akan mengalami keseimbangan dan keharmonisan.

Ada sebuah pandangan bahwa hidup penuh tantangan akan lebih menggairahkan, sedangkan keseimbangan tidak menciptakan hasrat, kegaiahan energi, atau intensitas. Di dalam keseimbangan batin, kita dapat mengendalikan getraan dan potensi energi kehidupan.

Hasrat alami tubuh adalah mendapatkan kesehatan, rasa nyaman, dan vitalitas. Sedangkan kebijaksanaan alaminya adalah terus menjaga keseimbangan. Yang perlu kita lakukan adalah belajar untuk tidak mengusik keseimbangan.

Bila kondisi tubuh sedang seimbang, emosi kita akan selalu tenang, tidak mudah berubah-ubah. Kita merasa siap untuk menyikapi kejutan-kejutan yang sering terjadi dalam hidup. Pikiran selalu sadar, mampu berkonsentrasi, kia akan terbuka dan siap menerima jiwa kita. Tubuh, pikiran, dan emosi harus disatukan untuk berjalan menuju jiwa yang seimbang.

Keseimbangan adalah proses yang dinamis, bukan kondisi yang permanen. Keseimbangan selalu berhubnungan dengan diri kita pada saat ini. Siapa kita pada saat ini dipengaruhi oleh semua hal yang terjadi sebelumnya.

Keseimbangan bukan tujuan akhir, melainkan praktis terus menerus dan menjadi bagian perjalanan hidup kita. Pertumbuhan pribadi dan spiritual tidak pernah berhenti, juga merupakan proses yang terus menerus. Hidup dapat dipandang sebagai sebuah rangkaian jembatan yang harus disebrangi. Sebuah jembatan mewakili sebuah evolusi baru dalam perkembangan spiritual sebagai seorang manusia. Perkembangan yang terus menerus menuntut kita untuk berubah. Namun, jangan khawatir, setiap jembatan pasti mewakili konstruksi yang memungkinkan kita untuk menyebranginya. (Ch. Enung Martina) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar