Jumat, 12 Juli 2019

JEJAK LALNGKAH 6

KOTA NAZARETH 



Jejak langkah kita kini tiba di sebuah kota yang menjadi titik tolak pengikut Kristus disebut orang Nasrani. Ya, tiada lain adalah Kota Nazareth. Ayo kita mengingat lagi perjalanan kita di sini sambil membayangkan bagaimana hotelnya, makananannya, suasana kotanya, panoramanya, juga perasaan yang muncul saat berada di kota ini.

Tentang kota ini Wikipedia (ensiklopedi bebas) menulis: Nazaret (Ibrani: נָצְרַת, Natzrat; Arab: النَّاصِرَة‎, an-Nāṣira; bahasa Aram: ܢܨܪܬ‎, Naṣrath; bahasa Inggris: Nazareth) adalah sebuah kota kuno di utara Israel. Saat ini kota ini merupakan kota Arab terbesar di Israel dan dikenal sebagai "Ibukota Arab di Israel" ("the Arab capital of Israel").Merupakan ibukota dan kota terbesar di Distrik Utara Israel. Pada tahun 2016, jumlah penduduknya adalah 75,922,, yang terutama adalah warga Arab Israel, di antaranya 69% beragama Islam dan 30,9% beragama Kristen.

Nama Nazaret diyakini berasal dari akar kata Ibrani (netzer; ="Tunas" atau "taruk yang tumbuh"). Sering juga diartikan sebagai  "kembang bunga yang sedang mekar".  Huruf "z" pada "Nazaret" dalam bahasa Ibrani ditulis dengan huruf "צ" (tsade [TS atau TZ]), seperti pada "netzer" (= bahasa Indonesia "tunas; taruk"). Dalam Qur'an, orang Kristen dirujuk sebagai naṣārā, artinya "para pengikut an-Nāṣirī", atau "mereka yang mengikuti Yesus orang Nazaret".

Nazaret terletak di antara celah selatan di Pegunungan Libanon, di kaki bukit yang terjal, sekitar 23 kilometer dari Laut Galilea dan sekitar 6 km barat Gunung Tabor.Kota modern  terletak lebih rendah di kaki bukit di banding zaman kuno. Letaknya di suatu lembah yang curam diantara bukit-bukit batu gamping yang paling selatan dari barisan Lebanon; barisan ini membentang dari selatan baratdaya ke utara timur laut. Ke arah selatan terdapat turunan tajam ke daratan Esdraelon. Dasar lembah itu berada 370 m diatas permukaan laut. Bukit-bukit curam menonjol di bagian utara dan timur, sedangkan di bagian barat tinggi bukit mencapai 500 m.  tebing dan lembah-lembahnya menampilkan  pemandangan yang mengesankan.


Kota ini memiliki populasi sekitar 75.000 orang. Menurut Mr. Shadi (tour guide), mayoritas penduduk Nazaret adalah Arab Israel, sekita 35-40% adalah Kristen dan sisanya Muslim. Pemerintah Israel membuat sebuah kota baru sejak 1950-an disebut Natzrat Illit (נצרת עילית "Nazareth Atas", (Ibrani Baku) Náẓərat ʿIllit) dan mengisinya dengan komunitas Yahudi.

Kota ini dipercaya sebagai lokasi di mana Malaikat Jibril mengumumkan kelahiran Yesus kepada Maria. Juga di kota ini pula merupakan rumah masa kecil Yesus hingga Dia dewasa dan siap untuk berkarya (30 tahun). Tak aneh jika Nazareth  setiap tahun selalu menyambut kerumunan peziarah yang ingin berwisata religi.

Di masa purba, kota Nazareth tak pernah disebut-sebut baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam literature-literatur kuno. Namun demikian, menurut penelitian para ahli arkeologi, sejak abad ke sepuluh sebelum Masehi telah ditemukan jejak-jejak sejarah kehidupan manusia di kota kecil ini. Mereka menemukan banyak gudang yang digali di bawah tanah dengan kedalaman sekitar dua meter dan lebar sekitar 34 meter persegi. Di samping itu ditemukan juga sumur penyimpanan air hujan, serta batu penggilingan gandum yang diperkirakan telah digunakan sekitar tiga ribu tahun lalu.

Setelah Yesus naik ke surga, kota kecil Nazareth ini menjadi terkenal di Tanah Suci. Di masa Yesus Nazareth merupakan sebuah desa kecil. Panjang dari utara ke selatan hanya sekitar 2700 meter dan lebarnya kira-kira 200 meter. Para penginjil berulang kali menyebut Nazaret sebagai “kota” (Mat 2: 23; Luk 2: 29 dan 51). Kita tentu tidak bisa menyamakan kata ‘kota’ Nazareth dengan kota-kota besar di zaman kita sekarang.

Ketika tiba saatnya Allah menggenapi janji-Nya kepada Abraham dan keturunannya, Ia mengutus malaikat Gabriel ke Nazaret, mengunjungi seorang dara, Maria, dan membawa warta bahwa ia akan mengandung dan melahirkan seorang putra, sang penebus Israel (Lukas 1 :26-38). Oleh karena itu, Nazaret juga dikenal sebagai kota kediaman Perawan Maria. Setelah kematian Herodes, Keluarga Kudus yang melarikan diri selama dua tahun ke Mesir, kembali ke kota ini dan menetap di sini. Sang Sabda yang menjadi daging dan berdiam di tengah manusia dalam diri Yesus tinggal di kota ini dan bertumbuh dewasa selama kurang lebih tiga puluh tahun.

Pada masa Yesus hidup, di Yudea ada anggapan bahwa tidak ada sesuatu yang baik dapat datang dari wilayah Yunani -- Yahudi yang disebut Galilea (Yoh. 1:46). Nazareth termasuk wilayah Galilea. Penggalian purbakala dari 1955 menunjukkan bahwa kota Nazareth  sudah didiami orang sebelum Masehi.  Pada tahun 1961 ada ditemukan prasasti di *Kaisarea yang menyebut nama Nazaret. Kota ini adalah kota satelit dari kota Seforis, berjarak 6,5 km, dan pada waktu Yesus tinggal di situ berpenduduk kira-kira 500 orang.  Penemuan-penemuan itu menunjukkan Nazaret memang ada, tapi itu pasti merupakan tempat yang sangat kecil dan tak signifikan. Kemungkinan juga penduduknya yang memperlihatkan sifat tertentu sebagai orang Yahudi udik dan totok.  Karena sifat itu, orang Nazaret dipandang rendah/ tidak penting, sehingga pemikiran Natanael dalam Yohanes 1:46 kini semakin masuk akal: "Nazaret!" katanya. "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari sana?"


Kami menginap di Hotel Plaza Nazareth yang berada di dataran tinggi. Ketika malam tiba, suasana kota itu begitu damai dan sepi, tidak seperti kota pada umumnya yang bising.  Setelah makan malam di hotel, penulis dan teman sekamar (Ibu Monika Dwi Eskayanti) menyempatkan diri untuk memantau dan menikmati kota Nazareth kala malam. Jadilah kami berdua keluar hotel dan berjalan-jalan seputar hotel: ke arah atas  yang merupakan pemukiman warga yang ditandai adanya anak-anak, keluarga, para remaja, dan orang dewasa yang berjalan-jalan sekitar area yang kami lewati. Meski itu pemukiman suasananya tidak terlalu berisik. Seperti di komplek perumahan elite, begitu suasananya. Lalu kami melanjutakan pelancongan kami berjalan ke arah bawah hotel ke sebelah kanan. Ternyata pemandangan sangat mempesona. Panorama pemukiman kala malam dengan lampu aneka warna bak permata mutu manikam dari bukit, lembah, dan bukit lain terhampar di depan mata kami.  Indah sekali!
Hari sudah terasa semakin malam. Suasana sekitar kami juga makin sepi. Maka kami pun memutuskan untuk kembali ke hotel. Kami berjalan sekitar 300 m menuju ke arah hotel. Terlebih dahulu mampir di sebauh toko untuk memberi beberapa makanan kecil dan minuman (cocacola).  Harga barang-barang di toko itu rupanya mahal. Kami menghabiskan 30 $. Ya sudah, memang begitulah kenyataannya. Sampai di kamar kami menikmati cocacola yang rasanya lebih manis dan beraroma   buah sehingga lebih segar.
Kota Nazaret ditulis dalam ke-4 Injil, sbb :
* Matius 2:23
Setibanya di sana iapun tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi, bahwa Ia akan disebut: Orang Nazaret
* Lukas 2:39
…. Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea.
Lukas 4:16
Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab.
Yohanes 1:45
Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret."
* Markus 16:6
…. tetapi orang muda itu berkata kepada mereka: "Jangan takut! Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini. Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia.
(Ch. Enung Martina: Teriring ucapan terima kasih tak terhingga kepada : Sr. Francesco Maryanti,OSU yang menjadi jalan semua ini teralami, Romo Hendra Suteja, SJ pembimbing rohani yang kepada beliau kebijaksanaan diberikan Tuhan, kepada Romo Sugeng yang mempunyai talenta untuk menghibur, kepada Mas Edi dan Mas Engki yang tak lelah melayani,  kepada seluruh tour guide, crew di bis, dan seluruh peserta ziarah dari Keluarga besar Santa Ursula BSD.)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar