Rabu, 03 Juli 2019

JEJAK LANGKAH 2


Jaffa Kota Pelabuhan Kuno



Masih pada hari pertama kedatangan di Israel, kami masih berkeliling di sekitar Tel Aviv – Jaffa. Dari Bandar Udara Internasional Ben Gurion, setelah proses imigrasi yang menegangkan, kami langsung mengunjungi Yope untuk mengikuti Misa pembukaan ziarah kami di Tanah Suci, Israel. Misa diselenggarakan di Gereja Santo Petrus.


Namun, kali ini saya akan bercerita tentang kota Jaffa dulu sebelum bercerita tentang Gereja Santo Petrus. Monggo dinikmati!

Jaffa dikenal orang karena berkaitan dengan cerita-cerita Alkitab dari Yunus, Salomo dan Santo Petrus serta cerita mitologi (dewa-dewi) Andromeda dan Perseus. Menurut Wikipedia ensiklopedi bebas,  Jaffa atau Yafo juga disebut Japho atau Joppa adalah bagian selatan dan tertua dari Tel Aviv-Yafo, sebuah kota pelabuhan kuno di Israel. Di pelabuhan berusia 4.000 tahun ini, terdapat  labirin dari batu putih, masjid-masjid, gereja-gereja, dan pasar-pasar yang dipenuhi barang-barang antik dan rempah-rempah.

Di kawasan Tel Aviv, Jaffa adalah daerah terpanas.  Namun tempat ini memiliki energi dan keaslian yang luar biasa. Kreativitas yang terlihat dalam arsitektur kuno, seniman lokal, galeri dan belum lagi restauran dan kafe yang  bergaya unik, serta langit dan  lautnya yang biru membentang seluas lazuardi. Itu semua bagian dari daya tarik Jaffa. Jaffa memiliki semua komponen untuk menjadi hal besar pada masanya dulu dan sekarang.

Menurut Mr. Shadi, Jaffa selama berabad-abad telah menjadi benteng kehidupan Arab dan Muslim. Pada 1948, ketika Israel dideklarasikan, sebagian besar penduduk Arab Jaffa berpindah. Namun, hingga sekarang di sini masih banyak juga orang Muslim. Hal ini tampak mereka berhilir mudik ketika penulis berada di sana. Memang kawasan ini dihuni oleh populasi campuran Arab dan Yahudi.

Dalam sejarahnya, distrik ini pernah diklaim Raja David, Firaun, dan bahkan Napoleon. Pengaruh Tel Aviv  terkuat pada daerah ini terjadi pada 1950 sehingga nama pun menjadi Tel Aviv-Jaffa. Namun, ketika saya perhatikan, kini Jaffa telah berkembang pesat.

Berjalan kaki singkat di lingkungan Jaffa Tua ada keasyikan dan kesyahduan tersendiri, di mana rumah-rumah berdinding 100 tahun lebih berdiri. Gang-gang kecil yang indah dengan batu-batunya yang berusia ratusan tahun, juga ada jalan berupa tangga-tangga batu yang kuno. Karena Jaffa sebagai kota Pelabuhan, sudah pasti laut menjadi pemandangan yang utama di kota ini. Sebagai  kota pelabuhan kuno di pusat pesisir, Jaffa menampilkan panorama pantai dan laut yang menawan. Sesuai dengan makna dari kata Jaffa di ambil dari kata Yaffo yang artinya cantik atau indah.



Menurut cerita turun-temurun, Jaffa diklaim sebagai pelabuhan tertua di dunia dan didirikan oleh Yafet, putra Nuh ( silakan baca Alkitab Kejadian). Sisa-sisa tertua yang ditemukan adalah potongan-potongan dinding batu bata tanah liat kering di bagian timur benteng Jaffa kuno dan berasal dari abad ke-16 SM.

Banyak cerita legenda yang menghubungkan pelabuhan Jaffa dengan kisah tentang Nabi Yunus dan ikan Paus. Tapi ada juga yang mengatakan kalau nama Jaffa itu berdasarkan nama dari putranya Nabi Nuh yang bernama Yafet. Dan menurut pemandu wisata yang mendampingi kami, ada juga kisah lainnya yang menyebutkan, awal dari penyebutan kota pelabuhan ini dengan nama Jaffa, diambil dari kata Yopi (bahasa Ibrani) yang berarti keindahan, dan memang kota pelabuhan Jaffa sangat indah, Jaffa disebut juga dengan nama Yafo. Melalui sejarah, terungkap bahwa Jaffa adalah kota yang pernah jadi rebutan dan ditaklukkan oleh penguasa dari berbagai belahan dunia seperti orang Mesir, Babilonia, orang Filistin, Persia, orang Yunani, Romawi, Mongol, Mamluk,Tentara Salib, Ottoman, Inggris dan Perancis.

Dalam steemit.com ditulis  Jaffa merupakan pelabuhan tertua di dunia yang mana pelabuhan ini di perkirakan sudah dipergunakan sejak sekitar 4000 tahun yang lalu. Pelabuhan ini dipakai sebagai pelabuhan singgah  bagi para peziarah yang akan mengunjungi Yerusalem dan juga sebagai pelabuhan perdagangan. Sampai sekarang pelabuhan Jaffa masih berfungsi tapi hanya sebagai pelabuhan nelayan lokal (kecil), dan dijadikan sebagai kawasan rekreasi bagi wisatawan lokal maupun wisatawan dari mancanegara.



Kota Pelabuhan kuno Jaffa, terletak di atas sebuah bukit yang menghadap ke Laut Mediterania yang merupakan pelabuhan alam dengan tanah yang subur. Kota Pelabuhan Jaffa yang sekarang merupakan perpaduan dari bangunan-bangunan kuno dan bangun-bangunan modern dengan gaya arsitektur Eropa.

Banyak tempat yang menarik dari kawasan ini yang bisa kita lihat selain dari keindahan panoramanya, yakni mesjid, gereja, galeri seni, toko-toko suvenir, toko-toko barang antik, gang-gang sempit yang diberi nama berdasarkan tanda-tanda zodiak, situs sejarah dan lainnya. Ketika penulis mampir di satu galeri seni,  para wisatawan baik lokal maupun dari mancanegara tampak mereka menikmati suasana kota tua dengan karya seninya yang antik,  dan juga mencoba mencicipi berbagai makanan maupun minuman yang disajikan di restoran dan kafe  yang mereka kunjungi.

Sebagai bukti tekstual sebagai referensi dapat membaca kutipan Alkitab dibawah ini yang berkaitan dengan kota ini:
Dan kami akan menebang kayu dari gunung Libanon sebanyak engkau perlukan dan membawanya kepadamu dengan rakit-rakit melalui laut sampai ke Yafo, dan engkau dapat mengangkutnya ke Yerusalem." (2Taw 2:16)

Lalu mereka memberikan uang kepada tukang batu dan tukang kayu, sedang kepada orang Sidon dan Tirus makanan dan minuman dan minyak, supaya orang-orang itu membawa kayu aras dari Libanon sampai ke laut dekat Yafo, seperti yang telah diizinkan kepada mereka oleh Koresh, raja negeri Persia. (Ezr 3:7)

Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN. (Yun 1:3)

Peristiwa itu tersiar di seluruh Yope dan banyak orang menjadi percaya kepada Tuhan. Kemudian dari pada itu Petrus tinggal beberapa hari di Yope, di rumah seorang yang bernama Simon, seorang penyamak kulit. (Kis 9:42-43)

… dan ia menceriterakan kepada kami, bagaimana ia melihat seorang malaikat berdiri di dalam rumahnya dan berkata kepadanya: Suruhlah orang ke Yope untuk menjemput Simon yang disebut Petrus. (Kis 11:3)


Begitulah Jaffa. Sebuah kota kuno yang ke sana Tuhan pimpin saya untuk menginjakkan kaki di atas tanahnya dan menikmati keindahannya. Terpujilah Dia, Allah Yang Maha Agung  yang menciptakan berbagai tempat menakjubkan di muka bumi ini. (Ch. Enung Martina)

(Teriring ucapan terima kasih tak terhingga kepada : Sr. Francesco marianti,OSU yang menjadi jalan semua ini teralami, Romo Hendra Suteja, SJ pembimbing rohani yang kepada beliau kebijaksanaan diberikan Tuhan, kepada Romo Sugeng yang mempunyai talenta untuk menghibur, kepada Mas Edi dan Mas Engki yang tak lelah melayani,  kepada seluruh tour guide, crew di bis, dan seluruh peserta ziarah dari Keluarga Besar Santa Ursula BSD. )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar